JUMLAH pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hingga Februari 2011 terdapat 8,12 juta orang penganggur. Salah satu penyebab tingginya angka tersebut adalah karena tidak terserapnya angkatan kerja. Kalangan pengusa- ha sebagai pengguna, menilai kualifikasi yang dimiliki calon pekerja belum sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Disinilah diperlukan penyelarasan (link and match) antara dunia pendi- dikan dengan dunia kerja. Penyelarasan ini bukan hanya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja dan memiliki keahlian yang dibutuhkan dunia indus- tri, melainkan juga menyiapkan mereka untuk mampu berwirausaha. Se- hingga dapat mencipta lapangan kerja bagi orang lain. Penyelarasan pendidikan dan dunia kerja memang menjadi salah satu fokus penting Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, namun untuk mewujudkannya membutuhkan sinergi dengan banyak pihak. Sebab menyelaraskan kedua hal tersebut tidaklah mudah. Meskipun dunia pendidikan telah selaras dengan dunia kerja, namun akan percuma bila sarana prasarana dunia kerja belum mendukung. Program penyelarasan ini semakin mendesak seiring dengan geliat perekonomian Indonesia. Pertumbuhan negeri ini secara moderat pada 2011 ditar- getkan sebesar 6,4 persen, bahkan bisa mencapai angka 7 persen. Kon- sekuensi logis dari pertumbuhan ekonomi tentu saja makin terbukanya lapan- gan kerja.
Sebab itu angkatan kerja harus dipersiapkan untuk meraih kesempatan tersebut. Jangan sampai kualifikasi yang mereka miliki tidak sepadan de- ngan kebutuhan dunia industri. Alhasil, jumlah pengangguran berpotensi bertambah. Salah satu program untuk menyelaraskan pendidikan dengan dunia kerja sekaligus meningkatkan semangat kewirausahaan yang dilakukan oleh Ditjen PAUDNI adalah program kursus dan pelatihan. Melalui program tersebut masyarakat diberikan bekal pengetahuuan, keterampilan serta kecakapan hidup. Dengan serangkaian kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat siap un- tuk bekerja, ataupun berwirausaha. Ditjen PAUDNI juga terus berupaya me- ningkatkan keterampilan masyarakat. Sebagai bukti, hingga akhir 2010, terdapat 11.420 lembaga kursus dan pelatihan serta 455 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Tinggalkan Balasan