Membaca merupakan aspek penting dalam kehidupan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari membaca, seperti meningkatkan kinerja otak, menambah pengetahuan, dan mengasah daya ingat. Di samping menambah pengetahuan, sering membaca buku ternyata dapat membantu melindungi otak kita tetap sehat dan terhindar dari penyakit seperti Alzheimer. Buku juga membuat kita tidak gampang stres, mendorong pemikiran positif, dan memperkuat hubungan dengan orang lain. Para pakar pun menyetujui bahwa membaca merupakan hal penting dan memiliki dampak yang sangat bagus untuk manusia.
Namun, permasalahan minat membaca anak-anak bangsa Indonesia sampai sekarang masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Minat membaca yang rendah terutama terjadi pada daerah-daerah yang belum terjangkau atau kurang terkonsentrasi oleh Lembaga Pendidikan, sehingga belum banyak gerakan meningkatkan literasi baca anak-anak. Hal ini menjadi salah satu alasan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam peningkatan minat baca dan literasi anak-anak dengan program yang diinisiasi.
Hal ini dilakukan oleh Pelopor Sosial Pelajar Linggau (PSPL) bersama warga desa Tanjung Harapan membangun sebuah pondok baca untuk anak-anak desa agar memiliki minat membaca yang tinggi dan termotivasi belajar selain disekolah. Pondok baca ini diberi nama “Pondok Baca Tanjung Harapan”. Pondok Baca ini sangat penting, karena desa Tanjung Harapan cukup jauh dengan kota. Sehingga akses menuju sekolah ditempuh dengan kondisi jalan yang lumayan jauh dengan berjalan kaki. Mungkin yang putus sekolah juga bisa bergabung, untuk mengetahui perkembangan yang terjadi diluar sana. Dengan melalui membaca, bisa membuka wawasan serta menambah pengetahuan agar tidak merasa tertinggal dengan orang lain.
Pondok Baca Tanjung Harapan ini berdiri di momen hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2020. Namun, untuk pengerjaannya di mulai tanggal 15 Juni 2020 sampai 22 Juni 2020, selama kurang lebih 1 minggu. Di desa Tanjung Harapan Rt. 04 Kelurahan Moneng Sepati Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. Alasan berdirinya Pondok Baca ini, pertama karena merupakan paradigma supaya anak-anak disana rajin belajar. Kedua, sebagai tempat mereka bermain. Berikutnya, karena disitu masih banyak anak-anak yang putus sekolah. Dari ketiga alasan itulah yang membuat Pelopor Sosial Pelajar Linggau (PSPL) punya ide untuk mendirikan Pondok Baca disana. Serta karena akses transportasinya susah, hanya bisa dilalui dengan jalan setapak jadi jauh dari sekolah.
Realisasi pembuatan pondok baca tersebut dikerjakan secara gotong royong antara relawan PSPL digabung beberapa warga dengan total sekitar 20 orang. Pembuatan pondok baca menggunakan bahan baku memanfaatkan dari lingkungan sekitar seperti bambu, atap rumbai serta sebagian rotan. Pondok baca seluas 3×4 meter ini dikerjakan hampir siang dan malam. Kegiatan tersebut sangat didukung oleh masyarakat sekitar, terbukti dengan antusias mereka membantu dalam proses pengerjaannya.
Salah satu kegiatan di Pondok Baca tersebut adalah mengajarkan anak-anak disana, baik belajar membaca, menulis, bernyanyi, dan bermain. Awalnya, ketika awal masa pandemi membuat sekolah harus diliburkan terlebih dahulu, kegiatan belajar mengajarnya dilakukan hampir setiap hari. Namun, karena sekarang anak-anak sudah kembali bersekolah, baik anak-anak disana maupun dari relawan PSPL yang menjadi relawan mengajar disana harus bersekolah lagi jadi waktu belajar mengajar disana terbatas. Untuk relawan mengajar itu juga tidak hanya dari PSPL, banyak dari komunitas lain ataupun individu. Seperti beberapa organisasi berikut, Lingkar Buku, Rumah Sakit Ar Bunda, TK dan PAUD Ar Rusdi, mahasiswa Universitas Bengkulu, BNL (Berbagi Nasi Linggau), BRPS, Satu Amal Indonesia, dan masih banyak lagi. Tidak hanya sebagai pengajar disana, tetapi mereka juga banyak membantu memberikan fasilitas seperti buku.
Harapan berdirinya pondok baca ini, mudah-mudahan banyak manfaat dan membuka ruang untuk anak-anak disana agar bisa mengembangkan diri, baik didalam tempat mereka tinggal maupun diluar. Serta dapat membangun mental anak-anak untuk lebih berani, siapa tahu 5-10 tahun kedepan bisa menjadi anak yang sukses. Harapan untuk relawan yang sering berkunjung ke pondok baca tersebut, agar tetap ada waktu untuk berbagi, belajar dan bermain bersama anak-anak disana. Jika ada yang ingin menjadi relawan pengajar dapat menghubungi relawan PSPL, nanti akan disiapkan fasilitas tempat untuk ke pondok baca. Siapapun orangnya ataupun organisasinya, yang mempunyai niat baik untuk berbagi ilmu silahkan merapat dan tidak ada syarat satupun untuk bergabung di pondok baca itu selagi ada niat silahkan.
Nama: Surya Lestari Jurusan Pendidikan Masyarakat Universitas Sriwijaya