Pendidikan Formal & Pendidikan Non Formal

Sebagai orang tua selalu berpikiran akan memberikan pendidikan formal yang terbaik, memilih sekolah yang terbaik, meskipun harus mengeluarkan kojek lebih banyak. Demi anak ia rela bekerja banting tulang, bahkan hutang sana sini, supaya anaknya bisa sekolah ! ƒ   suatu semangat dan cinta kasih yang dalam dari orang tua pada anaknya. Dengan harapan kelak anaknya menjadi manusia terpelajar, memiliki kedudukan tinggi, bahkan terselubung harapan-harapan kelak anaknya bisa meneruskan usahanya yang sudah dibangun dan harapan mereka bisa mengabdi dirinya ( sandaran hidup saat masa tua ) – Pandangan orang tua ini adalah wajar sekali, namun ada satu hal yang kurang di perhatikan dan tidak kalah penting yaitu pendidikan non formal “.

Apakah pendidikan non formal itu ? disini penulis akan mengarahkan pada orang tua, bahwa anak-anak sejak lahir mereka sudah menyerap pendidikan non formal ini dengan sangat kuat, yang kelak akan membentuk jati-dirinya ( usia lahir – 8 tahun ). Banyak orang tua tidak sadar dan suka mengeluh Mengapa anaknya saya keras kepala? Mengapa anak saya suka bohong ? Mengapa anak saya pendiam ? Mengapa anak saya pemalas ? Mengapa anak saya perilakunya jelek ? Mengapa anak saya kurang percaya diri ? Mengapa anak saya suka berontak? Mengapa berbicaranya kasar ? Mengapa pemalu ? – Jawabannya anda akan tercengang, yaitu belajar dari orang tuanya melalui pendidikan yang non formal ini ! Orang tua secara tidak sadar telah mentransfer itu semua pada anaknya, yang lagi memiliki daya serap luar biasa. Terrekam dalam batang otak bawa sadar dengan baik, yang selala memberi informasi pada dirinya saat menerima rangsangan yang sama maupun mirip-mirip itu.

Pendidikan formal yang jika dipaksakan pada anak dengan harapan orang tua, tanpa mau memberi kesempatan pada anak untuk memilih, akan membawa dampak buruk, banyak anak pandai berhasil di akademis, namun ia tidak mampu dalam mengaplikasikan dengan baik, karena factor-faktor pendidikan non formal yang diterimanya. Pernahkah anda mengalami maupun melihat hal yang sama ? Bukankah ia pintar, bahkan IP nya diatas 3. Terjun ke masyarakat kita melihat, dokter hewan, jadi makelar mobil, Lulusan IT menjadi satpam, insinyur jadi pedagang pasar dan masih banyak lulusan-lulusan Uni, menganggur ! ƒ   kita mudah mengatakan tidak dapat kerja, sulit dapat kerja, tidak punya modal dan lain-lain, sebenarnya mereka tidak memiliki mental kuat, semangat juang yang kuat, suka minder, sesialisasi yang jelek, komunikasi yang jelek, mudah putus asa, tidak bisa kerjasama dengan orang, sulit menerima beda pendapat, mudah tersingung dan lain sebaginya ƒ   Sebenarnya sumbernya berasal dari pendidikan non formal yang diterima sejak kecil dari orang terdekat ! Semoga bagi orang tua yang memiliki balita, perhatikanlah mulai sekarang ! jangan remehkan ! Jangan lagi mengulangi hal-hal yang negative didepan anak, seolah-olah anak masih kecil tidak mengerti. Sadarlah anak selalu belajar dalam kondisi otak sangat releks, berkemampuan kuat ! ( kalau diukur dengan alat ensefalograf, ia berada di antara gelombang Theta – Alpha ) ƒ   Sangat bijak jika anda telah mengetahui dan melakukannya ! “

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *