Perkenalkan nama saya Petrus Ihnasius Sumondang Tampubolon, dapat dipanggil Petrus atau Ucok. Saya lahir di Medan tanggal 02 Oktober 1994, anak keempat dari empat bersaudara. Keluarga kami terdiri dari 3 orang Ucok dan 1 orang Butet. Sejak lahir sampai lulus Sekolah Dasar saya berdomisili di Medan. Pendidikan saya dimulai di TK Methodist 7 Medan. Setelahnya dilanjutkan ke SD Methodist 7 Medan. Lulus SD saya dipindahkan kesalah satu kabupaten di Daerah Sumatra Utara yang terkenal dengan kota pendidikan yakni Soposurung Balige. Saya melanjutkan disalah satu SMP yang memiliki asrama yakni SMP Budhi Dharma Balige dan tinggal di Asrama Don Bosco Balige. Setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke SMAN 2 Balige dan tetap tinggal diasrama yang sama sampai lulus SMA. Setelah lulus kemudian saya langsung merantau ke Pulau Jawa yakni di Kota Bogor sambil mengikuti bimbingan belajar. Kemudian saya mengikuti SNMPTN dan dinyatakan lolos di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jurusan yang sama-sama kita cintai yakni Pendidikan Luar Sekolah.
Kehidupan perantauan tidak menghilangkan keinginan saya untuk tetap mengejar impian diperantauan. Banyak penyesuaian yang harus saya lakukan mulai dari kebiasaan, tingkah laku, cara berbicara bahkan dialek juga harus menyesuaikan agar tidak dianggap marah oelh pendengar. Setelah melalui banyak penyesuaian di Yogyakarta, saya mulai pelan-pelan bersosialisasi dengan ‘wong jogja’ melalui kegiatan organisasi di Fakultas. Pengalaman berorganisasi pertama saya yakni LO di Belajar Bareng Masyarakat (BBM) BEM FIP UNY 2012. Pengalaman bersosialisasi ini sangatlah berkesan bagi saya karena benar-benar membuat saya berubah secara pribadi setelah turun langsung ke masyarakat.
Dari pengalaman tersebut saya mulai mencoba untuk belajar bersosialisasi melalui organisasi, sehingga pada tahun 2013 saya diajukan sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa FIP, kemudian ditahun berikutnya sampai tahun 2015. Setelah itu saya mendapat amanah menjadi Ketua BPH Imadiklus UNY.
Ditahun 2015, saya mencoba untuk belajar turun kemasyarakat melalui kegiatan Gerakan Mari Berbagi. Setelah lulus dari Gerakan Mari Berbagi, saya mendirikan GMB-PLUS (Gerakan Mari Berbagi -Pendidik Luar Sekolah). Sampai hari ini saya melakukan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dimasyarakat dan menjadi mentor bagi teman-teman yang memiliki minat yang sama. Setelah itu saya mulai mencoba terjun ke dunia wirausaha sehingga sekarang saya memiliki kedai minuman minimalis di wilayah kampus.
Pendidikan Luar Sekolah memberikan saya banyak pengalaman yang benar memberikan paradigma baru tentang pengabdian dan pengembangan diri. Oleh karena itu sekarang saya mencoba untuk fokus pada pengembangan diri saya dengan tujuan agar setelah saya wisuda, saya dapat dengan mandiri mengembangkan Pendidikan Luar Sekolah di kampung halaman saya di Sumatra Utara sekaligus melanjutkan lembaga PLS yang telah dirintis oleh orang tua saya.
Pendidikan Luar Sekolah memang benar bukan sebuah jurusan/prodi yang baik bagi orang-orang pragmatis dan selalu reaktif dalam menjalani kehidupan. tetapi akan menjadi emas yang sangat mahal bagi orang-orang yang yang proaktif dan tulus iklas untuk mengembangkan Pendidikan Luar Sekolah menjadi suatu jurusan yang benar-benar hadir ditengah masyarakat.
Sekian profil singkat dan perkenalan dari saya Ketua Imadiklus Indonesia 2015-2017. Besar harapan saya kepada seluruh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah seluruh Indonesia agar dapat bersatu bersama mengembangkan Imadiklus serta Pendidikan Luar Sekolah kearah yang lebih baik. Terima Kasih.
Petrus Ihnasius Sumondang Tampubolon
Cp. 085 743 591 264