Setiap manusia pasti memiliki potensinya masing-masing. Potensi sederhana yang dimiliki oleh semua orang salah satunya adalah menulis. Mencurahkan sebuah kata dan kalimat di atas kertas nyata ataupun kertas elektronik. Mencatatkan agar kita tidak lupa apa yang terjadi di masa kini. Lalu menjadi sebuah kenangan ataupun sejarah ataupun tulisan yang bermanfaat bagi diri maupun orang lain.
Begitu pentingnya menulis, menuntut siapa saja untuk mampu menulis atau berkomunikasi tertulis dengan baik dan benar. Kita sering menipu diri dengan menyebut bahwa ‘saya tidak mampu menulis’. Sungguh banyak sekali orang-orang yang menyebutkan kata seperti itu. Bila kita renungi kembali, sejak dini kita telah dilatih untuk menulis. Mengarang, membuat puisi, dan lain sebagainya yang sebelumnya telah kita pelajari di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis. Belum terbiasa dan rasa malas yang terkadang hadir pada diri, itulah yang sebenarnya harus kita perangi.
Menulis tidak selalu berkutat dengan buku tebal. Diary, artikel, puisi, essay, cerpen, dan lain sebagainya adalah tulisan sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang. Hal sederhana tersebut jika terus dilatih secara kontinyu dapat membuahkan hasil yang tidak terduga (baik). Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Ujian kehidupan tidak akan pernah lepas dari sebuah tulisan.
Menginjak masa SMA, kita akan dihadapkan dengan uji karya tulis. Menginjak masa kuliah, kita akan dihdapkan dengan skripsi, tesis, dan disertasi. Sebuah karya tulisan hasil penelitian kita sendiri. Ya, kita tidak akan mampu jika kita bisa membiasakan diri untuk menulis apa yang menjadi pikiran ilmiah kita. Selain itu, sebuah buku yang dapat kita tulis pasti akan bermanpaat bagi kita.
Seorang sastrawan Pramoedya Ananta Noer pernah berkata “Jika umurmu tak sepanjang umur dunia, maka sambunglah dengan tulisan”. Sebuah tulisan akan terkenang dan mengalir kebermanfaatannya bagi kita yang menulisnya maupun orang lain yang membacanya. Seorang ibu rumah tangga menjadi kaya raya di Eropa karena menulis karangan sederhana dan ia mendapatkan uang banyak dari hasil tulisannya itu. Finansial adalah sebuah pemanis ataupun pendukung dari sebuah tulisan yang kita sebarkan.
Menulis tidak hanya berkutat dengan sebuah tugas yang dikerjakan, tetapi lebih dari itu menulis adalah kebahagiaan yang akan kita dapat karena sebuah karya yang dibuat lalu tersimpan ataupun tersebar tidak akan hilang ataupun lekang oleh jaman.
Sebuah energi rasa yang menciptakan asa sehingga kita akan tersenyum atau bahkan mengurai air mata karena telah membuat orang lain bahagia dari sebuah tulisan positif yang kita buat. Sudah siapkah kita untuk menulis? Ataukah tetap takut dan mengurung diri seperti bukan seorang pemenang? Menulislah dari sekarang dan kau adalah pemenang 🙂