Cerita KKN PLS UNY
Oleh
Fitri Badriyah
Rasanya baru kemarin seragam hitam putih bau cina (maksudnya baru) kami kenakan. Saat masa –masa ospek, saat kami menjadi mahasiswa baru. Tepatnya 3 tahun lalu.Tahun 2010. Kini, seragam hitam putih 3 tahun lalu itu kami kenakan lagi. Tapi dengan waktu, event, dan kepentingan yang berbeda, yaitu KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Kebijakan baru kampus UNY bahwa penerjunan KKN mulai dari Februari 2013 dan penarikan pada pertenghan September 2013. Luar biasa memang, jangka waktu yang cukup lama. Walau dalam pelaksanaan begitu banyak kebijakan yang sulit di mengerti mahasiswa. Namun, karena bimbingan DPL dan Dosen –dosen yang ada di jurusan serta sumber informasi yang bisa diakses bisa meringankan kesulitan –kesulitan yang ada. Pendidikann Luar Sekolah sebagai salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta tentu juga merasakan kebijakan baru ini.
Masing –masing angkatan 2010 di tiap jurusan yang mempunyai “jatah” waktu KKN tahun ini. PLS sendiri dibagi menjadi 5 kelompok dengan rata –rata anggota 10 -15 orang. Kelompok –kelompok ini kemudian di sebar di 4 kabupaten dan 1 kota madya yang ada di DIY, yaitu, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Bantul. Penyebaran di masing –masing lokasi tersebut di pusatkan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang ada di tiap kabupaten dan kota.
Berbeda dengan jurusan yang sama namun di universitas berbeda. Jika KKN PLS UNY di lokasikan di SKB yang notabene adalah lembaga milik pemerintah, PLS UPI misalnya, ditempatkan di masyarakat dengan kurun waktu 40 hari dan anggota pun di padukan dari berbagai jurusan se-Universitas. Lain lagi di Universitas negeri Surabaya (UNESA) walaupun teknis pelaksanaan hampir sama dengan UPI, namun di UNESA beban KKN baru bisa ditempuh pada semester 8.
Masing –masing kebijakan di tiap universitas tentu memiliki kurangan dan kelebihan. Bagaimana menurut teman –teman?