JAKARTA (Pos Kota) Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menyayangkan masih adanya Kepala Pemerintahan Kabupaten/Kota menutup-nutupi data buta aksara yang ada di wilayahnya.
“Padahal pemerintah pusat sudah berupaya keras memangkas jumlah masyarakat buta aksara hingga menyisakan 4,7 persen atau 8,3 juta orang pada tahun 2010 ini, ungkap Agung di Jakarta, Selasa (21/9).
Menurut dia, perlu kerja sama antara pusat dan daerah dengan memberikan akurasi data yang valid, sehingga penerapan atas kebijakan yang diambil Kementerian Pendidikan Nasional berhasil guna.
“Tidak perlu malu mengakui keberadaan warga yang masih buta aksara. Menjadi tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk ikut menekan angka agar kita benar-benar menuju masyarakat bebas buta aksara, katanya.
Pemerintah, lanjut mantan Ketua DPR ini, sudah menargetkan pemangkasan angka buta aksara terhadap warga berusia 15 tahun ke atas sebesar lima persen atau 7,7 juta orang. Angka ini pun masih tergolong tinggi.
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan Nasional masih memfokuskan pemberantasan buta aksara di sejumlah provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan dan beberapa provinsi di Kalimantan. Sedangkan kabupaten dan kota yang diketahui memiliki warga penyandang buta aksara tercatat sebanyak 142 wilayah.
Menurut Agung, disparitas gender menunjukkan angka penyandang buta aksara perempuan lebih tinggi dari pada warga laki-laki. Kebanyakan warga buta aksara itu berusia di atas 45 tahun.
huft..kepala pemerinth yang mau klau rakyatnya di bodoh g boleh pinter mereka perlu pendidikan jangan kyak jaman penjajahan aja????
huft..kepala pemerinth yang mau klau rakyatnya di bodoh g boleh pinter mereka perlu pendidikan jangan kyak jaman penjajahan a
huft..kepala pemerinth yang mau klau rakyatnya di bodoh g boleh pinter mereka perlu pendidikan jangan kyak jaman penjajahan aja????