Saya menulis ini adalah hasil diskusi dari teman2 PLS, dosen, dan pimpinan perusahaan baik swasta maupun pemerintah.
ketika saya menulis judul diatas mungkin teman2 banyak bertanya… kenapa kita harus Menonformalkan Pendidikan Formal?????
jawabannya adalah bahwa pendidikan formal sudah gagal untuk menciptakan lulusan yang berkompeten dan lulusan yang ‘terpakai’. ada banyak faktor dan kebijakan di indonesia sehingga lulusan pendidikan formal tidak berkompeten seperti sebuah perusahaan milik swasta maupun milik pemerintah tidak lagi mempertanyakan kompetensi si ‘pelamar pekerjaan’ yang ada hanya kamu LULUSAN APA????? (SMK, diploma atau sarjana) ketika sudah mencukupi syarat tersebut, misal seorang tamatan SMK sudah diterima sebagai pekerja dan dilihat aplikasinya dilapangan ternyata tidak menguasai medan perang, sehingga untuk selanjutnya ada rasa kurang percaya terhadap lulusan yang telah memenuhi syarat secara formal (memiliki ijazah). dampak dari hal tesbut adalah banyaknya lulusan pendidikan formal atau sarjana yang kebingungan mencari pekerjaan dan angka pengangguran bertambah.
ada solusi alternatif ketika kita berbicara tentang kompetensi anak bangsa, kita bercermin dari negara tetangga yaitu malaisya, thailand dan juga negara maju seperti jepang, masalah ijazah tidaklah jadi masalah yang penting orang yang melamar pekerjaan itu dia mampunya apa??? klo ijazah itu urusan belakangan, maka dinegara tersebut berkembang ‘PENDIDIKAN NOFORMAL anak2 bangsa dinegara tersebut lebih menyukai pelatihan2 yang bisa memnambah kompetensi dan lembaga yang memberikannya bukan pendidikan formal tapi pelakunya adalah pendidikan nonformal. kalau kondisi seperti ini tetap dipertahankan yang akan tecipta nanti adalah pengangguran dari pendidikan formal, seharusnya pendidikan formal itu harus di nonformalkan. artinya setelah mengikuti pendidikan formal bukan berarti kita sudah selesai dan siap turun di medan perang tapi harus melalui pendidikan nonformal dulu (sesuai kebutuhan).
Harmidi (ketua umum Imadiklus Indonesia)
Karawang, 7 november 2011
Harmidi (ketua umum Imadiklus Indonesia)