Perbedaan Proses Pembelajaran Pendidikan Non Formal di UNESA dan PP-PAUDNI Regional 1. Kuliah merupakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di perguruan tinggi. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kampus hanya sekedar menyampaikan materi pembelajaran. Banyak mahasiswa yang tidak memahami makna dari kuliah. Maka yang terjadi saat ini mayoritas mahasiswa memposisikan diri seperti siswa. Penggalian materi pembelajaran hanya dilakukan di dalam kampus. Hal ini berbeda dengan apa yang diharapkan para dosen. Beberapa dosen pendidikan nonformal Universitas Negeri Surabaya, pernah mengatakan bahwa proses pembelajaran di kampus hanya pengulangan materi yang telah dipelajari sendiri oleh mahasiswa. Ketika terjadi hal yang demikian maka perlu ditinjau kembali tujuan dari kuliah. Kuliah bertujuan untuk mengembangkan keterampilan serta membentuk konsep diri supaya siap terjun di masyarakat.
Mengingat status mahasiswa yang diplot sebagai agen of change, maka pemikiran yang demikian itu perlu diperbaiki supaya dapat berjalan sesuai fungsinya. Mahasiswa yang notabene menjadi harapan sebagai perubah untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu sifat egois yang masih tertanam perlu sadarkan kemudian dirubah demi kesesuaian fungsi mahasiswa.
Melihat fenomena diatas maka mahasiswa butuh akan pengalaman lapangan. Teori yang diulas dalam proses pembelajaran dikampus akan disesuaikan dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian mahasiswa bisa melihat jauh fenomena yang terjadi disekitarnya. Yang nantinya dapat dijadikan pengalaman untuk menunjang proses pembelajaran dikampus.

Ketika mahasiswa diterjunkan langsung ke masyarakat, maka secara otomatis mahasiswa mencermati fenomena yang ada disekitarnya. Mahasiswa yang diterjunkan dalam tugas Praktik Kerja Lapangan mulai bisa merasakan kebermanfaatan ilmu yang didapat dari kampus.
Kaitannya dengan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PP-PAUDNI memberi pengalaman kerja bagi mahasiswa. Berbagai informasi yang didapat dari kampus, menjadi modal tersendiri bagi mahasiswa dalam memposisikan dirinya di dunia kerja. Teori yang disampaikan para dosen dikampus akan diuji kebenarannya ketika di lapangan. Di lapangan bukan membahas tentang bagaimana mahasiswa menyikapi kejadian ini, tapi lebih kepada bagaimana melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Dengan begitu antara materi pembelajaran dengan pengalaman akan member dampak pada sikap mahasiswa dalam memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat.
Oleh karena perlu diadakan praktik kerja lapangan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dengan begitu pemahaman teori dengan pengalaman akan memberi wawasan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa. Serta dapat dijadikan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi