Pakar pendidikan yang juga Guru Besar Universitas Palangka Raya (Unpar) Prof Dr HM Norsanie Darlan MSPH menilai Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dewasa ini merupakan barang langka dan semakin dilupakan.
“Bagaimana tidak langka karena tidak semua provinsi di Indonesia menyelenggarakan PLS,” kata Ketua Majelis Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Tengah itu saat berada di Banjarmasin, Minggu.
Menurut dia, kelangkaan tersebut sebagai dampak beredarnya “kabar burung” tahun 1986 yang menyatakan, jurusan/program studi (prodi) PLS dihampir semua Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) seluruh Indonesia tak menerima mahasiswa baru.
“Terkecuali itu, PLS FKIP Unpar Kalsel dan PLS FKIP Universitan Jember, Jawa Timur, yang bertahan hingga sekarang menyelenggarakan prodi PLS,” ungkap mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.
“Sebagai akibat ‘passing out’ itu ternyata sudah dua pelita terakhir dirasakan dampak buruknya, antara lain terlihat dari angka tuna aksara di tanah air.” lanjut mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemerintah Provinsi Kalteng tersebut.
Keadaan tersebut tak bisa dipungkiri, tandasnya, karena tenaga yang disiapkan ke arah itu (untuk penanganan PLS), secara perlahan tapi pasti semakin habis, disamping tenaga ahlinya sudah mengalami kelangkaan.
Oleh karenanya, nama PLS atau Pendidikan Non Formal (PNF) semakin tahun semakin menghilang. lanjut anak desa kelahitan Anjir Kapuas, Kalteng yang malang melintan di dunia pendidikan itu.
Sementara di era reformasi dalam penempatan tenaga kerja di Subdin PLS/Pendidikan Non Formal dan Informasil (PNFI)/PAUD bukan lagi para tenaga PLS yang tersisa, membuat pengelolaan ke-PLS-an jadi tidak terkelola oleh para ahlinya.
Padahal menurut dia, pendidik tenaga kependidikan (PTK), tidak sebatas pendidikan formal atau persekolahan saja, tapi PLS-pun juga terkait dengan PTK namun lebih menitik beratkan pada PNFI.
“Pasalnya peran pendidikan profesi PTK PNFI merupakan konsep bersama dan memerlukan kita bersama pula,” lanjut guru besar Unpar yang banyak menggeluti PLS/PNFI tersebut.
“Persoalan PLS tersebut saya sampaikan pada Lokakarya Nasional Forum Jurusan/Prodi Pendidikan Luar Sekolah, dengan tema ‘Penguatan Jaringan dan Akademisi PNFI’ di Malang, Jatim 7-9 Desember lalu,” demikian
sumber http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2012/12/30/pendidikan-luar-sekolah-barang-langka#.UOSwtZipfSg