Galeri

  • Pendaftaran Pejuang Muda Kemensos untuk Mahasiswa dari Perguruan Tinggi aktif

    Pendaftaran Pejuang Muda Kemensos untuk Mahasiswa dari Perguruan Tinggi aktif

    Dalam upaya percepatan pengentasan masalah sosial di Indonesia, @kemensosri yang bekerja sama dengan @kemdikbud.ri meluncurkan Program Pejuang Muda yang diperuntukkan bagi para Mahasiswa.

    Melalui Program Pejuang Muda ini, Mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk terjun langsung mengaplikasikan ilmu pengetahuannya dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat, serta berperan aktif sebagai agen perubahan sosial. Bagaimana #SobatSosial, tertarik mengikuti Program Pejuang Muda? Simak info selengkapnya yuk

    Konsep Pejuang Muda

    Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah

    Ruang Lingkup kerja mahasiswa dalam Pejuang Muda

    • Mahasiswa turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan
    • Mahasiswa akan berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial untuk mendukung program-programnya
    • Bersama Kementerian Sosial, mahasiswa akan merancang dan mengeksekusi program sosial yang relevan untuk daerah tersebut
    • Mahasiswa juga akan merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan

    Pendaftaran Pejuang Muda dibuka untuk Mahasiswa dari Perguruan Tinggi aktif yang berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) maupun Kementerian Agama (Kemenag).

     

    View this post on Instagram

     

    A post shared by Kementerian Sosial RI (@kemensosri)

    [sociallocker]

    Kategori Program

    Program akan berfokus pada beberapa kategori. Hal ini dilakukan agar :

    • Program mahasiswa lebih fokus dan terukur
    • Mahasiswa bisa mengikuti program yang sesuai dengan jurusan atau isu yang menarik baginya.

    Pengembangan Program Bantuan Sosial

    Pengembangan bantuan sosial yang berkelanjutan. Plus, kegiatan memverifikasi dan validasi (quality assurance) penerima bantuan sosial dan sembako.

    Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lansia

    Inovasi program sosial untuk membantu fakir miskin dan atau lansia.

    Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan

    Pengembangan program kesehatan lingkungan bagi masyarakat kurang mampu serta memperkuat gaya hidup sehat di seluruh level masyarakat.

    Fasilitas untuk Kepentingan Umum

    Pembangunan fasilitas untuk kepentingan umum di wilayah pasca bencana (Nusa Tenggara Timur) seperti Micro-hidro, rutilahu dan Community center.

    Benefit yang di dapat

    1. Honor/Uang Saku
    2. Transport PP
    3. Atribut (kaos, jaket, rompi, topi rimba, tas ransel)
    4. Anggaran hibah dalam negeri/Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial sebagai penghargaan atas :
      inovasi, kreativitas, nilai kewirausahaan dan keluaran serta impact yang dihasilkan

    Pejuang Muda!

    Pejuang Muda adalah program cetusan Kemensos RI bekerja sama dengan Kemdikbud RI dan Kemenag RI. Pejuang Muda merupakan laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah. Berfokus untuk mengentaskan isu dalam kategori:

    Persyaratan

    1. Terbuka untuk mahasiswa program studi S1/Pendidikan vokasi jurusan kedokteran, kesehatan masyrakat, komunikasi, sosial, manajemen, teknik sipil, lingkungan, arsitektur, teknik industri, teknik informatika dan jurusan eksakta maupun sosial lainnya
    2. Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang minimal berada di semester 5.
    3. IPK Minimal 2,75
    4. Memiliki pengalaman organisasi di lingkungan kampus maupun luar kampus
    5. Memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi yang baik
    6. Memiliki komitmen mengikuti dan menyelesaikan program Pejuang Muda
    7. Bersedia mengikuti kegiatan secara online maupun offline
    8. Tidak terikat program sejenis di institusi/lembaga lain

    Registrasi & Download Pengumuman

    1. Mendaftar melalui www.pejuangmuda.kemsos.go.id
    2. Mengupload dokumen berikut :
      • Transkrip nilai terakhir
      • Curriculum Vitae (CV)
      • Essay tentang Social Entrepreneurship

    Seleksi

    1. Seleksi administratif untuk menilai kelengkapan dan kesesuaian berkas calon peserta serta kualitas essay
    2. Seleksi tertulis
    3. Seleksi wawancara oleh tim panelis

     

    Yuk langsung daftar di pejuangmuda.kemensos.go.id Kuota hanya 5.140 mahasiswa terbaik! Selangkapnya dan cara pendaftaran simak disini 

    Ikuti sosial media IMADIKLUS untuk info menarik yang akan datang Klik disini

    Telegram Imadiklus Dan sosial Medianya

    Download

    Pendaftaran Pejuang Muda Kemensos untuk Mahasiswa dari Perguruan Tinggi aktifpejuang muda kemensos ri.pdf

    [/sociallocker]

  • MENGENAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH/PENDIDIKAN MASYARAKAT LEBIH DEKAT BERSAMA IKAPLUSDIKMAS UNIMED

    MENGENAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH/PENDIDIKAN MASYARAKAT LEBIH DEKAT BERSAMA IKAPLUSDIKMAS UNIMED

    Ikatan Alumni PLS/Penmas Unimed (Ikaplusdikmas) kembali menggelar Webinar Nasional, dengan menggandeng Jurusan Penmas Unimed dan HMJ Penmas Unimed. Acara tersebut dilaksanakan melalui media virtual zoom meeting dan streaming Youtube, pada Jum’at (10/9). Webinar Nasional kali ini yang bertajuk “Mengenal Pendidikan Luar Sekolah/Pendidikan Masyarakat Lebih Dekat” dengan menghadirkan narasumber, diantaranya Lidia Natalia Br. Sitompul, S.Pd. (BP PAUD DIKMAS NTT), Drs. Tawar Malem Sembiring, M.AP. (Setda Kab. Langkat), dan Patimah Rambe, S.Pd. (BKKBN Prov. Sumsel). Dengan moderator Mahfuzi Irwan Saragih, M.Pd. (Dosen Penmas Unimed).

    Acara ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed, Prof. Dr. Yusnadi, MS. Turut pula hadir diantaranya Ketua Umum Ikaplusdikmas Unimed Eko Haryanto, S.Pd., Wakil Dekan FIP, Kajur Dr. Sudirman, SE, M.Pd. dan Sekjur Penmas Unimed, Dosen-dosen Penmas, Mahasiswa Penmas Unimed dan ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, selaku ketua Ikaplusdikmas Unimed Eko Haryanto, S.Pd. mengatakan “Acara webinar nasional ini awalnya ditujukan kepada mahasiswa baru Penmas Unimed. Sebagai pembekalan awal dan pengenalan jurusan dalaml perkuliahan. Dengan menghadirkan Alumni PLS/Penmas Unimed yang telah berkecimpung dan bekerja di dunia PLS. Namun karena dirasa isu penting dan layak untuk meningkatkan eksistensi PLS/Penmas dilaksanakan secara Nasional. Peserta yang mendaftar sebanyak 500 orang yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Peserta yang mengikuti acara ini tidak hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga dari Alumni, Guru, Pamong, Dosen, Relawan PKH, Penggiat Literasi dan Pendidikan, Berbagai Komunitas, lembaga dan lainnya. Ikaplusdikmas juga telah menggelar berbagai webinar nasional guna memberikan masukan berupa kontribusi ilmu dan pengalaman dari para alumni dan stakeholder, tentunya kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengembangkan peluang PLS/Penmas menjadi lebih besar dan dikenal masyarakat.”

    Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Penmas Unimed Dr. Sudirman, SE., M.Pd. mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Ikaplusdikmas Unimed. “kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para alumni dan narasumber yang akan berbagi pengalaman dengan kita semua. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan, baik skala nasional maupun internasional. Kegiatan ini juga bisa menjadi percontohan bagi ikatan alumni lainnya maupun mahasiswa, dimana aktif dalam berkontribusi ilmu dan juga meningkatkan eksistensi jurusan di masyarakat.”

    Dalam sambutannya Dekan FIP Unimed, Prof. Dr. Yusnadi, MS. mengatakan “Dalam bidang pendidikan masyarakat pendidikan luar sekolah akan dihadapkan kepada persoalan complexity dan complication. Di masa depan itu akan lebih rumit dan kompleks dimana jumlah manusia populasi bertambah di dunia ini pada tahun 2050 itu akan mencapai 9 miliar. Populasi dunia akan mencapai perkembangan iptek yang begitu cepat tidak terkendali. Ditambah lagi dengan peradaban yang berubah secara cepat dan itu menuntut mitra masyarakat menentukan posisinya di mana atau menentukan merestrukturisasi misi dan visi pendidikan nasional dan seperti apa itu ada di tangan jadi visi dan misi itu harus berubah jadi strukturisasi lewat kegiatan seminar-seminar seperti ini.”

    Selanjutnya Dekan FIP menjelaskan, “Blind Zone berkaitan erat dengan kemiskinan yang bertambah, kebodohan yang semakin meningkat, keterbelakangan dan ketidakadilan semakin merajarela. Oleh karena itu, Kita harus mengerti bagaimana posisi dan misi pendidikan masyarakat yang tanggap dengan permasalahan-permasalahan seperti ini. Mahasiswa, alumni dan akademisi pendidikan masyarakat harus dapat memutus dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Dengan melakukan seminar seperti ini merupakan pendukung, penddorong dan penggerak bagi pendidikan masyarakat untuk berperan aktif mengatasi blind zone. Para alumni mungkin sudah melakukannya, dan berbagi pengalaman dan membina generasi selanjutnya, dengan berkontribusi ilmu dan wawasasan. Jika saat ini, kita lihat pendidikan di Indonesia hanya berorientasi sebagai pencari kerja, Pendidikan Masyarakat harus bisa selangkah lebih maju sebagai pencipta lapangan pekerjaan, sehingga tidak terpaku oleh pekerjaan yang diberikan dari orang lain. Kita harus merevisi dan menginovasi kurikulum kita.”

    “Oleh karena itu dalam seminar ini, saya berharap akan muncul strategi pengembangan pendidikan masyarakat Seperti apa strategi pengembangan pendidikan masyarakat akan memberikan sumbangan pemikiran kepada jurusan pendidikan masyarakat Seperti apa seharusnya pendidikan masyarakat sebagai lembaga yang menyiapkan lulusan-lulusan yang proaktif, sehingga Jurusan harus senantiasa berinovasi dalam reformasi visi dan misi serta strateginya,” ujar Prof. Yusnadi.

    Dalam paparannya, Lidia Natalia Br. Sitompul, S.Pd. menjelaskan satuan-satuan PLS, cakupan dan peluang PLS saat ini. Ia juga menjelaskan peranan PLS dalam mitigasi kebencanaan khususnya dalam pendidikan masyarakat. Dimasa pandemi saat ini, peran PLS juga tengah merambah ke dunia digital/virtual. Dia pun berbagi pengalaman bekerjanya di Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

    Sementara pada pemateri berikutnya, Drs. Tawar Malem Sembiring, M.AP. menjelaskan bagaimana sejarah dan eksistensi Pendidikan Luar Sekolah mulai dari jaman orde baru hingga reformasi di Indonesia. Bagaimana peranan dan tantangan PLS dalam mengembangkan pendidikan di masyarakat. Ia pun menjelaskan peran organisasi dan kepemudaan sangat berpengaruh dalam pelaksanaannya. Mahasiswa sebagai akademisi juga harus pandai berorganisasi, karena organisasi merupakan miniatur dari dunia kerja sesungguhnya. Kemampuan leadership, berkomunikasi, dan kerjasama tim sangat dibutuhkan di masyarakat. Ia pun menekankan bahwa lifeskill harus juga dibarengi dengan kemampuan IT, Bahasa Inggris dan menguasai media informasi menjadi modal utama bagi lulusan PLS/Penmas pada saat ini.

    Dan pada pemaparan terakhir, Patimah Rambe, S.Pd. berbagi pengalaman organisasi dan pengalaman bekerjanya Di BKKBN. Ia pun menjelaskan bahwa teori yang dia pelajari saat berkuliah dahulu, ternyata berkolerasi dan menjadi bekal pengalamannya di BKKBN, beberapa program BKKBN diantaranya Bina Keluarga Balita HI, Bina keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R Genre) . Ia pun memberikan masukan kepada jurusan, agar mahasiswa dibekali dengan kemampuan komunikasi (public speaking), penguasaan IT, Kemudian melakukan pendekatan dan mengembangkan kemitraan dengan tokoh formal dan informal, banyak melakukan pembinaan dan pengabdian masyarakat, melakukan pencatatan dan pelaporan, melakukan monitoring dan evaluasi program pendidikan masyarakat dan mahasiswa harus memiliki kecakapan hidup sebelum menamatkan studinya

     

    (Humas Unimed/eo)

  • PENGEMBANGAN KURIKULUM PLS

    PENGEMBANGAN KURIKULUM PLS

    PENGEMBANGAN KURIKULUM PLS

    (Akademik, Vokasi, dan Training)

    Definisi Kurikulum

    • Sekumpulan mata pelajaran atau mata latih yang diajarkan baik di sekolah maupun di luar sekolah
    • Sekumpulan mata latih yang disusun secara sistematis oleh pengelola program dan merupakan prasyarat untuk sertifikasi
    • Semua yang diajarkan di institusi pendidikan

    Hubungan Kurikulum & Pembelajaran

    • Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan (program, rencana, dan isi pelajaran)
    • Pembelajaran (instructional) adalah bagaimana menyampaikan apa yang diajarkan itu (metode, tindakan belajar mengajar, dan presentasi)

    Oleh

    Dr. Amin Yusuf, M.Si.
    Dosen Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP, UNNES
    Ketua Tim Pengembang Kurikulum Jurusan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu
    Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

    Di sampaikan dalam DISAJIKAN PADA WEBINAR NASIONAL #5: Link and Match Lulusan Prodi PLS dengan Kebutuhan Kepegawaian