Tidak Secara Kebetulan Masuk di Jurusan PLS

Kegagalan bukan berarti sebuah keterpurukan namun sebuah cambukan untuk bangkit. Dua jalan sudah kulalui namun saya menyadari bahwa itu bukan jalan yang terbaik untuk saya. Saya merasa beruntung karena saya masih di beri kesempatan oleh Allah yakni melalui Orang Tua saya. Orang Tua saya berusaha dan berpesan “ Kamu harus berpendidikan lebih tinggi dari aku ‘’. Kenapa begitu, karena latar belakang pendidikan orang tua saya lulus dari SLTP.

Awalnya saya terlalu berharap, merasa mampu dalam jurusan PLB dan sudah dapat restu dari orang tua. Jalur SNMPTN saya memilih prodi itu namun saya gagal. PLB menurut saya sangat cocok untuk passion saya yang suka merawat. Satu jalur lagi yaitu SPANPTKIN yaitu saya ambil prodi PGRA gagal lagi. Hari berganti begitu cepat dan hampir setiap malam saya selalu berbagi dan musyawarah dengan kedua orang tua saya. Tibalah saatnya pendaftaran SBMPTN banyak teman saya yang sudah mendaftarkan diri, namun saya tidak karena saya masih belum mengetahui dua prodi apa yang akan saya ambil karena saya terlalu memikirkan PLB dan tidak untuk melirik prodi lain. Kembali saya minta pendapat kepada Guru yang menurut saya mengetahui peradapan pendidikan untuk saat ini dan setelah ada hasil kembali saya musyawarah kepada orang tua saya. Keputusan sudah bulat dan kembali lagi saya memilih PLB, dan pada saat itu saya boleh memilih area malang tetapi dengan prodi yang sama yaitu PLB. Pada waktu itu di kertas tertulis dengan pilihan pertama PLB Unesa, kedua PLB UM, ketiga Biologi UINSA. Siang itu saya langsung menyelesaikan registrasi SBMPTN dan hari yang terakhir untuk pendaftaran. Login saya lakukan di rumah teman saya yang ada wifinya. Dengan bacaan Bismillahirrohmanirrohim saya sangat teliti memilih dan memasukkan data pilihan prodi dalam PTN.

Pagi itu sangat cerah saya siap untuk berangkat dan menyelesaikan soal SBMPTN di UNAIR kampus B. Tibalah bel berbunyi untuk persiapan dan pemeriksaan kembali data SBMPTN. Kembali saya membaca kartu peserta SBMPTN dan disitulah saya terkejut bahwa tertulis pada pilihan kedua saya yaitu PLS. Air mata segera tumpah, hati sudah tak terfokus pada soal, dan saya ingin bercerita kepada teman saya namun tidak ada teman sama sekali karena saya bertempat pada lantai tiga Fakultas Ekonomi, dan teman saya beda fakultas semua. Namun di ruang itu saya harus membalas perjuang kedua orang tua saya. Tibalah pada sore hari selesainya mengerjakan soal saya bersama teman-teman untuk bergegas pulang. Dalam perjalan saya masih bingung apa yang harus saya katakan kepada kedu orang tua saya. Tibalah saya di rumah dan langsung saya bercerita tentang semua itu, dan Alhamdulillah orang tua saya tidak mempermasalahkan semua itu.

Bulan ramadhan dimana bulan yang sangat ditunggu oleh semua kaum yang beragama islam. Tepat pada tanggal 28 Juli 2016 pada pukul 14:00 tidak ada sama sekali dalam fikiran saya bahwa saya di terima karena banyak yang lebih dari saya. Namun tuhan berkehendak lain bahwa saya di terima di PTN. Tepatnya di Universitas Negeri Malang, Prodi PLS. Pada saat itu saya justru menangis, saya tidak bisa membedakan antara menangis senang dan perasaan yang belum mengetahui apa itu PLS. lambat laun waktu dengan berjalannya kuliah tiga minggu ini bahwa saya cocok sekali dengan prodi ini karena dari SMP sangat suka dengan berorganisasi. Disitulah saya menyadari bahwa Saya di Prodi PLS bukan karena KEBETULAN melainkan sudah DITENTUKAN.

————————————————————————————————

nisa-y

Nama Lengkap                        : Nisa Yuniar

Jurusan/Prodi                          : PLS/S1 PLS

Angkatan                                : 2016

Universitas                              : Universitas Negeri Malang

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *