Belajar di Luar Sekolah melalui Jari Kreasi Sampah Bocah Cilik. Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) UNY dan berbagai jurusan yang tergabung dalam tim PKM Pengabdian Masyarakat berkolaborasi untuk mengadakan kegiatan Jari Kreasi Sampah Bocah Cilik (Jaksa Cilik) di kawasan wisata Pantai Prangtritis Yogyakarta. PLS menggandeng mitra komunitas Garduaction (Garbage Care and Education) yang bergerak dalam edukasi dan pengelolaan sampah. Sasaran program kali ini adalah anak-anak usia 4-12 tahun. Bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta lingkungan sejak dini melalui pengelolaan sampah.
Pembelajaran dilakukan di alam terbuka dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Anak-anak sangat antusias ketika mengikuti kegiatan ini terlebih ketika mengetahui barang-barang bekas dapat dijadikan mainan. Hal ini menambah rasa ingin tahu anak sehingga mereka sering bertanya dan aktif dalam setiap kegiatan.
Kegiatan dilakukan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil maupun besar sehingga anak dapat belajar bekerjasama. Implementasi pendekatan ini dapat dilihat dalam kegiatan eksplorasi sampah, outbond bertema sampah, pembuatan kerajinan dan apresiasi karya anak.
Eksplorasi Sampah Kegiatan yang bertujuan mengedukasi jenis-jenis sampah kepada anak-anak. Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan inti dilakukan dengan membagi anak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang. Setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari jenis sampah di lingkungannya yang dapat dibuat kerajinan. Waktu yang diberikan selama 15 menit. Kemudian masing-masing kelompok menceritakan jenis sampah yang diperoleh di depan teman-temannya. Kegiatan penutup dilakukan dengan menanyakan ulang (recalling) kepada anak-anak mengenai jenis sampah yang bisa dibuat kerajinan.
Outbond bertujuan untuk memberikan penguatan materi tentang sampah melalui permainan. Permainan dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 2 pos yaitu benar salah dan tebak gambar sampah. Pada saat outbond anak-anak dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Dimasing-masing pos berisi materi-materi sampah secara umum.
Pembuatan Kerajinan metode yang digunakan yaitu demonstrasi. Kerajinan yang diajarkan yaitu boneka kelinci, boneka tutup botol, boneka laba-laba dan lukis botol. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu gelas plastik, tutup botol, botol plastik/kaca, gliter, spidol, lem kayu, kain flanel, cat pylox, kertas karton, pensil, mata boneka, dan sedotan. Anak-anak langsung membuat kerajinan dengan panduan para pengajar. Tak jarang anak-anak menambahkan hiasan pada karyanya sesuai imajinasinya.
Apresiasi dilakukan setiap akhir pembelajaran dengan memajang karya anak di showroom kerajinan. Ta jarang anak-anak juga membawa pulang karyanya untuk ditunjukkan pada orang tuanya. Anak-anak juga diberikan penilaian dari setiap karya yang telah dibuat. Karya yang terbaik mendapatkan hadiah tertentu dari pendidik. Pada showroom ini masyarakat luas dapat melihat karya-karya tersebut. Dengan demikian, sejak kecil anak-anak dapat mencintai lingkungannya.
Foto Kegiatan
Artikel kiriman:
Hana Wahyuni
hanawahyuni97@gmail.com
PLS UNY