Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kemdikbud Prof Dr Lydia Freyani Hawadi membuka Job Fair Larasdikdudi yang diselenggarakaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Surabaya pada 25 Januari 2014. Acara pembukaan Jon Fair itu dihadiri Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr Lydia Freyani Hawadi, Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan (Ditbinsuslat) Muslih dan sejumlah pejabat dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Pemkot Surabaya.
Saat membuka acara yang diprakarsai oleh Forum Penyelarasan Dunia Pendidikan dengan Dunia Kerja ini, Lydia Freyani sangat menyambut baik kegiatan Job Fair 2014 ini. Sebab kegiatan ini sangat efektif sebagai ajang pertemuan antara para pencari kerja, dunia pendidikan dan dunia usaha dan industri. “Kegiatan job fair ini baik sekali, sebagai bagian dari program penyelarasan dunia pendidikan dengan dunai kerja,”tegas Lydia.
Karena itu Lydia berharap, kegiatan job Fair ini tidak hanya diselenggarakan di SMK 2 Surabaya saja, tapi juga dapat diselenggarakan di lembaga pendidikan lainnya baik itu SMK, LKP, maupun Perguruan Tinggi lain dengan melibatkan banyak sekolah kejuruan maupun lembaga kursus dan pelatihan. Bahkan kedepan, kegiatan Job fair ini juga dapat diselenggarakan di setiap koridor di seluruh Indonesia. “Saya berharap job fair ini bukan hanya disini saja, tapi diselenggarakan ditempat lain sebagai upaya untuk menekan angka pengangguran,” tandas Lydia.
Selain itu kepada para pencari kerja Lydia juga berharap mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkannnya. Karena itu Lydia berpesan, untuk memasuki dunia kerja tidak hanya dibutuhkan keterampilan saja tapi juga soft skill. Untuk itu bila ingin sukses bekerja, juga dituntut untuk kreatif, mandiri dan disiplin. “Dalam bekerja juga perlu disiplin dan jujur serta dapat dipercaya,”kata Lydia.
Dijelaskan Lydia, salah satu persoalan yang dihadapi bangsa ini yakni masih tingginya angka pengangguran. Untuk itu sejak tahun 2010, Presiden Susilo Bambanng Yudhoyono telah meluncurkan program penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja. Selain itu presiden SBY menginstruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menjadi koordinator dari kementerian lain di kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini untuk melakukan penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja. “Ditjen PAUDNI diminta untuk menjadi koordinator program penyelarasan,”kata Lydia.
Program penyelarasan ini lanjut Lydia, merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam mengentaskan pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 7,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk 250 juta jiwa. Ironisnya, jumlah pengangguran terbesar justru ada di Pulau Jawa yakni sebesar 66 persen. Selebihnya di pulau Sumatera sebesar 18 persen, Kalimantan 45 persen, dan Nusa Tenggara Barat (NTB)