TitSEBUAH WACANA IMADIKLUS HARI ESOKle

Panji

8 Juli 2009

IMADIKLUS adalah sebuah organisasi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah secara Nasional. Dengan melihat kondisi Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Non Formal) terutama pada tingkat mahasiswanya seharusnya organisasi ini dapat berbuat banyak untuk perubahan baik dalam tingkatan paradigma, langkah strategis maupun kebijakan kebijakan yang menyangkut tentang Pendidikan Luar Sekolah pada umumnya dan mahasiswa atau alumni dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah pada khususnya, sebab tak dapat dipungkiri bahwa segala hal yang menyangkut tentang Pendidikan Luar Sekolah terasa sangat lambat perkembangannya, bahkan terasa stagnan.

Kongres di Malang yang merupakan sebuah titik Kulminasi dari perjuangan para mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah yang menginginkan adanya wadah bagi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah tingkat nasional ternyata sampai saat ini tidaklah dapat berbuat apa-apa, jangankan untuk membuat sebuah inovasi yang baru, bahkan untuk mengadakan sebuah rapat kerja pun membutuhkan waktu selama 6 bulan, bagi sebuah organisasi yang dihadapkan pada berbagai macam tantangan, tentu ini bukanlah sebuah solusi, IMADIKLUS haruslah bergerak secara tepat dan cepat untuk menjawab tantangan tantangan tersebut. IMADIKLUS dapat berkaca pada organisasi mahasiswa nasional yang lain, yang bisa mendapatkan sebuah bargaining position dengan lembaga pemerintah, banyak langkah yang dapat dijalankan, banyak hal yang dapat dilakukan, namun ini membutuhkan kesadaran kolektif agar sebuah konsep tidaklah menjadi wacana tanpa aksi atau hanya retorika belaka.

Mungkin cukupkanlah sudah saling menyalahkan antara beberapa pihak dengan keadaan IMADIKLUS yang stagnan ini, karena pada kenyataannya KITA SEMUA yang menanggung dosa kevakuman IMADIKLUS. Saya berkata seperti ini dikarenakan Sosok sentral memanglah seorang ketua umum dan atau wakil ketua umum, namun yang menjalankan organisasi ini bukanlah mereka berdua saja, kita sebagai bagian dan pencetus adalah orang yang turut bertanggung jawab atas jalannya roda organisasi ini, yang diperlukan hanyalah sebuah konsistensi terhadap apa yang menjadi amanah kita, pada saat ini adalah keputusan pada Kongres di Malang dan Rakernas di Serang. Hasil dari kedua kegiatan tersebut haruslah dijalankan, niscaya dengan tetap memegang hasil keputusan tersebut, kita akan tetap berjalan pada jalurnya.

Akan tetapi dengan mengevaluasi perjalanan IMADIKLUS disaat ini setidaknya ada beberapa evaluasi dan harapan yang bisa kita lakukan untuk IMADIKLUS di hari esok.

PEMETAAN MASALAH PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI SETIAP WILAYAH

Ke depannya IMADIKLUS haruslah dapat memetakan (mapping) permasalahan-permasalahan yang ada di setiap wilayah, pemetaan ini tidaklah bersifat primordial yaitu melihat dari sudut pandang Kampus yang ada jurusan Pendidikan Luar Sekolahnya, akan tetapi kita melihat dari sudut pandang daerah, bagaimana kondisi Pendidikan Luar Sekolahnya baik secara umum maupun kondisi Mahasiswa dan alumni di daerah tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar tidak adanya miss match antara sebuah strategi dengan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan oleh coordinator wilayah yang telah terbagi yang diturunkan menjadi sebuah action plan secara nasional maupun regional dengan atas nama IMADIKLUS bukan Kampus. Penyelesaiannya jangan hanya bersifat terlalu umum dan bersifat seremonial belaka, harus ada sebuah solusi yang ditawarkan dengan berbentuk action plan.

PELAKSANAAN KEGIATAN IMADIKLUS BEKERJASAMA DENGAN ORMAWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI SETIAP KAMPUS

Maksud dari pernyataan ini adalah IMADIKLUS bukanlah gabungan dari Ormawa Pendidikan Luar Sekolah di setiap kampus, akan tetapi IMADIKLUS adalah ikatan dari mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah seluruh Indonesia.

Ini menjadi salah satu titik kelemahan dari organisasi nasional tak terkecuali IMADIKLUS, hal ini saya kemukakan karena di setiap ormawa sudah menjadi keharusan untuk mengganti pengurus setiap tahun, dan pergantian tersebut membuat adanya proses mundur ke belakang bagi perkembangan IMADIKLUS apabila basis kita adalah Ormawa Internal karena dengan perbedaan pergantian kepengurusan di tiap-tiap universitas ditambah dengan perbedaan masa kepengurusan antara ormawa se-Indonesia dengan IMADIKLUS, maka harus ada sebuah transformasi kembali dari pengurus lama kepada pengurus baru.

Transformasi atau Sosialisasi tentang IMADIKLUS merupakan sebuah kewajiban bagi pengurus lama, namun akan menjadi hambatan ketika sebuah kampus mendapatkan amanat pada kepengurusan lama sedangkan kepengurusan baru yang akan menjalankannya, akan tercipta kegamangan dari kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan pengurus baru akan kurang merasa memiliki kegiatan tersebut.

Silahkan dirasa pada IMADIKLUS saat ini, ketika semua sudah mengalami pergantian pengurus maka hasil raker pun hanyalah menjadi sebuah wacana dalam kertas.

Usaha sudah dilakukan oleh teman kita dari Unnes, hasil raker yang memutuskan bahwa Unnes akan mengadakan Lomba Blog diperjuangkan untuk dijalankan dengan usaha semaksimal mungkin, namun evaluasi dari saya setelah beberapa kali berdiskusi dengan teman-teman dari Universitas lain adalah

“Menunggu keputusan dari Ormawa terlebih dahulu

pada akhirnya hanya beberapa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, apabila kita tidak berbasis pada Ormawa namun pada mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah secara keseluruhan maka ada sebuah otoritas bagi person yang mengikuti kegiatan IMADIKLUS sebelumnya (Raker) untuk mengikuti kegiatan-kegiatan IMADIKLUS dan dapat bekerjasama dengan ormawa Pendidikan Luar Sekolah internal, akan tetapi tidak perlu menunggu keputusan yang terlalu lama dari ormawa internal.

PENGUATAN JARINGAN PADA STAKEHOLDER SETEMPAT

Pada saat Rakernas kemarin sempat ada perdebatan tentang apakah kita LEGAL atau ILEGAL, hal ini tidaklah akan saya bahas, namun saya melihat pada modal social yang harus diperkuat dengan instasi-instasi yang terkait dengan Pendidikan Luar Sekolah seperti Dinas PNFI Kab, Kota, propinsi, P2PNFI, BPPNFI, dan sebagainya. Hal ini sekali lagi dilakukan bukanlah atas nama kampus ataupun ormawa, gerakan ini haruslah dilakukan atas nama IMADIKLUS dengan basis mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, bukan dengan tujuan untuk menjadi underbow dari instasi tersebut, namun untuk melakukan sebuah kerjasama atau mitra dalam memajukan Pendidikan Luar Sekolah sesuai dengan instruksi atau tujuan dari keputusan bersama (Kongres IMADIKLUS d.l.l.) dengan maksud mendapatkan bargaining position dari stakeholder yang ada untuk IMADIKLUS.

Secara praktis dilakukan dengan cara, menggunakan rekomendasi dari Dinas PNFI kab/kota untuk bekerjasama dengan instasi lain dalam melakukan sebuah kegiatan. Hal ini akan lebih mudah dilakukan apabila kita menjadi sebuah mitra bagi stakeholder tersebut tanpa harus menjadi bawahannya dengan “meminta dana dari mereka.

Persoalan independensi yang sempat terbawa dalam persoalan legal dan illegal akan segera terhapus, karena secara mudahnya persoalan legal dapat diselesaikan dengan berbagai cara tanpa harus disahkan oleh instasi pemerintah, sebagai contoh melalui akta notaries.

PENGUATAN WACANA KE-PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH-AN DAN PUBLIKASI INOVASI

Permasalahan tentang Pendidikan Luar Sekolah saat ini sudahlah menjadi kabur dengan banyaknya wacana yang bersifat praktis semata, seperti, link and match alumni Pendidikan Luar Sekolah, PTK/PNF, program/proyek, namun terkadang tidak mengena kepada hal yang fundamental. Ini dapat dimaklumi dengan tidak adanya the right man on the right place, pekerja Pendidikan Luar Sekolah, bahkan pengambil kebijakannya masih dikuasai orang-orang yang belum mendalami Pendidikan Luar Sekolah secara konseptual dalam pendidikannya. SH menjadi Kadin PNFI dan sebagainya.

Akan tetapi IMADIKLUS haruslah mencoba membuka kembali wacana Ke-Pendidikan Luar Sekolah-an yang kontemporer bukan hanya sekedar praktis namun fundamental, seperti pernah saya lihat dalam tulisannya seorang alumni Pendidikan Luar Sekolah dari UPI, dalam blognya dia menuliskan tentang wacana TANTANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PADA ABAD 21. Inovasi dan wacana juga perlu dipublikasikan sebagai sebuah penyelesaian permasalahan Pendidikan Luar Sekolah yang ada di Indonesia.

Sebuah action plan tidaklah akan berguna tanpa pendalaman tentang sebuah permasalahan, begitupun dengan wacana pembaharuan ke-Pendidikan Luar Sekolah-an, hal ini sangatlah penting sebagai pendalaman bagi sebuah grand design pembaharuan Pendidikan Luar Sekolah.

PEMAKSIMALAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI

Yang jadi permasalahan klasik bagi organisasi nasional adalah masalah waktu dan tempat, akan tetapi saat ini hal tersebut bukanlah menjadi permasalahan yang sangat berarti. Anggota IMADIKLUS ke depannya haruslah dapat menjadikan sarana teknologi sebagai alat untuk berdiskusi dan berbagi informasi, sebagai contoh melalui chatting dan web IMADIKLUS, FS dan FB pun dapat dimaksimalkan sebagai sarana berkomunikasi dan bertukar informasi dengan seluruh anggota IMADIKLUS (Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah se-Indonesia)

Banyak hal yang seharusnya dapat menjadi pembelajaran dari proses perjalanan IMADIKLUS tahun pertama ini, akan tetapi kapasitas saya sebagai salah satu yang berharap pada IMADIKLUS mungkin hanya dapat mengambil sedikit hal tersebut ¦ Masih banyak waktu untuk memperbaiki ini semua, dan tidak perlu hal yang besar, cukup dengan mengkritik tulisan saya ini setidaknya telah dapat membuktikan bahwa hingga saat ini mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah masih merasa memiliki IMADIKLUS dan berharap ada sesuatu yang dapat dihasilkan darinya.

Panji Bahari (Kadiv Pengembangan Jaringan KRESMA PLUS)

Hasil dari belajar via SMS dan telp tengah malam selama 1 tahun dan di sekolah KRESMA PLUS.

Banjar Agung 2.13 PM. 07072009

12 pemikiran pada “SEBUAH WACANA IMADIKLUS HARI ESOK”

  1. IMADIKLUS…… hrs bsa jd suatu wdah bwt smua insan PLS dlm mmprjuangakan sgla visi&misinya……mlalui ini,,,, baik itu jrusan PLS maupun mhsswanya sndiri dpt smkin eksis dlm brkarya mlalui bdang&kmampuan msing2 didunia pendidikan pd umumnya….. dri sabang smpau merauke… trs brjuang&mngabdi utk PLS!!kta brantas masyarakat yg mskin ilmu,mskin hrta,dan mskin moral……. pengabdian yg tnpa btas…… jgn mau PLS dremehkan…. qt tnjukkan kmampuan alumnus PLS brkualitas!!!! bwt adk2u mhassiwa PLS dseluruh indonesia smngat blajar smbari lkukan bntuk2 kgiatan pngabdian masyarakat!!!! ingat masa kuliah jgn hnya 5K(kampus.kantin,kos,kekasih&kampung)aja tp lbh dr itu,,,, spt keorganisasian&bntuk2 pmberdayaan msyrakat srta pngabdian msyarakat…itu jauh sgt pnting trlbh brmanfaat utk bekal trjun ddnia krja nntinya……Cayooo!!!!

    Balas
  2. Mbak… Aku jadi semangat lagi…hahaha…Sepakat banget ma mbak Neni…Pengabdian masyarakat itu yang paling pokok dan bisa kita lakukan untuk menciptakan masyarakat madani…Ayo Temen2.. Kita berjuang secara bersama-sama…

    Balas
  3. Mbak… Aku jadi semangat lagi…hahaha…Sepakat banget ma mbak Neni…Pengabdian masyarakat itu yang paling pokok dan bisa kita lakukan untuk menciptakan masyarakat madani…Ayo Temen2.. Kita berjuang secara bersama-sama…

    Balas
  4. Mbak… Aku jadi semangat lagi…hahaha…Sepakat banget ma mbak Neni…Pengabdian masyarakat itu yang paling pokok dan bisa kita lakukan untuk menciptakan masyarakat madani…Ayo Temen2.. Kita berjuang secara bersama-sama…

    Balas
  5. Hahai…
    Yah Seorang Tan Malaka aja baru diakui pemikirannya setelah beberapa puluh tahun…
    Semoga diriku bisa mengikuti jejaknya…
    Aamiin…

    Balas
  6. Semangat kang Panji,, Mari ramaikan suasana IMADIKLUS dengan menjalankan tugas-tugas yang memang sudah menjadi tanggung jawab kita!

    Balas

Tinggalkan komentar