Perang Saudara PLS

Begitu banyak potensi hijau dari mahasiswa mahasiswa PLS seluruh indonesia, dan mereka pun disatukan dalam satu bendera PLS. Tetapi cara pembelajaran dan keadaan lingkungan membuat mereka mempunyai kultur yang beragam, dan tentunnya paradigma memandang PLS itu  seperti apa juga beragam. Permasalahan akan muncul ketika sesama mahasiswa PLS ketika berdiskusi akan kemana kita setelah lulus ¦.????????

Aada yang dengan lantang, “saya akan rintis pendidikan PLS dari nol tanpa harus jadi PNS , Dan ada sebagian lagi yang bilang “saya ingin jadi PNS dulu biar lebih mudah untuk membangun PLS ku tersayang.

Dan sadar ga sadar kadang dua pemikiran itu membuat para mahasiswa PLS terpecah menjadi dua golongan, yang pertama idealis abies dan yang kedua orang2 yang tidak setia sama PLS.

Padahal ada hal yang terpenting yang malah temen2 lupakan,yaitu : Berjuang dengan cara apapun untuk perkembangan PLS itu yang terpenting. Mau dengan cara mulai dari nol membangun pendidikan di masyarakat, ataupun dengan menjadi seoarang PNS dulu.

Jangan paksain suatu jalan kalau emang jalan itu susah dilalui, tapi carilah jalan lain yang lebih mudah untuk tujuan yang sama.

Jaya PLS ¦ ¦ ¦

Jaya IMADIKLUS ¦ ¦ ¦

Jaya INDONESIA ¦ ¦ ¦ ¦ ¦

52 pemikiran pada “Perang Saudara PLS”

  1. segala sesuatu diperbolehkan dimasukkan…asal tata cara dan perilaku yang ditimbulkan tetap sebagai mahasiswa bukan sebagai bendera…sangat heran kalo kita lihat,,,,jarang sekali melihat bangga terhadap almamaternya,,kok lebih sering organ lain yang dimunculkan………

    Balas
  2. geser paradigma untuk membuka lapangan pekerjaan bukan mencari pekerjaan….
    insya4WI orang PLS psti bisa…..
    anda percaya…….?

    Balas
    • Carilah dan lakukanlah yang kita mampu sesuai dengan kapasitas serta kewenangan/profesionalime semangat tetap kita jaga dalam membangun serta mencerdaskan anak bangsa,

      Balas
  3. segala sesuatu diperbolehkan dimasukkan…asal tata cara dan perilaku yang ditimbulkan tetap sebagai mahasiswa bukan sebagai bendera…sangat heran kalo kita lihat,,,,jarang sekali melihat bangga terhadap almamaternya,,kok lebih sering organ lain yang dimunculkan………

    Balas
  4. @m'kroto : jgn heran mas,krn latar belakang berbeda,tujuan yg berbeda, tentu merekapun banyak memilih jalan yang berbeda, jln yg mereka banggakan sendiri…Biarkan orang lain memilih jlnNya sendiri, dn pilih jln kita sendiri tnp mengganggu dan di ganggu orang lain….harus yakin…………….@ de' :persepsi berbeda untuk keberagaman pandangan,yang terpenting 1tujuan….okeh,hehehe…

    Balas
  5. @m'kroto : jgn heran mas,krn latar belakang berbeda,tujuan yg berbeda, tentu merekapun banyak memilih jalan yang berbeda, jln yg mereka banggakan sendiri…Biarkan orang lain memilih jlnNya sendiri, dn pilih jln kita sendiri tnp mengganggu dan di ganggu orang lain….harus yakin…………….@ de' :persepsi berbeda untuk keberagaman pandangan,yang terpenting 1tujuan….okeh,hehehe…

    Balas
  6. Saran sy, gunakan paradigma fastabiqul khairaat. Bukan penggunaan kata perang saudara, seolah-olah antar mhs PLS terjadi perselisihan, pertentangan, persaingan tdk sehat, etc. Pd hal spirit yg dirintis sejak awal th 89-an adalah jalinan silaturrahim yg dpt saling memberi manfaat satu sama lain. Mau jalur wiraswasta silahkan, itu yg diutamakan, krn ruh PLS adalah sikap kemandirian yg bertumpu pd pengelolaan potensi diri agar dpt memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar kita. Yg mau jalur PNS, monggo mawon.. asal tdk silau dg kemapanan yg pd akhirnya melupakan masyarakat kebanyakan. Are you ready for this choice my friends..?

    Balas
  7. Pendidikan di sekolah ataupun di luar sekolah itu hanya soal cara memperoleh pendidikan. Soal menjadi apa itu memang persoalan pembelajaran seumur hidup. Apalgi sekedar soal PNS atau bukan. Yang penting soal bagaimana mencari nafkah yang penting halal, jujur, profesional.

    Balas
  8. maka dari itu perlunya kesatuan layaknya pemuda zaman dahulu yang berikrar pada tanggal 28 oktober……..
    mungkin bisa saja hal itu terwujud dengan mengidentifikasi para lulusan PLS yang masih siap untuk membangun PLS untuk kepentingan bersama dan bukan kepentingan golongan sehingga bisa harum dan mewarnai negeri ini….

    melihat artikel diatas semua itu tidaklah salah namun bagaimana cara pandang kita untuk melihat dan menilainya……..
    karena banyak juga aktifitas yang memang masih dalam lingkup PLS…..

    dan jangan lupa hidup harus tetap berjalan karena dalam hidup masih memiliki kebutuhan sama halnya yang dikatakan oleh alm Maslow…….

    Balas
  9. saya lebih suka untuk memberikan kontribusi walaupun kecil sesuai kemampuan saya di jagat ke-PLS-an, daripada memikirkan kontribusi apa yang akan kita dapatkan dari PLS. semoga Allah SWT memberikan yang terbaik dari yang terbaik atas semua pilihan kita. Amien…

    Balas

Tinggalkan komentar