Misteri Bibbi Bokken dan Dunia Literasi
Jostein Gaarder paling terkenal di Indonesia berawal dari novel filsafatnya berjudul Sophie’s Word yang telah diterjemahkan bahasa Indonesia menjadi Dunia Sophie. Novel tersebut menjadi salah satu yang terlaris di seluruh dunia pada tahun 1995. Pelajaran filsafat yang terkenal rumit, menjadi cerita yang gampang dimengerti dan diminati dari buku ini. Bahkan hingga sekarang Sophie’s Word telah diterjemahkan dalam 50 bahasa. Kemampuan Jostein dalam kepenulisan sudah tidak diragukan lagi. Salah satu ciri khas yang terlihat darinya, ia dapat memadukan keindahan dongeng dan kedalaman perenungan. Kekhasan tersebut juga terlihat pada buku ini, The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Buku yang ia garap bersama penulis terkemuka Norwegia, Klaus Hagerup. Sebuah kolaborasi pembuatan buku oleh dua orang andal.
Nils (perempuan) dan Berit (laki-laki) adalah saudara sepupu yang memiliki inisiatif saling berkirim buku-surat untuk berkomunikasi dari Oslo dan Fjærland. Awalnya hanyalah komunikasi biasa. Namun awal ketika mereka membeli buku-surat di toko buku, rupanya terdapat seorang wanita misterius yang mau tak mau menjadi topik pembicaraan mereka.
“Ia menelusuri rak-rak buku dan memandangi buku-buku itu. Dan Berit, ia ngiler! Iya, tak bisa kuungkapkan dengan kalimat lain, wanita itu berada dalam toko buku dan ngiler, seolah buku-buku itu terbuat dari cokelat atau marzipan, begitu lho.” (hal 11)
Mulai saat itu, mereka berdua berusaha mencari tahu siapa sebenarnya wanita tersebut. Kebetulan, jarak rumahnya tidak terlalu jauh, dan ia bernama Bibbi Bokken, wanita misterius yang selalu mendapatkan kiriman buku-buku baru dan seseorang yang memimpikan sebuah perpustakaan ajaib. Penyelidikan yang mereka lakukan tentunya tidak berjalan dengan mudah. Banyak hal yang mereka bingungkan. Informasi asing yang meraka dapatkan, mereka diskusikan sendiri demi mengetahui identitas Bibbi Bokken sebenarnya. Mulai dari surat yang tiba-tiba melayang, apa itu incunabula, apa itu Djuih dan masih banyak lagi.
Sangat tidak wajar, setelah Berit mencari informasi Bibbi Bokken pada Aslaug Bruun secara bertatap muka di kedai minum Skalken. Tiba-tiba ada lelaki penuh senyum jahat yang mereka sebut Mr. Smiley datang, ia ingin menukarkan buku-surat milik Nils dan Berit dangan videonya yang dimilikinya. Saat itu Nils dan berit baru pertama kali bertemu dengannya.
“Maukah kau menukar bukumu dengan video ini??… The Pantom Library, ‘Setan Perpustakaan’. Pasti kamu suka.” (hal 73)
Rupanya tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang mengincar buku-surat mereka. Bahkan saat Nils pergi ke Piazza Navona, Roma bersama keluarganya. ia bertemu dengan Mr. Smiley lagi, ia diikuti. Anehnya lagi, ternyata Bibbi Bokken memiliki hubungan dengan Mr. Smiley dan sama-sama mengincar buku-surat mereka. Bukankah selama ini Nils dan Berit yang menyelidiki Bibbi Bokken dan selalu berusaha untuk tidak diketahui. Keadaan berubah total. Bibbi Bokken ternyata tahu identitas Nils dan Berit secara lengkap. Bahkan Ia dan Mr. Smiley menginginkan kontrak dengan mereka berdua untuk sebuah proyek besar.
Pada buku ini The Magic Library, penulis, Jostein dan Klaus kemungkinan besar akan berhasil membuat pembaca menikmati cerita. Karena ia dapat membuat kejadian demi kejadian menjadi sebuah teka-teki yang menarik untuk dipecahkan meski terlihat menegangkan. Pengetahuan mengenai dunia literasi juga tak kalah banyaknya ia masukkan dalam cerita. Seperti sejarah buku yang terbit sebelum tahun 1500 lantas disebut incunabula. Klasifikasi Desimal Dewey (Djuih), atau pengkelasan buku-buku yang diterapkan hampir pada perpustakaan seluruh dunia. Cerita tentang Anne Frank, perempuan kecil keturunan Yahudi yang bercita-cita menjadi penulis, namun benar-benar menjadi seorang penulis terkenal ketika ia sudah mati, bukan saat ia masih hidup. Bahkan puisi dan teori menulis ia hadirkan dalam buku ini. Cerita yang dihadirkan Jostein dan Klaus pada buku ini pun tetap bisa mengalir layaknya cerita pada umumnya.
Desain dari buku The Magic Library ini pun ternyata seperti buku-surat yang dimiliki Nils dan Berit dalam cerita. Penulis menjadikan buku ini menjadi lebih istimewa karena ia bisa menggabungkan keadaan fisik buku ini dengan seluruh cerita yang ada didalamnya. Meskipun disisi lain porsi antara bab satu dan dua terlihat kurang seimbang. Buku ini akan digemari oleh seluruh penggiat literasi dan cocok bagi anak-anak maupun remaja.
Judul : The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Penulis : Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerjemah : Ridwana Saleh
Penyunting : Andityas Prabantoro
Penerbit : Mizan
Cetakan : Pertama, Januari 2016
Tebal : 284 hlm; 20,5 cm
ISBN : 978-979-433-924-4
Peresensi : Khoirul Muttaqin, Mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2015 konsentrasi Pemberdayaan Maayarakat/Ketua Komunitas Booklicious Malang
*Edukasi yang tengah dikembangkan youtube chanel Buku Taqin