SAMARINDA – Universitas Mulawarman (Unmul) jadi tujuan kuliah hampir seluruh daerah di Indonesia, kecuali Maluku Utara. Artinya, lulusan SMA di kota pendidikan macam Jogjakarta pun memilih berkuliah di Kaltim. Faktor persaingan tak ketat dan biaya pendidikan yang diklaim murah, disinyalir sebagai alasan calon mahasiswa memilih Unmul.
Kasubag Humas Unmul Muhammad Ihwan mengatakan, berdasarkan data daerah asal pendaftar di Unmul via Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sebanyak 12.235 dari 14.416 orang berasal dari Kaltim. Sisanya datang dari penjuru Tanah Air, kecuali Maluku Utara. Secara nasional, pendaftar SNMPTN mencapai 765.604 orang. Yang diterima 133.604 pelamar.
Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan pendaftar di Unmul terbanyak di luar lokal Kaltim. Pendaftar dari provinsi tetangga ini mencapai 612 orang. Diikuti Sulawesi Selatan dengan 436 pendaftar dan Sumatera Utara; 283 orang.
Setelahnya ada Jawa Timur yang diwakili 270 pendaftar. Sementara provinsi lain memiliki jumlah pendaftar beragam mulai 100 hingga 1 orang. “Jadi hampir seluruh provinsi mendaftar di Unmul. Kecuali Maluku Utara dan luar negeri,” terang Ihwan kepada Kaltim Post, kemarin.
Menurut Ihwan, mayoritas pendaftar Unmul di SNMPTN dari luar provinsi mempertimbangkan persaingan yang lebih rendah. Artinya, bagi sebagian lulusan SMA, kemungkinan mendapatkan kursi di Unmul lebih mudah ketimbang perguruan tinggi di Pulau Jawa hingga Sumatera. Selain itu, biaya Unmul dinilai lebih murah. “
Sementara untuk jurusan dengan peminat terbanyak jatuh kepada Manajemen (Fakultas Ekonomi). Jurusan yang menyediakan 170 kursi dari SNMPTN ini direbutkan 1.996 pendaftar. Terbanyak kedua ada Kesehatan Masyarakat dengan 1.888 pendaftar, merebutkan 72 kursi. Diikuti Farmasi dengan 1.799 pendaftar untuk 89 kursi. “Pendaftar paling sedikit adalah jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dari FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), hanya 16 peminat. Padahal jatahnya 20 kursi,” tuturnya.
Secara keseluruhan, pendaftar Unmul jalur SNMPTN adalah 14.416 orang, yang terverifikasi hanya 13.539. Sisanya adalah pendaftar yang tak mengisi data dengan lengkap. Dari situ, Unmul menyediakan 3.855 kursi di jalur ini, 50 persen dari daya tampung Kampus Gunung Keluar — sebutan Unmul. Namun demikian, yang diterima Unmul lewat SNMPTN di bawah kuota. Dari jatah 50 persen tadi, Unmul hanya menerima 3.596 pendaftar.
Rupanya sisa kursi 259 dari kuota tadi, tak masuk daftar terima lantaran tak memenuhi standar penilaian Unmul. Selain mengajukan kuota kepada panitia SNMPTN, Unmul juga menyertakan standar nilai agar pendaftar masuk daftar terima. “Ya, tak mesti menerima sesuai kuota. Kalau tak cukup, ya, kami tak mau juga. Bahan bakunya mesti bagus biar produknya bagus,” kata Ihwan.
Kembali mengingatkan kepada pendaftar yang belum lolos, bisa kembali mendaftar lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sumber http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/21371/persaingan-longgar-unmul-banjir-peminat.html
Tinggalkan Balasan