Bulan Februari kemarin Desa Ngetos, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk sedang tertimpa musibah yaitu tanah longsor. Adapun banyak korban hilang mencapai 23 orang dan sebanyak 14 orang mengalami luka-luka. Bahkan tidak lama kemudian setelah terjadi tanah longsor tersebut beberapa desa di Nganjuk juga tertimpa bencana banjir. Daerah yang terdampak seperti di Kelurahan Ploso, Jatirejo, Payaman di Kecamatan Nganjuk lalu Desa Sukorejo Kecamatan Loceret. Ketinggian banjir di daerah tersebut hingga mencapai ketinggian satu meter.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) setempat bencana longsor tersebut dipicu karena hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hujan dengan intesitas tinggi yang secara terus menerus kemudian mengakibatkan air Sungai Kedunglarangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan, dan Kecamatan Grati meluap ke permukiman warga.
Mendengar adanya bencana tersebut kami dari Badan Pengurus Wilayah 1 Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (Imadiklus), menggerakkan agar semua universitas dalam lingkup wilayah 1 untuk melakukan galang dana guna meringankan korban bencana yang terjadi di Kabupaten Nganjuk tersebut. Universitas tersebut antara lain dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan penyumbang dana yang terbanyak ,kemudian disusul dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan kemudian univ – univ yang lain. Pada hari Jumat tanggal 5 Maret 2021 kemarin, salah satu rekan kami menyalurkan dana tersebut kepada Kepala Dinas Sosial secara langsung. Rekan kami yang berjasa menyalurkan secara langsung tersebut bernama Jihan Alviana Sari dari UNESA angkatan 2019. Meskipun rekan kami tersebut tempat tinggalnya berada di Daerah Nganjuk yang berjauhan bahkan kurang lebih memakan waktu 1 jam untuk sampai ke Desa Ngetos tesebut, hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk saling membantu antar sesama manusia. Akan tetapi, dana tersebut tidak bisa disalurkan langsung ke posko yang ada di desa-desa yang terdampak bencana. Dikarenakan menurut kabar warga setempat akses jalan menuju kesana sudah ditutup total karena keadaanya yang sangat parah dan tidak memungkinkan untuk di lewati. Selain itu, daerah tersebut masih rawan terjadi longsor susulan. Maka dari itu untuk jalur penyumbangan dana,barang dan lainnya harus melalui dinas penanggulangan bencana setempat terlebih dahulu baru nantinya akan diteruskan ke desa-desa dengan bantuan TIM SAR.
Alhamdulillah berkat jerih payah teman ? teman Imadiklus Wilayah 1 kami memperoleh dana sebesar Rp 5.000.000,00. Mungkin itu semua tidak cukup untuk membantu mereka sepenuhnya. Besar harapan kami kepada masyarakat di sana agar dana yang kami salurkan bermanfaat dan dapat membantu mereka yang terdampak bencana tanah longsor tersebut. Kami juga mengetahui bahwa begitu sulitnya menerima keadaan ini disaat pandemi ini belum berakhir tetapi ditambah lagi bencana lain seperti ini.
Kami berharap saudara ? saudara kami yang tengah terdampak bencana semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan untuk menjalani cobaan ini. Serta semoga bencana ini segera berlalu.
Dokumentasi