Audiensi dengan DITJEN PNFI

Peserta Imadiklus :

UNSAT = Panji, Deria, Farel, Novi, Heru, Angga

UIKA = Ani, Silvia, Evi

UNJ = Rizal, Dhika, Asa

UNESA = Devi, Anis

Acara dimulai pada pukul 15.30 WIB bertempat di ruang sidang DITJEN PNFI, peserta IMADIKLUS   di sambut oleh Dirjen PNFI (Bpk. Hamid Muhammad) dan Sekjen PNFI (Bpk. Gutomo).

Pada kegiatan ini dimulai dari pemaparan oleh ketua IMADIKLUS tentang hasil-hasil kongres ke II yang telah dilaksanakan di Surabaya serta penyampaian rekomendasi yang telah dibuat.

Setelah pemaparan ketua IMADIKLUS dilanjutkan dengan pemaparan Dirjen PNFI yang berisikan tentang mulai terjadinya perubahan di PLS, dimana terjadinya penurunan mentalitas serta berbagai hal yang menyebabkan setiap mahasiswa PLS menjadi tidak bangga atas jati dirinya.

Dirjen PNFI juga mengharapkan hasil-hasil penelitian para dosen PLS untuk dibukukan, dikarenakan masih kurangnya hasil-hasil penelitian para dosen yang tidak dibukukan sehingga tidak dapat dijadikan refferensi bagi mahasiswa.

Dirjen PNFI juga memberikan masukan kepada program-program kerja IMADIKLUS agar lebih dipertajam dan diarahkan kepada program PLS yang lebih jelas. Sedangkan untuk rekomendasi UU PTK/PNF Dirjen berharap agar lebih diperluas lagi dengan memberikan rekomendasi berupa UU PNFI seperti di Negara Thailand yang kemudian diajukan kepada komisi X DPR RI serta Mendiknas.

Rancangan program DITJEN PNFI saat ini belum ada yang berorientasi kepada mahasiswa secara langsung, namun ada beberapa Universitas yang memiliki jurusan PLS mendapatkan program bantuan dari DITJEN PNFI, dan pada tahun ini lebih berorientasi terhadap program kewirausahaan, diharapkan untuk IMADIKLUS dapat membuat program kewirausahaan yang kontinyu agar dapat bekerjasama dengan DITJEN PNFI.

Untuk program IMADIKLUS yang pelatihan jurnalistik dapat bekerjasama dengan FORTADIK (Forum Wartawan Pendidikan) dan diharapkan untuk bulletin IMADIKLUS diisi dengan tulisan tulisan advokasi tentang program-program PLS.

Setelah pemaparan Dirjen PNFI dilanjutkan dengan pemaparan dari Sekjen PNFI yang berisikan tentang masukan kepada IMADIKLUS agar membuat jejaring dengan semua potensi, seperti Departemen Sosial dan yang lainnya, agar tidak terlalu terpaku dengan DITJEN PNFI.

Untuk masukan program, diharapkan membuat lab di masyarakat dengan mengadakan lomba program PLS unggulan yang nantinya akan dijadikan lab site untuk mahasiswa PLS.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan program PKBM ONLINE berbasis Mahasiswa oleh ketua IMADIKLUS dan korwil 1, program ini merupakan hasil diskusi peserta audiensi pada malam sebelum audiensi sebagai sebuah program unggulan. Namun Dirjen memberikan kritikan atas program tersebut, yaitu :

  1. Tidak sistemis dan tidak berlanjut, dikarenakan organisasi mahasiswa selalu mengalami pergantian tiap tahun dan ada kemungkinan berbeda kebijakan antara sebelumnya.
  2. Harus real dan tidak on-off
  3. Program PKBM lebih bersifat peningkatan Skill

Dirjen memberitahukan bahwa yang dapat melakukan kegiatan ini adalah jurusan yang diadakan di dalam Lab Site. Namun dalam audiensi ini diberitahukan bahwa tidak semua jurusan / program studi PLS memiliki lab site yang jelas.

Ditjen menjanjikan untuk mengangkat isu ini dalam pertemuan dengan dosen-dosen PLS, sedangkan dari IMADIKLUS meminta untuk diturut sertakan agar lebih objektif dalam melihat kondisi PLS pada saat ini.

Comments

3 tanggapan untuk “Audiensi dengan DITJEN PNFI”

  1. Avatar Ronggo Tunjung Anggoro

    kalao saat itu aku satus mahasiswa pasti aku gak mau ketingalan

  2. Avatar Rerry Pak Wo

    terbesit rasa ini tuk kembali berjuang bersama kawan2… Bismillah…

  3. Avatar Panji
    Panji

    Bismillah….
    Ditunggu mas Rerry,,,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *