Tulis dan Publikasikan!!!

n1162186334_30162770_5403Seseorang yang sekarang menjadi inspirasi ku adalah mahasiswa semester 4 prodi Pendidikan Luar Sekolah, yah sebut saja namanya Deria. Dia cukup aktif dalam situs face book dengan kata-kata statusnya seperti DUNIA TANPA DERIA, Harapanmu pada Pendidikan Indonesia, dan berbagai macam kata-kata yang terkadang Islami, intelek, nyeleneh dan sebagainya. Pernah aku memintanya untuk membuat tulisan tentang apa saja, karena kebetulan kami sama-sama berjuang membangun satu organisasi bernama KRESMA PLUS (Ehm,promosi dikit ), agar tulisannya bisa dimuat dalam blog KRESMA PLUS (http://kresmaplus.imadiklus.or.id yah gak papa lah iklan hehe..)
Tapi dia berkata “Tulisan De masih belum pantes untuk dipublikasikan , nah loh, itu sindiran wat tulisan-tulisanku atau dia memang merasa seperti itu? Yah saya mencoba untuk positif thinking kalo dia memang belum pede, akhirnya saya mencoba memberi motivasi dengan tulisan ini, yang sebenarnya mungkin belum pantas juga untuk dipublikasikan.

Saya flashback ketika mulai menulis apa saja yang saya rasakan, hal ini terjadi ketika sedang mengikuti
kelas yang dosennya kebetulan cantik dan bernama bu Ila, beliau berkata bahwa orang yang pintar dalam berbicara selalu saja susah untuk menulis yang bagus, begitupun sebaliknya. Saat itu saya merasa ada sebuah tamparan bagi saya, bukan karena saya merasa pintar dalam berbicara, akan tetapi karena tugas sebagai wakil ketua HMJ pada saat itu menuntut untuk pintar berbicara dan mempengaruhi teman-teman dengan oral, walhasil saya tercipta sebagai orator bukan penulis, namun saya mempunyai kebiasaan untuk mencatat apa saja yang terjadi dalam rapat, diskusi, atau dalam kegiatan, sekedar tulisan corat-coret untuk mengingat saja.
Akhirnya saya mencoba untuk menulis, apa saja yang saya rasa, memang lebih banyak kepada kritikan untuk dunia pendidikan atau kehidupan kampus. Namun ternyata saya mengalami kebuntuan, saya tidak berani menunjukkan hasilnya, ya dapat ditebak, tulisan-tulisan saya akhirnya hanya menjadi pemenuh harddisk komputer tanpa sempat dilihat oleh orang lain. Tulisan itu menjadi lenyap, basi dan saya tidak dapat berkembang.
Itu semua berubah ketika binder saya dipinjam oleh teman, dia melihat coretan saya yang menceritakan tentang kejadian pada saat kegiatan HMJ yang saya ikuti, catatan omongan dosen yang konyol sampai serius, diskusi, puisi cinta, dan lain sebagainya. Menariknya dengan tulisan yang acak-acakkan dan tidak terstruktur secara keilmuan penulisan yang baku (ada gak tuh ya??), dia malah tertawa, mengiyakan dan lebih konyolnya meminjam binder itu.
Saya merasa bingung, kenapa dengan coretan saya ? Lagi pula itu kan terjadi setahun yang lalu? Akhirnya saya menarik kesimpulan, ternyata sebuah tulisan bukan dinilai dari apakah tulisannya keren dengan bahasa-bahasa intelek, ilmiah, terstruktur dan sebagainya. Namun sebuah tulisan dinilai dari bagaimana penulis itu untuk jujur menuangkan perasaannya dalam sebuah tulisan, bagaimana ide dan tujuan dari penulisan itu dapat dimengerti oleh pembacanya, lugas, jelas, nyeleneh pun kenapa harus jadi sebuah persoalan?
Sebagai contoh, ketika kita membaca diary seseorang, baik itu minta izin ataupun ngumpet-ngumpet (ngaku aja deh ud sering ¦ xp), kita dapat merasa apa yang dirasakan oleh penulis diary tersebut, kalo dia sedang sedih, kita terkadang tertawa, ketika dia menulis kejadian bahagia kita menangis terharu, ketika dia sedang muhasabah kita turut mengiyakan apa yang dia pikirkan. Yang menjadi point utamanya adalah dalam penulisan diary tidak mungkin kita menulis dengan kata-kata yang terstruktur rapih sesuai dengan kaidah penulisan, atau bahkan seperti karya tulis ilmiah yang harus ada latar belakang, dasar pemikiran, anggapan dasar dan bla..bla..bla. Gak kebayang oleh saya betapa menyeramkan diary dengan penulisan seperti itu.
Hal yang paling sulit dalam menulis, katanya sih adalah ketika memulai tulisan dan menutupnya. Awalnya saya menyetujui teori tersebut, namun ketika saya bertemu dengan Pak Dadang (Thx Pak) saya mendapatkan ilmu yang mantap nian untuk melawan teori tersebut, “Jangan menjadi penulis sekaligus pengedit!!! ucap dia ketika saya sedang pelatihan. Mengapa menurut saya kalimat tersebut tepat? Karena ketika kita menulis, terkadang kita sekaligus menjadi pengedit, apakah bagus atau tidak, ngayayay atau ngayoyoy, dan lain sebagainya sehingga ilham yang awalnya ada di pikiran menjadi hilang seiring dengan ditekannya tombol backspace. Kalau tulisan tersebut sudah di pertengahan ataupun akhir mungkin tidak menjadi masalah yang besar, tapi kalo di awal?
Baru menulis
“alkisah akan ¦. “ langsung dihapus, diganti dengan
“di sebuah kerajaan hiduplah seekor ¦. dihapus lagi,
akhirnya buntu, malas dan menghilang ide penulisan tersebut. Jadi tulislah terlebih dahulu mau nanti menulis “seekor manusia , yah istilahnya mah bodo amat, ada waktunya untuk memperbaikinya, bukan saat menulisnya.
Tulisan sudah jadi, sudah diedit, yakin, tapi tidak mau dipublikasikan. Halooo ¦ Kalo diary dan privacy masih boleh lah diumpetin,
contohnya “saya hari ini sudah makan empat piring (piringnya loh) .
Tapi lebih baik kalo tulisan itu dipublikasikan, agar ide-ide yang ada di dalam tulisan tersebut dapat ditransfer ke orang banyak sehingga dapat menjadi sesuatu yang berharga untuk perkembangan masyarakat. Apabila dikritik berarti menjadi semangat kita untuk memperbaikinya, kalau dipuji berarti harus menulis lagi hal-hal yang lain.
Yang terakhir adalah sebuah tulisan lebih abadi dari pada lisan dan penulisnya. Jadi semoga dengan tulisan-tulisan kita yang membangun dapat menjadi sebuah investasi bagi generasi selanjutnya walaupun kita sudah tidak ada dan tidak dapat berbicara lagi.

Akhir kata untuk Deria, dan yang lainnya mari menulis dan publikasikan ¦

Wallahuâ„¢alam ¦
Banjar Agung, Pakupatan Serang 06-05-2009 hasil dari SEKOLAH di KRESMA PLUS dan kantin belakang Untirta.

Comments

7 tanggapan untuk “Tulis dan Publikasikan!!!”

  1. Avatar admin
    admin

    mantaafff oooi emang dunia tanpa deria

  2. Avatar deria
    deria

    waduuhhhhhh deria lage deria lage……
    mang aku sumber inspirasi ya
    hahahaha
    ntar deh ku publikasikan karya-karya ku…wait….

  3. Avatar Panji
    Panji

    Datanglah…
    Kedatanganmu kutunggu….

  4. Avatar KataHati Deria

    Deria oh Deria ayo publikasikan !!!Huee siphsiph^_^

  5. Avatar Panji Romadhon

    mana nih???haduuuhhh….

  6. Avatar Panji Waannabe Ulil Albab

    mana nih???haduuuhhh….

  7. Avatar Panji Ulil Albab

    mana nih???haduuuhhh….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *