Era persaingan global seakan tak goyahkan komitmen indonesia untuk tetap di tempat, indonesia menjadi negara maju merupakan mimpi lama yang tak kunjung terlaksana. Why?, Faktanya Indonesia kaya akan Sumber daya alam (SDA) bahkan jauh di atas negara-negara maju. Namun apakah kitamemanfaatkan potensi ini?.Dulu bangsa asing mengeksploitasi sumberdaya alam (SDA) bangsa kita, dan sekarang bangsa kita mengimpor sumber daya alam (SDA) pada bangsa asing, mungkin sekarang bangsa asing menyesal karenatelah menjajahbangsa kita, dan mungkin mereka berfikir jika duduk diam saja bisa mengapa harus dengan pertumpahan darah. Namun apakah kita memikirkan ini?.Selain itu Maraknya pengangguran, tingginya tingkat kriminalitas, KKN (Korpsi kolusi dan nepotisme) yang semakin banyak peminatnya, bencana alam dan lain sebagainya ini menjadikan negara indonesia menjadi negara yang sempurna (Ketidak Sempurnaanya).
Dan uniknya selalu saja pemerintah yang disalahkan dalam massalah seperti ini, seakan tak ada rasa memiliki negara ini. Sebenarnya Indonesia menjadi negara maju dan menjadi negara yang merdeka yang sebenarnya ini sangatlah mudah bahkan lebih mudah dari membalikan telapak tangan jika kita bersatu, dengan kita bersatu semuanya akan terasa mudah, bahkan untuk mewujudkan visi dan impian yang besar ini juga menjadi sangat mudah bahkan dengan modal dengkol sekalipun, Semisalkita ingin mewujudkan negara indonesia yang bersih, kita hanya perlu membuang sampah pada tempatnya, jika semua orang di negara indonesia melakukan hal yang sama dengan apa yang kita lakukan. Menurut anda apakah visi dan impian yang besar tadi akan tercapai?
Jika di simpulkan masalah indonesia ini sebenarnya hanya masalah paradikma/ polapikir masyarakatnya (Impian dan Visi masyarakat yang kecil dan di dukung oleh kurangnya kepedulian dan rasa memiliki negara ini). Mungkin ada yang memiliki namun hanya beberapa orang saja. Pada dasarnya impian dan visi yang besar dan rasa perduli dan memiliki negara ini merupakan sesuatu sangat urgen untuk di miliki setiap orang, percaya atau tidak percaya jika seorang yang memilikiimpian yang kecil maka ia tidak akan bisa bersaing dengan orang yang memiliki impian yang besar. Begitu pula dengan seorang yang memiliki visi yang kecil, ini menjadikan dirinya akan jauh tertinggal dengan orang yang memiliki visi yang besar atau bisa di analogikan “ketika orang lain sudah berlari ia masih merangkak”. Bayangkan jika setiap orang di negara indonesia memiliki impian dan visi yang besar, dan di dasari oleh rasa peduli dan memiliki negra ini. apa yang terjadi dengan indonesi?. Sekalilagi kita harus bersatu jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk mengerjakanya sendirian.
Namun Pertanyaannya sekarang bagaimana agar semua orang memilki visi, impian yang besar dan di dasari rasa memiliki negara ini?. Sebenernya Untuk mewujudkan ini kita hanya memerlukan 1 orang saja namun ia bisa merangkul semua orang di negara ini.munkin anda berpikir ini mustahil untuk di lakukan! Namun sebenarnya ini sangat sangat sangat mudah, kita perlu trik agar satu orang bisa melakukanya bahkan mungkin ia orang tidak menyadari bahwa ia yang melakukanya.Ini bisa di analogikan: “Satu orang pendidikmenciptakan lebih dari satu milyar pendidikbahkan ia sudah meninggalpun ia masih menciptakan pendidik.Penjelasan “Satu orang pendidik merangkul tiga orang pendidik, tiga orang pendidik merangkul tiga orang pendidik lagi dan seterusnya”.
Dalam hal ini Pendidikan memegang peranan penting untuk mengatasi masalah ini, baik itu pendidikan formal, informal dan nonformal,perlunya kerja sama agar bisa mengatasi masalah ini. namun pertanyaanya apakah para pedidik atau tenaga pendidik pada ketiga jalur pendidikan ini memiliki impian dan visi yang besar dan yang di dasari rasa memiliki negara ini?, dan apa para tenaga pendidik ini tahu cara menyampaikanya (metode)?. Terkadang jika yang kita sampaikan benar namun metode penyampiannya salah ini membuat peserta didik hanya sekedar mengetahui saja namun tidak ada realisasinya. Untuk itu perlunya pelatihan bagi patra pendidik/ tenaga pendidik.
Dengan benarnya isi yang di sampaikan dan dengan metode penyampaian yang benar, hal ini akan menjadikan para peserta didik kritis akan karya dan bukan kritis akan ketidak adilan.
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, namun tanyakan apa yang kamu berikan kepada negara (John f kennedy)”
Penulis
Somad albakir
Email: Somad.albakir@gmail.com