Bismillahirrahmanirrahiim. Saya mulai kisah menjadi alumni PLS.
Setiap orang mempunyai masa lalu, dan setiap orang mempunyai harapan masa depan yang gemilang. Sesuatu yang terjadi, itu adalah takdir terbaik dariNya. Pun diri yang telah menjadi seorang sarjana Pendidikan Luar Sekolah. Alhamdulillah. Mensyukuri pemberian Ilahi bahwa kita bisa merasakan indahnya bersahabat, indahnya meniti ilmu di bangku perkuliahan yang tidak semua orang bisa rasakan, dan indahnya bersilaturahmi serta berbagi dengan banyak orang yang berbeda suku, budaya, agama, dan karakteristik lainnya.
Pendidikan Luar Sekolah atau di beberapa perguruan tinggi kini berubah nama/istilah menjadi Pendidikan Nonformal atau PendidikanMasyarakat. Mengajarkan diri banyak hal, bahwa pendidikan bukan hanya milik mereka yang berusia sekolah saja. Pendidikan berhak dinikmati oleh semua orang tanpa mengenal usia, suku, budaya, agama, bahkan ras. Ilmu-ilmu yang didapat selama perkuliahan pasti ada manfaatnya di hari esok. Ditempa dengan beragam tugas, suasana (dinamika) beragam saat di kelas, sering kelapangan sehingga otak dan dompet terkuras, belum lagi pemikiran setelah lulus nanti ‘mau jadi apa’ (belum jelas). Kawan-kawanku, nikmatilah masa yang kau alami sekarang. Segala sesuatu pasti ada manfaatnya, asal diri bisa bersinergi baik dengan lingkungan dan perencanaan masa depan yang telah kau rancang.
Saya adalah lulusan Pendidikan Luar Sekolah tahun 2018 dan saat ini bekerja di salah satu lembaga Amil (swasta) di Jakarta sejak Maret 2018. Sekilas mungkin terdengar aneh, korelasi apa yang ada antara lulusan Pendidikan Luar Sekolah dengan lembaga Amil. Lembaga Amil adalah lembaga pengelola, penyalur Zakat, Zakat Infaq Sedekah(ZIS) dari para donator (muzaki) kepada para penerima manfaat yang berhak (mustahiq). Penyaluran dana tersebut dituangkan dalam beberapa program yang tentunya dibutuhkan dan akan sangat bermanfaat bagi para mustahiq. Program tersebut bisa berupa kesehatan, ekonomi, pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan lain sebagainya. ‘Pendidikan’, ya saat ini saya menja dibagian program pendidikan yang tugasnya mengelola dana ZIS di bidang pendidikan. Beasiswa dari lembaga Amil, adalah salah satu tugas yang harus saya tangani. Ternyata masih banyak orang miskin, anak yatim, piatu, dhuafa yang berada di sekitar kita yang tentunya membutuhkan uluran tangankita.
Pendidikan adalah hak semua orang. Biaya yang tidak sedikit membuat orang berputar otak, memikirkan bagaimana caranya agar bisa dan tetap menempuh pendidikan. Selain mendapatkan beasiswa, anak pun berusaha dibina agar potensi, bakat, dan prestasinya muncul sehingga menjadi generasi yang membanggakan. Lalu memfasilitasi beberapa perusahaan yang ingin menyelenggarakan bakti sosialnya bersama anak PAUD, Panti Asuhan, dan sebagainya. Selain itu, saya pun menjadi bagian supporting people dalam program lainnya. Berinteraksi dengan banyak orang, merasakan senyum kebahagiaan dari mereka yang mendapatkan atau menerima manfaat dari program yang dijalankan. Anak-anak, orang dewasa, bahkan lansia. Seperti bahagianya ketika menjalankan program saat kuliah. Bersama kawan seperjuangan, berjuang mencari dana agar acara bersama masyarakat dapat terlaksana. Walau sedikit tapi berarti, dan hambatan yang ada dapat dilalui dengan penuh keyakinan sehingga tangis bahagia pecah saat acara berakhir karena perjuangan bersama. [Nostalgia kuliah].
Dan kini sudah banyak nama lembaga Amil di Indonesia yang tidak asing bagi telinga, sehingga bisa dilihat pula kegiatan yang dilakukan dari lembaga Amil tersebut melalui laporan bulanan yang bisa didownload secara percuma melalui websitenya. Sebagian lembaga, mempunyai nama divisi/seksi/bagian yang berbeda (tidaksama), namun tugasnya masih sama yakni penyalur dana ZIS dan berhadapan langsung dengan masyarakat. Sehingga, saya rasa inilah korelasi antara lulusan Pendidikan Luar Sekolah dengan lembaga Amil. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Peluang selalu ada di depan mata. Tentukan passion mu dari saat ini. Tetaplah bersabar dalam menuntutilmu. Serta selalu libatkan Tuhan di setiap waktu, karena Dialah perencana yang terbaik bagi para hambanya.
Garut, 17 Juni 2018
Ade Sri Mulyani
(PLS UPI 2013)
Foto