Oleh : Ahmad Rumawi _ PLS Universitas Negeri Yogyakarta 2013
Indoensia merupakan negara dengan jumlah penduduk tinggi mencapai 258 juta jiwa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lebih dari 50% warga Indonesia berada pada usia produktif (bps.go.id 2016). Hal ini tentu menjadi kabar gembira di mana usia produktif yang tinggi dapat membantu keberhasilan pembangunan.
Fakta di lapangan menunjukan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia kurang tergoranisir dengan baik. Buktinya masih banyak masyarakat usia produktif yang tidak terserap dunia kerja dan menganggur. Data jumlah pengangguran di Indonesia terus mengalami peningkatan, tahun 2013 terdapat 7,41 juta jiwa, lalu data terakhir terdapat pertambahan 16.000 jiwa menjadi 7,56 juta jiwa (bps.go.id 2015). Pertambahan jumlah pengangguran tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih merasakan dampak negatif dari bonus demografi.
Salah satu penyebab bertambahnya pengangguran di Indonesia yaitu banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan formal. Ketidakmerataan pendidikan serta jumlah putus sekolah yang tinggi di negeri ini menjadikan sebagian masyarakat yang tak mampu bersekolah tertinggal dalam menuntut ilmu serta tidak mampu berasing di dunia kerja. Data masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan tercatat ada 7,39 juta anak putus sekolah. Dan ini didapat dari Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal – PAUDNI, tahun 2014 dengan penyebab utama karena kemiskinan,” kata Yanti, Selasa (www.galamedianew.com 2016). Data masyarakat tersebut meliputi masyarakat pelosok dan kota besar.
lenpnf-2016_ahmad-rumawi_uny_penggunaan-facebook-dalam-merintis-wirausaha-muda-di-skb-bantul