Judul Skripsi
Persepsi Pengecer Koran Tentang Pekerjaannya Dan Status Ekonomi Sosial Keluarga
Penulis
Etik Endriana
Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah
Judul artikel
Persepsi Pengecer Koran Tentang Pekerjaannya Dan Status Ekonomi Sosial Keluarga
Penulis artikel
Rosiana Novita
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
Email
rosiananovita7@gmail.com
ABSTRAK
Pengecer koran adalah orang yang menjajakan koran dengan cara mendatangi konsumen di jalan, rumah maupun perkantoran. Latar belakang pekerjaan ini karena untuk mendapatkan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang persepsi pengecer koran tentang pekerjaannya dan status ekonomi sosial keluarga yang meliputi tingkat pendidikan dan kondisi lingkungan keluarga. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel yang diambil pengecer koran di Sanggar Flamboyan sebanyak 60 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa : a) Persepsi pengecer koran. b) Status ekonomi keluarga yang meliputi tingkat pendidikan.
KATA KUNCI : Pengecer koran, persepsi, status sosial ekonomi.
PAPARAN MATERI
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan pesat menyebabkan perbandinga antara jumlah penduduk dan luas lahan semakin sempit dan tertimpang. Ketimpangan ini mengakibatkan lapangan pekerjaan menurun. Belum tercapainya tingkat keseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia dan karena kurang berhasilnya sektor formal dalam menyerap tenaga kerja mengakibatkanbanyak pengangguran seperti yang diungkapkan Wirosardono (1985:3).
Masalah kesempatan kerja merupakan hal yang sangat penting demi kehidupan manusia secara ekonomi akan memberikan sumber penghasilan sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhaan hidupnya. Disamping itu kesempatan kerja memiliki aspek kemanusiaan pulsa karena dengan bekerja manusia merasa berarti bagi dirinya dan tidak menjadi beban bagi orang lain.
Melihat kenyataan ini, masalah perluasan kesempatan kerja tidak boleh diabaikan karena tiadanya perluasan kesempatan kerja. Maka akan membuka kemungkinan seseorang akan merasa gagal.
METODE
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel-variabel yang teliti dan kuantitatif karena bertujuan untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan data empirik di lapangan untuk mendeskripsikan persepsi pengecer koran tentang pekerjaannya dan status ekonomi sosial keluarga.
Kemudian menggunakan metode populasi dan sampel penelitian, pmetode populasi ditinjau dari jumlahnya, ada dua macam yaitu populasi dengan jumlah terhingga dan populasi dengan jumlah yang tak terhingga. Subyek penelitian ini adalah semua pengecer koran di Sanggar Flamboyan yang berjumlah 60 responden. Metode sampel menggunakan sampel total artinya semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.
Instrumen penelitian, yakni metode interview atau wawancara dengan memperoleh data mengenai persepsi pengecer koran tentang pekerjaannya dan status ekonomi sosial keluarga. lalu menggunakan metode dokumentasi, metode yang dilaksanakan dengan cara melihat catatan yang berhubungan dengan data-data yang dibutuhkan.
Selanjutnya ada metode analisis data, teknik analisis statistik digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data mengenai persepsi pengecer koran tentang pekerjaannya dan status ekonomi sosial keluarga.
HASIL PENELITIAN
Persepsi Pengecer Koran Tentang Pekerjaannya.
Yaitu pendapat pengecer koran tentang pekerjaannya alasan bekerja sebagai pengecer koran, cara mendapatkan pekerjaan, harapan bekerja sebagai pengecer koran, cara mendapatkan lokasi bekerja, harapan mendapatkan pekerjaan lain dan keinginan bekerja sebagai pengecer koran untuk selamanya.
Pendapat pengecer koran tentang pekerjaannya, persentase keuntungan 78,33% dan menyenangkan 21,67% atau sebanyak 47 responden (78,33%) dan 13 responden (21,67%). Alasan bekerja, 17 responden karena disuruh orng tua (28,33%), pengaruh dari teman sebanyak 38 responden (63,33%), tidak ada keterampilan 1 responden (1,67%), mudah dikerjakan 3 responden (5%) dan mengisi waktu luang 1 responden (1,67%).
Harapan bekerja sebagai pengecer koran, dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri sebanyak 6 responden (10,00%), dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga sebanyak 53 responden (88,33%) dan mempunyai tabungan 1 responden (1,67%).
Cara mendapatkan pekerjaan sebagai pengecer koran, ditawari orang sebanyak 5 responden (8,33%), mencari sendiri sebanyak 5 responden (8,33%) dan diajak teman sebanyak 50 responden (83,33%). Hasil penelitian cara pengecer mendapatkan lokasi bekerja adalah mencari sendiri sebanyak 60 responden (100%).
Harapan pengecer koran mendapatkan pekerjaan lain, selalu berharap sebanyak 6 responden (10,00%), sering berharap ada 39 responden (65,00%) dan jarang ada berharap 15 responden (25,00%).
Keinginan bekerja sebagai pengecer koran selamanya, tidak selamanya sebanyak 43 responden (71,70%), hanya untuk saat ini sebanyak 6 responden (10,00%) dan belum ada kepastian sebanyak 11 responden (18,30%).
Status ekonomi keluarga
Data penelitian ini ada 2 jenis data yaitu data tentang tingkat pendidikan pengecer koran dan kondisi lingkungan keluarga pengecer koran meliputi : a. Jenis pekerjaan orang tua, b. Besar penghasilan orang tua, c. Hubungan anak dengan orang tua, d. Fungsi orang tua dalam mendidik anak, e. Tingkat perhatian orang tua pada pekerjaan anak, f. Kedudukan anak dikeluarga dalam hal mencapai nafkah.
Rata-rata tingkat pendidikan pengecer koran hanya mencapai lulusan SLTP, jenis pekerjaan orang tua paling banyak adalah tukang bangunan yang mencapai 16,66%, besar penghasilan orang tua paling banyak 100.000-200.000 yang mencapai 61,7%, hubungan anak dengan orang tua rata-rata baik mencapai 85%, fungsi orang tua dalam mendidik anak paling banyak membimbing sebanyak 85%, tingkat perhatian orang tua terhadap pekerjaan anak mengizinkan yaitu 96,67% dan kedudukan anak di keluarga dalam ha mencari nafkah, mencari nafkah untuk membantu keluarga sebanyak 91,67%.
PEMBAHASAN
Status ekonomi keluarga merupakan kedudukan / posisi yang terdiri dari ayah, ibu, anak yang merupakan keluarga inti di dalam lapisan masyarakat. Dalam arti lapisan inti ditandai dengan tingkat pendidikan, presentasi pekerjaan dan ekonomi, sebab ketiga hal tersebut merupakan indikator dari kedudukan dan penghargaan suatu keluarga di dalam masyarakat yang berstrata.
Tingkat pendidikan
Angka kelahiran di Indonesia semakin tahun semakin meningkat jumlahnya, dimana tingkat pertumbuhannya 25,52 juta jiwa per tahun. Pertumbuhan pendudukn yang tidak seimbang akan mempengaruhi tingkat perekonomian, sehingga membutuhkan banyak lapangan pekerjaan. Penduduk yang bertambah dengan cepat akibat angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan kelompok umur muda memasuki usia sekolah juga memasuki usia kerja. Dari kenyataan ini kebanyakan orang tua menyekolahkan anaknya sebagai bekal di masa depan, karena sementara ini masih banyak anggapan dengan sekolah tinggi akan membawa anak pada peningkatan ekonomi.
Kondisi lingkungan keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkait dalam proses pendidikan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal di dalam satu rumah (Subiyanto 1992:8). Kondisi keluarga yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada lingkungan keluarga dalam proses pemenuhan kebutuhan.
SIMPULAN
Dari paparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa peanjual koran rata-rata masih usia sekolah, alasan anak-anak ini menjual kora karena ingin membantu keluarganya dalam memenuhi kebetuhan ekonomi keluarga.
DAFTAR RUJUKAN
Subiyanto. 1983. Pendidikan Kehidupan Keluarga. Malang. Departemen dan Kebudayaan Sub Proyek. Penulisan Buku / Diktat Peningkatan/Pengebangan Perguruan Tinggi IKIP Malang.
Edriana, Etik. 2001. Persepsi Tentang Pengecer Koran Dan Status Ekonomi Keluarganya. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UM, Pembimbing (1) Mulyadi Guntur Waseso