BPH Imadiklus UM – Departemen Hukum dan HAM sebagai payung sistem pemasyarakatan Indonesia, menyelenggarakan sistem pemasyarakatan agar narapidana dapat memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga narapidana dapat diterima kembali dalam lingkungan masyarakatnya dan kembali aktif berperan dalam pembangunan serta hidup secara wajar sebagai seorang warga negara. Adanya model pembinaan bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan tidak terlepas dari sebuah dinamika, yang bertujuan untuk lebih banyak memberikan bekal bagi Narapidana dalam menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani masa hukuman.
Sejalan dengan hal tersebut Mahasiswa PLS Universitas Negeri Malang telah menggagas sebuah kegiatan dalam rangka pembinaan terhadap warga binaan dalam hal ini adalah narapidana. Kegiatan yang berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang ini bertajuk Motivation Training yang diikuti 40 narapidana. Sejatinya kegiatan ini merupakan implementasi mata kuliah Metode Pembelajaran PLS tentang metode-metode pembelajaran yang diterapkan untuk pebelajar. Dalam hal ini pebelejar yang dimaksud adalah narapidana yang juga merupakan warga binaan di LP Klas I Malang. Bertempat di aula utama LP Klas IA Malang kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi narapidana agar bersemangat dalam menjalani setiap hari-harinya di dalam lembaga pemasyarakatan dan agar mampu berkarya menjalani kehidupan yang baru setelah masa hukuman berakhir. Seperti menjadi sebuah wacana yang mendarah daging di Indonesia, para narapidana ini kurang mendapatkan perhatian yang cukup dalam bidang pendidikan baik itu pendidikan non formal maupun informal untuk menunjang pengetahuan dan motivasi hidup di dalam LP. Maka dari itu harapan besar disematkan kepada penyelenggaraan Motivation Training ini agar narapidana mendapatkan pengetahuan dan motivasi yang cukup dalam mengarungi bahtera hidup di balik jeruji besi.
Idealnya,training motivasi seharusnya disuguhkan dengan penampilan motivator yang handal. Namun dalam kegiatan ini bentuk motivasi yang dilakukan adalah dengan permainan simulasi dengan tujuan untuk mengasah inovasi dan kemampuan berpikir narapidana serta penerapan teori pembelajaran dalam kehidupan nyata. Permainan simulasi ini telah dipersiapkan sebelumnya oleh mahasiswa PLS dengan arahan dan bimbingan dosen mata kuliah Metode Pembelajaran PLS. Adapun beberapa permainan simulasi yang diterapkan adalah Perahu Layar yang bertujuan untuk untuk melatih dan mengasah kemampuan wirausaha para peserta, melatih strategi produksi dan pemasaran serta melatih cara memperhitungkan antara modal pembelian bahan yang diperlukan dengan hasil keuntungan penjualan. Berikutnya adalah Baleno Kaleno yang merupakan sejenis permainan kartu yang menguji pemahaman tentang mengolah angka yang disuguhkan dengan perkalian, pembagian, penjumlahan serta pengurangan. Permainan berikutnya adalah Scrabble merupakan sejenis permainan yang menguji seberapa banyak perbendaharaan kosakata dalam bahasa Inggris. Dan terdapat beberapa permainan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan narapidana.
Dari keseluruhan permainan tersebut antusiasme peserta sangatlah tinggi hal ini terbukti dengan keikutsertaan dan keceriaan narapidana dalam mengkonsumsi setiap proses demi proses kegiatan. Hal demikian menjadi suatu pencapaian tertinggi bagi mahasiswa PLS UM dalam mengimplementasi ilmu ke-PLS-an yang dimiliki. Dan memecah anggapan bahwa narapidana adalah sosok yang harus dijauhi dan dihindari selain itu konsep PLS sebagai learning society dan life long learning sangatlah relevan dengan kondisi di lapangan. Untuk itu proses pembelajaran ini sepatutnya bisa menjadi contoh dan prototype dalam perkembangan dunia pendidikan luar sekolah terutama inovasi dan metode pembelajaran yang diterapakan bagi masyarakat yang membutuhkan uluran tenaga dan pikiran pendidikan di Indonesia.
Foto Kegiatan