Kota yang paling istimewa satu satunya di Indonesia adalah Kota gudeg setelah kota Aceh berganti nama menjadi nanggroe aceh darussalam, Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa revolusi. Selain itu kota ini adalah ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Pangeran Pakualam. Makanan khas kota ini adalah gudeg. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Taukah kawan Imadiklus ternyata di kota istemewa ini tidak ada stupun lowongan CPNSD untuk tahun ini 2009 dari kabupatan yang ada ( Bantul ¢ Gunung Kidul ¢ Kulon Progo ¢ Sleman ) dari pembagian Formasi pada 5 kabupaten tersebut tidak tertuliskan formasi untuk Pendidikan Luar Sekolah. padal pada kota tersebut berdiri salah satu Universitas yang menjadi kebaggaan kota gudeg itu dan membuka jurusan (prodi) Pendidikan Luar sekolah bukankan ironis di kerajaan (kesultanan) sendiripun tidak ada tempat untuk teman kita di UNY, gi mana tangapan ada teman

Diharapkan setelah di postinggya artikel ini akan muncul pendapat kritis dari teman teman

42 Responses

  1. lo yang jadi masalah sebenarnya adalah pls belum mencitrakan diri kawan, baiknya pls menyentuh langsung ke masyarakat tak hanya bermain dalam tataran wacana semata, kita juga harus masuk birokrasi jadi pengambil kebijakan agar pls makin bisa dipandang baik secara kebijakan maupun secara implementasi

  2. lo yang jadi masalah sebenarnya adalah pls belum mencitrakan diri kawan, baiknya pls menyentuh langsung ke masyarakat tak hanya bermain dalam tataran wacana semata, kita juga harus masuk birokrasi jadi pengambil kebijakan agar pls makin bisa dipandang baik secara kebijakan maupun secara implementasi

  3. lo yang jadi masalah sebenarnya adalah pls belum mencitrakan diri kawan, baiknya pls menyentuh langsung ke masyarakat tak hanya bermain dalam tataran wacana semata, kita juga harus masuk birokrasi jadi pengambil kebijakan agar pls makin bisa dipandang baik secara kebijakan maupun secara implementasi

  4. lo yang jadi masalah sebenarnya adalah pls belum mencitrakan diri kawan, baiknya pls menyentuh langsung ke masyarakat tak hanya bermain dalam tataran wacana semata, kita juga harus masuk birokrasi jadi pengambil kebijakan agar pls makin bisa dipandang baik secara kebijakan maupun secara implementasi

  5. insaallah qt temen2 dari HIMA PLS FIP Uny dalam waktu dekat akan mengadakan Audiensi dengan pihak pihak yang terkait dengan permasalahn tersebut….sudah kita rencanakan 75 % .silAHKAH DI TUNGGU SAJA HASILNYA..DAN KAMI MINTA DOANNYA……SERATA DUKUNGAN DARI BERBAGAI PIHAK……….

  6. Kristanto Nanang : tulisan ini hanyalah untuk mengingatkan PAra mahasiswa PLS untuk tidak tidur terhadap Masalah PLS yang Kita hadapi PLS UNY kami turut prihatin dan mendukung muSangan lupa SOB koment juga di WEB kita yang udah menang biar membekas lama disini ( kasinan yang nulis )http://imadiklus.or.id/uny-vs-yogyakarta

  7. IRONIS!! adalah sebuah kata yang tidak enak didengar, jd sangat tidak enak jg klo kita dengar DI Daerah Istimewa Yogyakarta tdk ada satupun peluang/lowongan buat kami untuk beraktualisasi dan bereksistensi diri diDunia ke-PLSan! yang jd pertannyaannya disini yg salah itu siapa sih!! binggung inikan?

  8. masukan, universitasnya kurang 1 (UGM)… terus masalah kenapa tidak ada PLSnya itu urusan BKD dan kawan2nya, adapun mengenai sosialisasi jurusan PLS saya kira tidaklah seburuk yang saudara komentator bayangkan, sejak tahun 1999 atau bahkan sebelumnya audensi sudah sering dilakukan, hanya saja motif politik dan persaudaraan lebih dominan, lihat saja dalam formasinya, analis pendidikan diberikan pada lulusan ekonomi dan manajemen, apa tidak mencurigakan? dan yg lebih parah, sebenarnya pada tanggal 26 oktober 2009, anggota dewan dari kulonprogo juga pada berkunjung ke direktorat PNFI, namun tetap saja tidak ada perubahan. so what??? mau saling menyalahkan??? silahkan saja, mau nangis monggo, klo perlu perang sekalian… urusan kayak gini tu gak beres klo cuma nulis di komen dan lain sebagainya. toh teman kita pun sudah ada yang langsung mendatangi dinas pendidikan bahkan sampe emosi menanggapi formasi ini, apa yang terjadi, mereka cuma manggut2 setuju tapi tak punya daya upaya, apalagi kita yang ada diluar sistem mereka….

  9. Iis Prasetyo <- komen dan curhatan ini merupakan langkah awal kita untuk trus gerak, ya di bela belain ada komen ginia aja masih ada yang acuh tak acuk , masih ada yang menjawat dengan diplomatisnya sebenernya bener saat ini kita butuh gerakan dan bukan cumangomong , tapi perlu di garisbawai saya tidak saling menyalahkan/aku tidak mengeluh cuma mau buka opini Bagi aku(saya) kita begitu kecil untuk memperjuangkan akan hal itu dan ada yang seharusnya lebih berkompeten

  10. dan bahkan seorang bupati lulusan PLS pun di gunung kidul tidak dapat berkutik untuk urusan ini…. kalau saya pribadi bahkan lebih mendorong untuk mengajak teman2 yang namanya lulusan PLS untuk lebih peduli pada orang lain, ngomongin PNS khususnya untuk PNS PLS itu salah satu keegoisan kita, karena dipastikan yg dibahas adalah kita yang lulusan PLS, bagaimana mereka yg tidak sekolah yang seharusnya jadi garapan kita? apa mau nunggu kaya dulu baru terjun lapangan? bisa menjamin tidak?

  11. Iis Prasetyo + klo bagi saya/aku adalah Kuliah itu tidak salah PLS juga tidak salah tinngal bagai mana nanti kita bisa menjual diri di lapangan pekerjaan, tapi saya kira hal seperti berikut tetap perlu kita perjuangkan bersama untuk kehidupan PLS yang lebih baik

  12. PLS adalah jalur pendidikan yangllebih banyak presentasenya, saya yakin kesejahteraan PLS ke depan akan lebih di perhatiakn oleh pemerintah, tapi saya sepakat untuk membuat gerakan baru bagaimana cara pemerintah buka mata atas lulusan dan keberadaan lembaga PLS ini….. Kuliah di PLS itu asyik dan menuntut kita banyak berfikir dan berinovasi…..

  13. perlu diketahui juga, bahwa pemerintah juga bukan otoritas tunggal, saat ini partai politik sudah mulai masuk dengan berbagai cara agar ikut andil dalam keputusan pemerintahan, saya yakin kalau pemerintah sudah mengarah kesana, tapi itu tidak cukup, karena rintangan dari parpol juga tidak sedikit, tidak hanya pada fase kebijakan, tapi juga pada tataran titip-titipan formasi. saya sepakat dengan perjuangan ini, karena walau bagaimanapun urusan PLS harus ditangani oleh orang PLS, bukan oleh yang lain. pak Fauzi dkk di pamong belajar saat ini sedang berjuang khususnya dalam membenahi peraturan terkait pamong belajar dan persyaratan yang menyertainya, dan anda juga perlu tahu, orang yang menolak pamong belajar harus dari lulusan PLS adalah orang PLS sendiri yang saat ini duduk di pusat… menurut saya baiknya kita unjuk kekuatan dulu, dan imadiklus melalui lomba blog adalah salah satu caranya dari sekian banyak cara yg bisa ditempuh (awal yang baik) tapi dukungan kegiatan di lapangan berupa lembaga atau yayasan yang bergerak untuk program PLS juga harus semakin digencarkan. di satu sisi pemerintah akan lebih melek melihat kita, di sisi lain efeknya mungkin akan dirasakan oleh adik2 kelas kita di kemudian hari ketika hasil jerih payah kita dilapangan mulai dilirik oleh pemerintah dan pemerintah mulai merasakan bahwa lulusan PLS memang yang harus mengurus PLS.

  14. " imadiklus melalui lomba blog adalah salah satu caranya dari sekian banyak cara yg bisa ditempuh (awal yang baik) " tiap kepala beda isi tiap orang beda cara dan saya harap mari teman teman PLS semua dengan cara masing masing kita berjuang beraja untuk PLS yang lebih baik Bagi yang sarang masih bersatus mahasiswa manfaat kan meomen dan satatus tersebut untuk bergerak seluas mungkin bagi yang senior jangan lupa akan tanggung jawab regenderasi terhadap adik adiknya (bimbinganya ) makasih pak IIS atas pengamatan dan nasihat dan pencerahan selama ini oya tidak lupa buat temen temen yang sakarang lagi mempersiapkan LEGALITAS dan kongres DI UNESA selamat berjuang <– UNESA kutunggu undanganmu

  15. aqil: IRONIS!! adalah sebuah kata yang tidak enak didengar, jd sangat tidak enak jg klo kita dengar DI Daerah Istimewa Yogyakarta tdk ada satupun peluang/lowongan buat kami untuk beraktualisasi dan bereksistensi diri diDunia ke-PLSan! yang jd pertannyaannya disini yg salah itu siapa sih!! binggung inikan?

    Kita gak mencari siapa yang salah kita hanya mewacanakan yuk mari kita bersama sama berjuang untuk kejayaan PLS di masadepan Gitu bapak

  16. mari kita berjuang dengan ideologi kita “Ideologi Anti Kemapanan”! Hidup PLS…….Merdeka?kita Tunjukan Eksistensi kita kepada Masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *