Penulis : Al Parizi, Mega Lugita, Sonia Indika, Mental merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek nonfisik dari manusia seperti pikiran dan emosi. Segala peristiwa dalam kehidupan seseorang baik itu yang meninggalkan dampak positif maupun negatif akan berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya. Sebagian besar gangguan kesehatan mental muncul pada masa remaja di awal usia 20-an.
Banyak faktor yang menyebabkan munculnya masalah gangguan kesehatan mental pada anak yaitu salah satunya faktor dari keluarga dan juga lingkungan sosial. Lingkungan keluarga yang tidak baik dalam artian orang tua yang sering bertengkar , suasana keluarga yang tidak harmonis, dan juga kurangnya didikan dari orang tua akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan mental si anak. Anak yang sering melihat kedua orang tuanya bertengkar, akan mudah merasa cemas dan depresi bahkan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu , orang tua yang sering memarahi anak yang berujung membentak, mencaci, atau bahkan sering membandingkan anak dengan anak yang lain akan menimbulkan luka batin pada anak, yang dimana efek dari luka batin tersebut akan menyebabkan anak sering berpikiran buruk/negatif dan sering merasa sedih, maka dalam hal ini akan mengganggu kesehatan mentalnya.
Selain dari faktor keluarga, gangguan kesehatan mental pada anak juga disebabkan dari lingkungan sosialnya. Dalam ruang lingkup pertemanan, dengan siapa anak bergaul hal tersebut sangat perlu diperhatikan, jangan sampai anak salah dalam memilih teman atau bahkan sampai masuk kedalam lingkaran pergaulan bebas. Lingkungan sosial yang tidak baik akan mengganggu kesehatan mental pada anak . Jika anak berteman dengan orang-orang yang tidak baik atau “fake friend” maka hal itu akan berdampak buruk karena tidak akan bagus secara kesehatan fisik maupun kesehatan mental nya. Berteman dengan orang-orang yang salah dengan ciri-ciri egois, suka mengeluh, suka berbohong, suka mengkritik tanpa solusi, tidak dapat dipercaya, dan selalu iri, hanya akan membuang energi pada anak. Hidup di lingkungan sosial atau pertemanan yang tidak baik akan membuat anak merasa tidak nyaman,tertekan karena tidak bisa menjadi dirinya sendiri,bahkan menimbulkan pikiran-pikiran yang buruk pada anak .
Berada di lingkungan sosial yang tidak baik, menyebabkan anak akan sulit mendapatkan kebahagiaan dan sulit meraih kesuksesan . Teman yang baik akan selalu memotivasi dan selalu berada disamping kita disetiap keadaan. Teman yang baik akan memberikan dukungan yang full untuk kita, karena itulah anak yang berada dilingkungan yang positif hidupnya akan bahagia dan lebih mudah sukses. Namun sebaliknya teman yang tidak baik akan menghambat semua hal dalam kehidupan kita, akan merugikan kita dalam berbagai hal. Karena itulah penting bagi orang tua dan diri anak itu sendiri untuk meyeleksi orang-orang yang cocok atau tidaknya untuk dijadikan teman si anak.
Perkembangan zaman yang terus terjadi merupakan sebuah tantangan bagi seluruh masyarakat indonesia diberbagai jenjang usia. Perkembangan zaman salah satunya di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang dimana memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat luas. Dengan teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang untuk berinteraksi sosial jarak jauh menggunakan telepon,leptop,dll. Selain itu , dampak positif dari semakin canggihnya teknologi yaitu semua orang dapat mengakses berbagai aplikasi dan web yang berisikan segudang informasi,ilmu,dan pengetahuan yang luas.
Selain dampak positif, ada juga dampak negatif dari perkembangan teknologi ini yaitu dalam aspek sosial media. Banyak masyarakat yang menyalahgunakan sosial media sebagai tempat untuk pamer, sebagai tempat untuk mengkritik seseorang, sebagai tempat untuk melakukan aksi penipuan, dan masih banyak hal negatif lainnya yang terjadi di sosial media. Salah satu bentuk masalahnya yaitu didalam aplikasi instagram banyak kalangan baik itu dari perempuan maupun laki-laki yang menjadikan aplikasi tersebut sebagai ajang untuk pamer, ketika tidak ada suatu hal lagi yang bisa mereka pamerkan , maka mereka akan merasa ada yang kurang dan lama-lama akan merasa depresi karena kebahagiaan mereka hanya sebatas apa yang mereka miliki lalu dipamerkan. Selain itu, tidak hanya di aplikasi instagram seperti aplikasi facebook,line,twitter, juga dijadikan banyak orang sebagai ajang untuk mengkritik dan juga menjatuhkan seseorang. Ketika seseorang memposting gambar maka ada saja orang yang berkomentar tidak baik dalam hal ini merujuk ke perbuatan menghina, mereka tidak memikirkan apa akibat yang akan diterima oleh si pemilik akun ketika melihat komentar pedas dari mereka. Dari komentar jelek tersebut akan menyerang mental orang yang bersangkutan entah itu karena dibilang jelek atau hal-hal yang menyakitkan lainnya.
Disamping itu kondisi dunia yang tidak stabil, akibat adanya wabah penyakit virus corona atau covid-19 yang merupakan salah satu faktor baru penyumbang angka gangguan mental anak di era tahun 2019-2021, yang entah kapan akan berakhir. Berita yang dilayangkan disemua media informasi, baik itu melalui media cetak maupun media elektronik yang dengan sengaja memberikan informasi terkait virus ini mulai dari apa itu virus corona sampai dengan dampak dari virus corona yang akhirnya sampai pada kematian. Informasi inilah yang menyebabkan kesehatan mental anak terganggu. Informasi dan berita virus corona menimbulkan ketakutan yang luar biasa bagi anak-anak. Ketakutan inilah yang nantinya akan menyebabakan gangguan kesehetan mental pada anak, anak akan trauma keluar rumah, sering murung, lesu, takut berinteraksi dan bersosial, takut mencoba hal baru, serta rasa kurang percaya diri amat tinggi akibat keseringan di rumah.
Berita yang dilayangkan disegala media informasi akan merangsangkan otak anak dan mensugesti pikiran mereka. Anak insan yang unik, keunikan inilah yang membuat anak-anak mampu memfilter informasi tersebut. Hakikat anak ialah bermain maka orang tua, keluarga, dan guru berperan aktif daam perkembangan mental anak. Oleh karennya elemen-elemen ini penting sekali, jangan sekali-kali orang tua, keluarga, dan guru memberikan asupan yang teramat negatif mengenai virus corona, meskipun perlu harus menggunakan kalimat yang baik yang tidak menakutkan anak, dan bisa membuat mental anak kuat.
faktor lainnya yang bisa mempengaruhi kesehatan mental pada anak seperti faktor kesehatan anak itu sendiri, riwayat genetik anak dan penggunaan obat yang cukup lama. Sebaiknya para orang tua harus mengetahui apa saja jenis gangguan kesehatan mental pada anak. Adapun jenis-jenisnya yaitu gangguan cemas, autisme, retardasi mental, diseleksia, gangguan makan, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan somatoform, sindrom gender dan seksual, sindrom respon stres, gangguan disosiatif, psikopat, pribadi yang antisosial dan depresi.
Apa yang dilakukan orang tua dan teman sangat mempengaruhi kesehatan mental pada anak. Penulis berharap sebagai orang tua jangan sering bertengkar didepan anak, jangan sering memarahi anak , serta membandingkan anak dengan anak yang lainnya karena setiap anak punya kelebihan dan kekurangan yang patut dihargai dan diapresiasi. Sebagai orang tua jangan bersikap egois, karena dalam hal ini kesehatan rohani dan jasmani pada anak adalah hal yang sangat penting dan harus dijaga. Menjadi teman yang baik untuk semua orang adalah sebuah kewajjiban, teman yang baik adalah teman yang bisa menjaga perkataan, teman yang selalu memberikan motivasi , teman yang selalu siap membantu dan bermanfaat tentunya untuk banyak orang. Untuk dapat berprilaku yang baik tentunya dibutuhkan pendidikan dari orang tua dan pendidikan agama. Selain itu diharapkan juga untuk seluruh masyarakat agar bisa memanfaatkan sosial media dengan sebaik-baiknya.
Jika sebagai orang tua dan teman seenaknya saja dalam berprilaku sampai merusak mental seorang anak , maka secara tidak langsung mereka menghambat anak tersebut untuk sukses. Karena sukses, diperlukan juga mental yang sehat.
PLS – Universitas Sriwijaya
Tinggalkan Balasan