Pendidikan Luar Sekolah Antara Masalah dan Takdir Ketidak berdayaan Pendidikan Luar sekolah Di makan Kecepatan Jaman Entah tahun berapa jurusan ini ada saya tidak tahu yang saya ingat saya lulus tahun 2009, 6 tahun yang lalu tepatnya, dan saat itu masih sama PLS tak di kenal, PLS kurang sosialisasi, dan PLS tidak jelas ketika lulus mau kerja jadi apa?, Dan 6 tahun berlalu masalah itu belum terselesaikan malah cenderung masalah, sudah bukan menjadi masalah karena itu mungkin bagaian dari takdir, Sudah emang begitu mungkin karena dari tahun ketahun masalah tetap sama dan cenderung makin tidak jelas
Dari jamanya MIRC/Yahoo Messenger Berubah jadi Facebook Messenger, Dari jamanya SMS berubah menjadi WhatsAPP, Dan dari jamanya Pentium / sampai core I, PLS tetep begitu saja, metode mengajar dan kurikulum yang diberlalukan. Dan mungkin buku buku yang digunakan ( buta aksara, masyarakat miskin, anak terlantar Dan sejenisnya) Begitu cepat perubahan ini terjadi dan PLS masih sama Yang dulu masalah sekarang dianggap bukan masalah ( takdir ) ini terbukti dengan semakin banyaknya Universitas yang membuka Penerimaaan PLS makin banyak Padahal mereka tau Keluaran atau lulusan PLS susah mencari kerja ( mungkin biar setoran ke Universitas jadi banyak dan bukan jurusan benalu ) jadi buka tu kelas lebih banyak. Ini Cuma mungkin lhoo ya. tanpa dasar namun klau buka daya tampung lebih besar emanga bener [lock]
Kalian kuliah di PLS yang rata-rata Dan hampir semua ini Jurusan berada difakultas pendidikan pastilah mempunyai gelar S.Pd ( sarjana Pendidikan ) pastilah ingin mempunyai perkerjaan Sebagai PNS/paling tidak mengajar Karena Gelar kalian Dan lingkungan kalian adalah lingkungan Pendidikan, PLS bukan lingkungan pembisnis, pengebor minyak, tau tukang bubut mesin, dan iklim pendidikan sangan kental disitu, dan ketika kalian tidak ingin jadi pengajar/guru maka dari awal kalian sudah menzolimi diri kalian karena memaksakan kehandak hidup di fakultas pendidikan tapi gak mau ngajar 😀 ( kaya saya ) saya bukanya gak mau ngajar Uangnya dikit Klo gak jadi PNS, Kalau mendirikan lembaya Itu bukan Pingin mengajar, saya rasa faktor Naluri bisnis & kesempatan+Modal. Lain lho yah
Namun ada beberapa yang masih idialis dan bertahan disuatu lembaga pemerintah ( mengapdi Bahasa sopanya, Wiyata Bakti Bahasa Birokrasinya ) bagus itu karena menerapkan apa yang dipelajarani dan konsisten terhadap ilmunya namun kurang konsisten terhadap pendapatanya ( Tanya Tanya aja yah ) berapa bayaranya di intansi negeri klo belum ada NIP, 😀 , Atau nunggu ada jurusan yang relefan aja pasti PLS akan digeser ke pinggiran, heheh Ilmu alam
Tanggung jawab Jurusan PLS sudah terpenuhi ketika kalian diwisuda sebagi sarjana pendidikan, Entah kalian sebagi sarjana PLS mau ngajar mata pelajaran apa? Dan pada jenjang Pedidikan apa ? dan di intansi mana ? iku bukan urusan. Karena akan lebih Menarin untuk diketahui alumninya ketereima PNS Di mana itu pasti akan dianggap alumninya lha yang nganggur gimana ( au ah lap) , Sampai pada akhirnya Lulusan PLS adalah Sarjana Semua jurusan ( sarjana Perbangkan ) karena kebanyakan perbangkan akan menuliaskan sayarat masuk ke suatu bank adalah S1 Semua jurusan , Dan sarjana Program pemerintah ( PNPN, PKH, Pendamping Desa. Dan lain lain ) karena disitu jelas terlulis S1 Semua jurusan Klo udah begini Skill dan keberuntungan yang di taruhkan , Lha lowongan yang tertulis hanya untuk s1/s2 pendidikan luar sekolah, Ya setahu akan klo pas CPNS/ jurusan PLS butuh tenaga baru itu aja, Selebihnya PLS bias masuk jika D3/S1 Semua jurusan
Ketika PLS tidak punya spesialisasi, dan ketika PLS gak punya bidang keahlian khusus Profesi Saya rasa itu bukan masalah sudah bagian dari takdir
[/lock]