Magang, KKN & PPL dalam Pendidikan Luar Sekolah sebaiknya disatukan
Pendidikan Luar Sekolah merupakan salah satu jurusan yang berada di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (tahun 1979) yang sejarah awalnya terbentuk dari Pendidikan Sosial (tahun 1962) merupakan jurusan yang memberikan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswanya berlandaskan jalur pendidikan nonformal dan informal. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang memiliki visi sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan, menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan profesional dalam bidan ke-PLS-an, berupaya membangun masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya melalui berbagai layanan pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhannya.
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah memiliki beban studi minimal 146 SKS yang terbagi dalam sejumlah mata kuliah untuk meraih gelar sarjana yaitu sarjan pendidikan. Ada 9 SKS yang harus dicapai dalam pengembangan kepribadian yang terdiri dari Magang, KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan PPL (Program Pengalaman Lapangan). Mata kuliah ini diwajibkan bagi tiap mahasiswa PLS yang diprogram pada mulai semester 6 sesuai jadwal akademik regular. Magang pada semester 6, KKN & PPL pada semester 7.
Sebagai mahasiswa yang sudah menjalani ketiga mata kuliah ini, saya merasa perlu untuk berbagi pengalaman baik itu suka maupun duka. Sebelum mempogramkan mata kuliah magang, saya pribadi berpikir bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah yang menarik. Mengapa saya katakan demikian, karena sepengetahuan saya magang itu adalah bekerja sambil belajar pada suatu instansti, karena memang seperti itu subtansi magang yaitu “bekerja sambil belajar” atau lebihnya mahasiswa turun ke lapangan untuk mengambil ilmu pada instansi yang di tempati magang.
Sedangkan KKN & PPL, yang kebetulan saya mengambil program KKN Terpadu yang dimana menggabungkan program KKN & PPL pada satu lokasi. Saya memandang KKN & PPL sebagai mata kuliah yang sebaiknya memang digabungkan karena melihat substansinya hampir sama. KKN untuk pengabdian masyarakat dan PPL untuk pengabdian pada instansi atau lembaga.
Menurut saya pribadi mata kuliah Magang, KKN & PPL dalam Pendidikan Luar Sekolah sebaiknya disatukan dalam satu rangkaian kegiatan, toh juga sama orientasinya. Magang untuk mengenal prospek dunia kerja, KKN untuk pengabdian masyarakat, dan PPL untuk mengenal pekerjaan PLS di lapangan. Daripada terlalu membuang waktu untuk menjalaninya satu demi satu. Alangkah supernya jika ketiga mata kuliah itu dilaksanakan secara terpadu. Tidak mengapa jika akan mengambil waktu yang agak lama, karena itu memang keharusan agar mahasiswa yang calon sarjana ini lebih memahami dunia yang mereka tekuni selama lebih kurang 4 tahun di perguruan tinggi.
Teori saja tidak cukup untuk memahami dunia yang ditekuni, perlu perealisasian dari teori tersebut yaitu pekerjaan lapangan. Dan tentunya hal ini harus didukung oleh banyak pihak terutama dalam penjalinan kerjasama antara jurusan dengan instansi atau lembaga yang terkait.
Ada banyak suka duka dalam menjalankan ketiga mata kuliah pengembangan diri di atas. Sukanya kita dapat mengenal langsung Pendidikan Luar Sekolah dalam lapangan, walaupun terkadang dalam instansi atau lembaga itu sendiri tidak mengenal PLS, bahkan bukan orang-orang PLS yang mengisi posisi dalam instansi tersebut. Sebenarnya PLS hanya kurang lincah atau kurang cepat dari yang lain. Seharusnya sikap lincah inilah yang harus diasah mulai dari semester awal. Agar alumni-alumni PLS mampu untuk bersaing dengan yang lain dan tentunya tidak lupa dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Pribadi saya mengatakan bahwa kita butuh sosialisasi nasional tentang Pendidikan Luar Sekolah dan jika perlu Sosialisasi Internasional. Katakan pada dunia bahwa PLS ada untuk membangun.
Oleh
Hasmaniati
PLS UNM