Penggunaan Air Sungai Dalam Kehidupan Sehari-Hari pada Pemukiman Masyarakat di Lingkungan Perairan
Oleh
AGIL ARDIANSYAH
PLS UM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan perairan merupakan pentas yang dominan di Indonesia, karena Indonesia berbentuk kepulauan dan dipengaruhi iklim tropik. Luas wilayah Indonesia yang 5,2 juta km² ini terdiri dari atas 62% wilayah perairan (laut, selat, dan teluk) dan 38% wilayah darat (pulau)[1]. Di Wilayah darat itu ada pula lingkungan perairan yang berwujud sungai, danau, rawa, dan waduk. Selanjutnya, curah hujan yang tergolong banyak di Indonesia merupakan sumber utama perairan darat.
Pada lingkungan air muncul dan tumbuh pemukiman sejumlah kelompok masyarakat yang kehidupannya lebih berorientasi ke lingkungan air daripada lingkungan darat. Orientasi itu terlihat antara lain pada pertapakan (tempat membangun) rumah tempat tinggal dan bangunan lainnya sumber produksi prasarana transportasi, sarana rekreasi dan sumber air untuk keperluan sehari-hari (minum, mandi, dan cuci).
Muncul dan tumbuhnya atau setidak-tidaknya bertahannya pemukiman demikian menunjukkan bahwa kelompok masyarakat yang bersangkutan memiliki pengetahuan tertentu tentang lingkungan air yang mereka gunakan untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. Akan tetapi, biasanya pengetahuan itu hanya meliputi beberapa bagian, tidak semua bagian lingkungan air yang relevan, bahkan kadang-kadang mencakup bagian-bagian yang tidak ada dalam kenyataan. Kesenjangan antara pengetahuan mengenai lingkungan air sebagaimana adanya mengakibatkan kesenjangan adaptasi. Selanjutnya, kesenjangan adaptasi ini terwujud dalam kondisi tertentu pemukiman di lingkungan air yang bersangkutan.
Air merupakan sumber kebutuhan utama masyarakat. Air bersih adalah air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi[2]. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih. Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut: jernih/tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Namun pada kenyataannya air bersih di kota-kota besar sangat langka, terutama di daerah kumuh dan daerah pinggiran sungai. Masyarakat memanfaatkan air sungai untuk pengganti air bersih dalam kehidupannya. Mereka belum sadar akan dampak yang timbul jika mengkonsumsi air sungai.
Masyarakat pada lingkungan perairan terutama pada lingkungan pinggiran sungai menggunakan air sungai dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masyarakat tersebut belum memahami dampak akibat jika menggunakan apalagi mengkonsumsi air sungai, mereka tidak menyadari bahwa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari sudah tercemar dan terkontaminasi limbah. Namun, pada kenyataannya masyarakat masih saja membuang sampah dan limbahnya ke sungai dan lingkungan sekitar. Sementara itu dari rumah tangga dikeluarkan limbah berupa sampah organik, sisa makanan, minyak, deterjen, dan bahan-bahan beracun lainnya. Industri-industri juga membuang limbahnya ke sungai. Limbah itu mengandung bahan-bahan kimia yang akan menjadi bahan pemcemar air. Dampaknya pada masyarakat yang terdapat pada lingkungan pinggiran sungai, mereka mengkonsumsi air sungai dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena sulitnya mendapatkan air bersih pada daerah tersebut. Dan juga bisa berakibat buruk dalam kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air sungai tersebut.
Untuk menanggapi hal tersebut, karya tulis ini mencoba mendeskripsikan pengguanaan air sungai dalam kehidupan sehari-hari dalam kelompok masyarakat pada pemukiman yang berorientasi ke lingkungan air sebagaimana diuraikan di atas. Pemanfaatan lingkungan air terutama air sungai menjadi penting karena besarnya jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia di satu pihak, dan semakin rusaknya lingkungan hidup.
Artikel Lengkap Silahkan Download DISINI
[wp-like-locker]
Penggunaan Air Sungai Dalam Kehidupan Sehari-Hari Pada Pemukiman Masyarakat Di Lingkungan Perairan (2.0 MiB, 1,247 hits)
(sebelum ambil file silahkan tinggalkan jejak komen terimakasih)