Pendekatan Dalam Pendidikan Orang Dewasa. Dalam kajian ini, saya akan sedikit membahas tentang pendekat-pendekan apa saja yang dapat kita lakukan pada orang dewasa dalam proses belajarnya. Karena dengan adanya pendekatan tersebut, kita dapat lebih jelas dalam memahami serta mengetahui hal-hal apa yang dapat menjadi kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Sehingga nantinya, pendidikan yang kita kajikan akan memperoleh suatu hasil yang optimal.
- Jenis-jenis pendekatan
- Pendekatan pemusatan masalah
Suatu kurikulum seperti ini seringkali mengarahkan warga belajar pada pengalaman kehidupan mereka sehari-hari dan akan mempunyai manfaat secara lansung. Namun dalam proses ini warga belajar masih mempunyai motivasi belajar yang lemah bila tidak didorong untuk percaya pada kemampuannya sendiri dan dilibatkan secra langsung terhadap masalahnya.
Dalam pendekatan ini, sangat penting diadakannya diskusi kelompok dan berpikir.
- Diskusi kelompok dan berpikir
Akan membuat warga belajar untuk ikut serta (melibatkan) dirinya, sehingga nantinya akan terjadi hubungan saling percaya antara peserta didik dan fasilitator, begitu juga sesama warga belajar.
- Konsep Khit-pen di Thailand
Kosep ini dilakukan dalam program-program pendidikan luar sekolah di Thailand. Khit-pen berarti mampu berpikir. Kosep ini mencakup berpikir secara kritis dan kecakapan dalam memecahkan masalah. Hubungan dengan proses belajar diterangkan oleh: Dr. Kowit “Seseorang yang mengalami proses Khit-pen, akan mampu untuk mendekati masalah sehari-hari secara sistematis. Ia akan mampu mengumpulkan sejumlah informasi untuk pengambilan tindakan yang harus diambil, dalam rangka pemecahan masalah.
Konsep ini didasari oleh filsafat Budha:
- Hidup adalah penderitaan
- Penderitaan itu dapat diatasi
- Untuk mengatasi penderitaan maka sumber penderitaan harus diidentifikasi
- Kemudian baru mencari cara pemecahan yang baik
Dalam konsep ini terdapat 4 strategi :
Strategi pertama
- Menentukan apa yang menjadi kebutuhan belajar dari peserta didik, dan dalam hal ini dipergunakan baseline survei. Hasil baseline survei ini kemudian dipecah menjadi 73 konsep.
Strategi kedua
- Merencanakan satuan-satuan pelajaran dan proses-proses diskusi sedemikian rupa. Melalui pertemuan-pertemuan itu, peserta didik mengembangkan kemampuan kritis, tentang keadaan-keadaan dalam kehidupannya sehari-hari, dimana mereka telah mempunyai pengalaman yang dapat mereka sumabngakan dalam diskusi tersebut.
Strategi ketiga
- Menggunakan gambar atau perangsang diskusi (discussion starter), yang fungsinya sebagai alat untuk mempraktekkan teknik atau ketrampilan dalam memecahkan masalah.
Strategi keempat
- Kurikulum disusun secara luwes unutk mengakomodasikan terhadap keanekaragaman kebutuhan warga belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Knowles, Malcom, The modern Practice of Adult Education, Andragogy Versus Pedagogy, Assosiation Press, New York 1997.
_______, The Adult Learner: A Neglected species Gulf Publisher, San Fransisco, 1978.
Knox, Alan B., Adult Development and Learning, Jossey Bass, Publisher, San Fransisco 1978.
Srinivasan, Lyra, Perpectives on Non Formal Adult Learning, World Education, New York 1979.
Selengkapnya download file di bawah ini, tinggalkan jejak komen anda tentang artikel ini.
PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ORANG DEWASA (132.5 KiB, 369 hits)
By: Winda
PLS UM
igiarmasfufah@gmail.com