Dewasa ini, perkembangan zaman nampaknya berlangsung semakin cepat seiring dengan semakin tingginya tuntutan dan tantangan yang harus dihadapi masyarakat. Dapat ditemui persaingan yang tinggi menjadikan masyarakat mau tidak mau harus melakukan sesuatu agar tidak tergerus oleh zaman. Usaha-usaha terus dilakukan oleh setiap elemen, salah satunya mahasiswa. Hal inilah yang kemudian mencoba menyentuh sebuah ikatan organisasi mahasiswa bernama IMADIKLUS (Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk ikut bergerak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang siap menghadapi tantangan zaman melalui sebuah program berbasis desa kemitraan. Dalam sebuah kesempatan pada agenda rapat kerja Badan Pengurus Harian IMADIKLUS UNTIRTA, Dedi Sofyan selaku Ketua Umum menuturkan, “Saat ini harus kita sadari bahwa masyarakat masih minim akan keterampilan serta gebrakan untuk memanfaatkan peluang atau potensi yang ada pada wilayahnya. Maka itu, sebagai mahasiswa yang lekat keberadaannya dengan masyarakat kita memiliki peran besar untuk turut serta membantu masyarakat dalam mewujudkan dirinya agar siap mengadapi berbagai kemajuan yang tiada henti-hentinya. Ada banyak cara yang dapat membantu kita untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah melalui rapat kerja ini kita matangkan gagasan serta agenda selama satu tahun kepengurusan ke depan untuk meningkatkan kontribusi terhadap masyarakat,”
Untuk menunjang visi tersebut, IMADIKLUS UNTIRTA cukup sadar untuk selalu meng-upgrade kapasitas agar senantiasa mampu diandalkan dalam kehidupan bermasyarakat baik dari segi pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan penelitian. Keberadan media juga sangat diperlukan untuk mengangkat ketiga hal yang telah disebutkan di atas. Sebagaimana disadari bahwa raker menjadi pijakan penting arah agenda dan program kerja dalam beberapa waktu ke depan dan tentunya, yang tak kalah penting bahwa raker adalah manifestasi dari ber lomba-lomba dalam kebaikan dan wujud mempersembahkan yang terbaik dengan harapan output yang dihasilkan bukan hanya dapat dirasakan oleh pengurus saja tetapi juga oleh masyarakat luas.
Gagasan yang sedang coba dibangun oleh IMADIKLUS UNTIRTA ini juga ternyata mendapat respon yang positif dari Ketua IMADIKLUS WILAYAH III, Angga Riandi, yang mengungkapan bahwa sesuatu memang harus terlebih dahulu dimulai dengan gebrakan yang konsisten dan berani, apalagi berbicara mengenai identifikasi potensi suatu wilayah hingga membuka peluang untuk membuat desa kemitraan itu merupakan sesuatu yang patut dihantam, dengan kata lain dirasa sangat baik. Ia juga menambahkan, “Program dirancang bukan hanya untuk semata dijadikan progeam tetapi juga harus mampu membuka kesadaran bagi pihak lain untuk ikut serta dalam upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat.” Ini menjadi langkah awal Badan Pengurus Harian IMADIKLUS UNTIRTA untuk kembali melebarkan sayap ke ranah yang lingkupnya lebih nyata dan lebih besar lagi, melalui desa kemitraan ada harapan masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman.
Ditulis oleh: Ayuni Shirotul J.P.P
Serang, Minggu, 15 April 2018.