Sukses itu bukan dilihat dari harta benda saja melainkan bisa membahagiakan orang terdekat dan orang lain, sukses itu bukan dilihat dari kekayaan baik harta maupun benda melainkan sukses itu bisa dilihat dari cara berjalannya program dengan baik sehingga bisa menguntungkan orang lain apalagi diri kita sendiri itu yang di namakan SUKSES. Nih saya langsung tulis tentang perjalanan hidup laki-laki pemberontak, eh bukan yang pas PENGGERAK.
Ada satu cerita tentang orang yang berdarah sunda, berkulit hitam sedikit kecoklatan, badan tinggi kurus, yang bernama Panji Bahari lahir di bandung, Mei-19-1986 anak pertama dari lima bersaudara, anak dari Noer Fatah bersama Nelly, dia dilahirkan dari orang yang sangat sederhana, bapaknya bekerja meniliti minyak bumi (PNS) sedangkan ibunya menjadi seorang guru Sekolah Dasar (SD).
Ketika umur 9 atau 11 tahunan Panji dicap sebagai orang yang pemalu, berdiam diri saja ketika di kelas ditanya ya dia menjawab seadanya ketika tidak ditanya ya dia hanya berdiam diri saja, sangat susahnya berkomunikasi dengan dia. Saat duduk di kelas 3 sampai kelas 6 dia belum menemukan impian serta cita-citanya dan semasa Sekolah Dasar (SD)nya dia juga tidak pernah dapat prestasi bahkan ranking. Menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Panji masih belum berubah dari sifat malunya dan kurangnya rasa percaya diri, bahkan masalah impian dan cita-cita saja belum tahu, apalagi punya. Dia orangnya biasa-biasa saja ketika dikelas, standar seperti orang lain pada umumnya. Tak terasa Sekolah Menengah Atas (SMA) menghampirinya, dia masih belum berubah dari sifat malunya dan sangat susahnya dia dapat teman baru karena bentuk interaksi sama orang lain masih kurang, kelas 1 SMA telah berlalu, beranjak ke kelas 2 SMA disini dia mulai berubah sedikit demi sedikit bahkan cita-cita dan impian mulai tertemukan yaitu ingin menjadi seorang pembuat film dan dokumenter, dia sudah mempunyai cita-cita yang pantas diraih oleh kemampuannya. Tapi dia tidak seperti orang lain yang ingin mejadi pengusaha terbesar atau yang mempunyai harta benda yang melimpah, “itu impian yang terlalu tinggi, kalau tidak keraih oleh kita jatuhnya akan terasa sakit, bisa-bisa impian itu menciptakan luka di dalam hati kita kalau tidak keraih” katanya, dia tidak pernah ikut ekskul disekolah. Kelas 2 SMA telah terlewati. Kelas 3 SMA mulai menyapa kepadanya, duduk dikelas 3 dia disibukan oleh ulangan harian, kuis, tryout dan bimbel. Ujian Naional semakin mendekat tapi dia santai-santai saja tidak ada belajar sama sekali atau menguras materi yang telah disampaikan para guru. Ujian Nasional telah terlaksana Panji yang tidak pernah buka buku sama sekali dia bisa lulus UN, Sekolah Menengah Atas (SMA)pun berlalu.
Sebelum masuk perguruan tinggi negri dilaksanakan dia daftar ke perguruan tinggi swasta, untuk medapatkan sebuah pengalaman saja yaitu di ESA UNGGUL yang dinamakan sekolah prakuliah pada tahun 2005, dia ikut sinema fotografi di ESA UNGGUL, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) dilaksanakan, dia keluar dari ESA UNGGUL. Dan dia daftar keUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada tahun 2005, jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dia langsung keterima. Kenapa dia memilih jurusan PLS? kerena dia ingin mengajar anak-anak jalanan, orang yang putus sekolah, pengemis dan yang tidak mampu untuk bersekolah, kebetulan juga dia terlahir dari darah ibunya yaitu darah seorang guru.
Dokumentasi Kegiatan Panji:
Foto Proses Peliputan/wawancara:
Biodata penulis:
Nama :Usep
Alamat :Kp. Cidima, rt/rw 001/002, Ds. Cicaringin, Kec. Gunungkencana, Kab Lebak, Prov Banten
Asal Universitas : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
Tahun Masuk PLS : 2014
No. Aktif : 085 946 686 162
Email : useppls@yahoo.com
Cerita selengkapnya silahkan download disini, jangan lupa berikan komentar anda.
(Kisah Sukses Alumni PLS) Panji Memberdayakan Masyarakat (889.3 KiB, 238 hits)