Peranan Pendidikan Non Formal dalam Education for Sustainable Development Lantas bagaimana peran Pendidikan Non Formal? Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan serta berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Tentu saja menerapkan ESD pada masyarakat akan mendapat tantangan, oleh karena itu sistem pendidikan nonf ormal harus selalu berbenah diri mengikuti proses perkembangan pendidikan pada khususnya dan proses perkembangan serta pembangunan pada umumnya. Bagi lembaga pendidikan formal (PNF), ESD hendaklah tidak dianggap sebagai tambahan satu mata ajar lagi dalam kurikulum. Pembangunan berkelanjutkan selayaknya dapat diintegrasikan dalam konteks semua program PNF.
ESD mencakup konservasi dan preservasi tentang lingkungan dan hubungan sosial antarmanusia dan keberlangsungan manusia. Pendidikan non formal berperan mendidik manusia untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.” Banyak masalah yang perlu dipikirkan, seperti penebangan hutan untuk kepentingan segelintir manusia, pertambangan liar, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah terpencil dan banyaknya warga yang tidak mempunyai keterampilan akan membuat peluang mengimplementasikan pendidikan untuk pengembangan yang berkelanjutan semakin kecil. Akibatnya keterikatan kita terhadap energi semakin tinggi. Oleh sebab itu tidak ada alternatif lain, tenaga kerja harus terdidik karena itu merupakan kunci peningkatan ekonomi berbasis pengembangan berkelanjutan. Masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih banyak terlibat dalam pengambilan keputusan. Mereka akan mampu membaca data yang dilaporkan oleh masyarakat. Kualitas hidup, pendidikan juga sebagai upaya utama untuk meningkatkan kualitas hidup.
Peranan Pendidikan Non Formal dalam Education for Sustainable Development Pendidikan dapat meningkatkan perekonomian keluarga, meningkatkan kualitas kehidupan, menurunkan tingkat kematian dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk generasi berikutnya, termasuk perekonomiannya, pendidikan yang baik berimplikasi pada individu dan bangsa. Pendidikan nonformal menjadi bagian penting dalam pemberdayaan masyarakat. PNF lebih mempunyai makna sebagai salah satu jalur pendidikan yang dapat dipilih oleh masyarakat, selain jalur pendidikan formal. Layanan pendidikan yang diberikan jauh lebih memberikan keterampilan, kecakapan dan multi makna yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup peserta didiknya. PNF dengan sifat pembelajaran yang luwes, fleksibel, berorientasi pada kebutuhan pasar/masyarakat dan bertumpu pada kecakapan hidup mempunyai kemampuan untuk menembus seluruh lapisan masyarakat. Ini sesuai dengan motto PNF, “menjangkau yang belum terlayani”.
Peran Pendidikan Non Formal dalam Education for Sustainable Development
Kecakapan hidup merupakan konsepsi yang bermaksud memberi kepada seseorang bekal pengetahuan, keterampilan dan kecakapan fungsional berupa kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional. secara praktis, ditambah dengan peningkatan kemampuan kewirausahaan serta nilai professional. Pada akhirnya seseorang mampu bekerja dan/atau berusaha mandiri dengan memanfaatkan potensi dan peluang lingkungannya untuk meningkatkan mutu kehidupannya dan menjaga kelestarian lingkungannya. Pendidikan kecakapan hidup mempunyai spektrum luas baik subjek maupun objeknya. Adanya pembatasan kelompok sasaran peserta program untuk masyarakat miskin, buta aksara, tidak sekolah, putus sekolah dan antarjenjang pendidikan dan masyarakat marginal lain yang dilakukan untuk memfokuskan hasil dari peserta program yaitu, (1) memberikan keterampilan bekerja; (2) mendorong peserta berusaha mandiri akan memberi kemudahan bagi PTK PNF untuk mengimplementasikan ESD. Dengan demikian tujuan akhir pendidikan kecakapan hidup yaitu untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraaan dan produktivitas hidup masyarakat marginal dapat tercapai dibarengi dengan harmoni sosial dan lingkungan masyarakat.
Ada beberapa metode yang dapat ditempuh dan dilaksanakan berkesinambungan dalam upaya penerapan konsep ESD secara berulang-ulang yaitu melalui ceramah, diskusi, seminar, percontohan, keteladanan, spanduk, selebaran, brosur, dan iklan, termasuk yang ditayangkan di sosial media (fb, IG, Twiter, Youtube, WA Group dll), juga melalui media radio dan televisi. Kenyataan memang sebagai subsistem pendidikan nasional PNF dihadapkan pada dua tantangan besar pembangunan PNF. Pertama, bagaimana PNF mampu melaksanakan komitmen nasional untuk mengembangkan mutu pendidikan. Kedua, bagaimana PNF mampu berperan efektif membantu menyelesaikan masalah masyarakat lapisan bawah, yang memiliki keterbatasan akibat ekonomi, geologis, sosial dan demografis.
Pendekatan untuk mengintegrasikan aspek mutu dalam mengembangkan program PNF serta melibatkan seluruh stakeholder pendidikan merupakan strategi untuk menjawab tantangan tersebut dan sekaligus dapat mendukung konsep ESD. Bagi PNF, program-program yang tidak mempertimbangkan mutu tidak akan efektif.
PNF diharapkan dapat mengatasi persoalan tersebut, asalkan dilakukan dengan strategi yang efektif, melibatkan seluruh komponen pendidikan khususnya satuan-satuan pendidikan non formal yang meliputi, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), PKBM, Lembaga Pengembangan/Pemberdayaan Terpadu Masyarakat (LPTM), organisasi sosial, ormas, LSM dan organisasi perempuan membangun jaringan kerja dengan para pemangku kebijakan di bidang pendidikan. Langkah utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan PNF sehingga memiliki kompetensi ESD.
Kegiatan yang ditempuh salah satunya kegiatan diklat yang berkaitan dengan pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD) bagi PTK-PNF, yang fokus kepada kegiatan peningkatan kompetensi terhadap pemahaman global yaitu berkaitan dengan meningkatnya world interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perdagangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, dan cuaca. Dengan demikian PTK PNF dapat meningkatkan kompetensi dalam mendidik masyarakat agar lebih sadar akan tanggungjawab secara individu dan kelompok yang dikontribusikan dengan menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, serta menentukan pilihan yang bertanggungjawab dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.
Oleh karena sasaran PNF sangat luas, yaitu mencakup segala lapisan masyarakat, tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, anak yang belum pernah sekolah, putus sekolah, dan masyarakat yang pengetahuan dan keterampilannya sangat rendah (termarginalkan), maka diklat atau pelatihan tentang ESD menjadi penting dilakukan kepada PTK PNF, karena hasil diklat akan terimplementasi langsung dengan perubuhan mindset masyarakat. Program diklat seyogianya dirancang untuk mendukung pengembangan berkelanjutan bagi PTK Nonformal. yaitu dengan mengubah pola hidup hemat untuk menjaga keseimbangan konsumsi dan produksi, melaksanakan implementasi teknologi baru yang ramah lingkungan dan pembentukan organisasi-organisasi sosial untuk bersama-sama mengkaji sebab-akibat serta mengatasi permasalahan perubahan global. Sustainable Development Goals, SDGs PENDIDIKAN NONFORMAL