Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Tutor Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Karawang
Permasalahan prioritas mitra tentang 1) Pemahaman tutor pendidikan kesetaraan terkait model pembelajaran berdiferensiasi sebagai implikasi dari diberlakukannya kurikulum merdeka rendah, 2) Pengembangan model pembelajaran berdiferensiasi khusus bagi program pendidikan nonformal belum ada, 3) Tutor pendidikan kesetaraan belum mengerti cara menyusun perangkat pembelajaran model pembelajaran berdiferensiasi, dan 4) Teknis penerapan model pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi belum dikuasai. Oleh karenanya dosen pendidikan masyarakat unsika memberikan solusi yang ditawarkan ialah melakukan pelatihan dan pendampingan model pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi. Tujuan dilaksanakannya model pembelajaran berdiferensiasi ini adalah untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik atau keunikan peserta didik (kesiapan, minat, dan gaya belajar) sehingga peserta didik berkembang sesuai potensi bakat dan minatnya. Model pembelajaran berdiferensiasi juga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memaksimalkan potensi yang dia miliki. Ruang lingkup pelatihan penerapan model pembelajaran berdiferensiasi ini adalah agar guru pendidikan kesetaraan di satuan pendidikan nonformal memiliki kekhasan dalam proses pembelajaran terutama dalam mengakomodasi perbedaan karakteristik peserta didik. Perbedaan baik gaya belajar, kesiapan, maupun minat serta yang memodifikasi isi pelajaran (konten), proses pembelajaran, produk atau hasil dari pembelajaran, dan lingkungan belajar dimana peserta didik belajar.
Fokus pengabdian dalam PkM ini adalah melatih guru dalam melakukan penerapan model pembelajaran berdiferensiasi meliputi tahap-tahap:
- Tahap Awal: a) memberikan pemahaman yang mendalam kepada para guru tentang kurikulum dan dasar-dasar pembelajaran berdiferensiasi. b) memberikan penjelasan terhadap perubahan pola pikir guru dari pembelajaran yang berorientasi pada target capaian nilai akhir dan ketuntasan konten belajar, menuju ke pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik. c) mempersiapkan guru untuk mampu menjalani berbagai peran antara lain perancang pembelajaran, fasilitator, serta motivator.
- Tahap Pelaksanaan: Melatih para guru untuk mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dimulai dari a) asesmen diagnostik, b) analisis kurikulum, dan c) penentuan jenis diferensiasi proses, konten, dan produk.
- Tahap Evaluasi: Melatih para guru dalam penerapan proses evaluasi pada model pembelajaran berdiferensiasi.Sampai sejauh mana peserta didik telah berkembang. Asesmen dalam pembelajaran diferensiasi tidak lagi hanya di akhir term atau semester atau tahun, tapi merupakan hal rutin yang terjadi dalam seluruh proses pembelajaran, dari awal maupun akhir.
Dampak manfaat yang diperoleh dari pengabdian yang dilaksankan adalah Tutor/ guru mata pelajaran bahasa indonesia pendidikan kesetaraan di satuan penyelenggara pendidikan nonformal Kabupaten Karawang memiliki kemampuan dan keterampilan memfasilitasi perbedaan/ keberagaman karakteristik setiap individu siswa di kelas dari tingkat kesiapan, ketertarikan dan gaya belajar sehingga berdampak adanya peningkatan terhadap pemahamaan, motivasi dalam belajar, dan juga interaksi antarpeserta didik di kelas. Dengan indikator capaian: (a) Tutor/ guru mata pelajaran bahasa indonesia pendidikan kesetaraan di satuan PNF Kabupaten Karawang mampu dan terampil mengaplikasikan model pembelajaran berdiferensiasi, dan (b) Tutor/ guru mata pelajaran bahasa indonesia pendidikan kesetaraan di satuan PNF Kabupaten Karawang mampu membuat RPS/ perangkat pembelajaran berdiferensiasi.