Pendidikan yang Berbeda dari Umumnya

Pendidikan yang Berbeda dari Umumnya

Kata itu saya ingat dari teman saya yang berjurusan Psikologi, ketika ia sedang menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Ia mengatakan “saya lagi ngerjain tugas nih, mereview buku totto chan, isinya tentang pendidikan yang berbeda dari umunya”, kemudian saya menjawab, “itu sih jurusan saya, Pendidikan Luar Sekolah”.

Ternyata kata-kata teman ini mengingatkan kepada jurusan saya, yaitu pendidikan luar sekolah, yang nyata-nyatanya berbeda dengan pendidikan di sekolah. Saya mengulas ini karena hati saya tergerak ketika teman saya melanjutkan kata-katanya yaitu “pendidikan yang berbeda dengan pendidikan yang ada di Indonesia”. Sebenarnya teman saya sedang mengulas buku yang dia baca dari Totto Chan dengan judul “Gadis Cilik di Jendela”, buku yang harus anda baca untuk yang tertarik pada pendidikan.

Saya tidak ingin mengulas tentang buku itu (karena belum baca) tetapi saya tertarik pada kata-katanya, yang ada hubungannya dengan jurusan saya, yaitu Pendidikan Luar Sekolah (PLS., atau Pendidikan Luas Sekali). Sebenarnya kenapa Pendidikan Luar sekolah saya asumsikan pendidikan yang berbeda dari umumnya?

Berkaca pada pendidikan di Indonesia, pendidikan yang menjungjung tinggi pendidikan formal, yang terus menerus mengisyaratkan setiap anak harus masuk dan berSEKOLAH mulai dari taman kanak-kanan sampai lulusan Universitas. Tidak dipungkiri bahwa saya sendiri melakukan semua itu, karena itulah kebiasaan yang ada di negara kita. Saya tidak akan panjang lebar mereview pendidikan di Indonesia, karena banyak postingan-postingan lain yang menjelaskan panjang lebar tentang masalah dan pembahasan tersebut, terlebih lagi saya tidak terlalu mendalami pendidikan formal.

Sebenarnya apa yang berbeda dari pendidikan luar sekolah bila dibandingkan pendidikan pada umunya (pendidikan dalam Sekolah,.alias pendidikan formal). Pendidikan luar sekolah (dari ilmu yang saya dapatkan di KAMPUS, formal juga donk), pendidikan luar sekolah mengarahkan peserta didiknya untuk dapat belajar mandiri, sudah tentu para pengajarnya untuk dapat meningkatkan potensi diri, dalam menjalankan kehidupan, dan menangkap pengalaman yang selanjutnya menjadi ilmu, sehingga dapat diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain. (pusing banget ya kata-katanya?) Intinya adalah, bagaimana seorang individu mengenal dirinya, serta potensi apa yang dapat dikembangkan, alhasil potensi itu menjadi modal utama untuk meningkatkan taraf hidup. Pertanyaannya, jadi modal atau potensi apa yang dimiliki seorang Lulusan PLS? menurut saya salah satu modal serta potensi lulusan pendidikan luar Sekolah adalah mengarahkan manusia untuk dapat mengenal dan mengetahui potensi diri (inspirsi dari mata kuliah Bimbingan dan Penyuluhan PLS,. terimakasi untuk dosen saya Dr.Asep Saepudin, semoga amal anda dalam menyampaikan ilmu mendapat pahala dari Allah,amin) dan masih banyak lagi potensi dan modal yang dimiliki lulusan jurusan kita tercinta ini. mungkin akang-akang (kakak) dan teteh-teteh yang sudah mau lulus ataupun sudah lulus lebih mengetahui potensi apa yang dimiliki seorang lulusan pendidikan luar sekolah.

JAYA TERUS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

mantapkan hati, luruskan niat untuk terus memajukan jurusan kita, kalaupun niat itu belum ada, niatkan saja kita sedang ibadah mencari ilmu.

Comments

Satu tanggapan untuk “Pendidikan yang Berbeda dari Umumnya”

  1. Avatar Rerry
    Rerry

    Kalau saya boleh mengkritik lho…
    hehehe maaf sebelumnya..

    bedanya apa???
    “Pendidikan yang berbeda dari umumnya”, namun dalam artikel ini hanya dijelaskan perbedaan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dengan Pendidikan Formal (PF). dan mengutip penyataan “pendidikan luar sekolah mengarahkan peserta didiknya untuk dapat belajar mandiri, sudah tentu para pengajarnya untuk dapat meningkatkan potensi diri, dalam menjalankan kehidupan, dan menangkap pengalaman yang selanjutnya menjadi ilmu, sehingga dapat diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain. (pusing banget ya kata-katanya?) Intinya adalah, bagaimana seorang individu mengenal dirinya, serta potensi apa yang dapat dikembangkan, alhasil potensi itu menjadi modal utama untuk meningkatkan taraf hidup”.
    Bukankah hal ini juga termaktub pada PF?

    Kalau ada kritik, begitu juga ada saran..
    Kalau boleh saran juga nih…
    Mungkin akan lebih baik jika artikel ini diberi judul Perbedaan antara PLS dengan PF. dan perlu adanya penajaman perbedaan yang signifikan antara PLS dengan PF….
    kemudian saya mau mengutip lagi dari artikel di atas, terdapat kalimat “pendidikan yang berbeda dengan pendidikan yang ada di Indonesia”…
    Ini belum dijelaskan secara gamblang seperti apa perbedaannya…

    hehehehe…

    Jadi, Judul Artikel yang masih terlalu luas, pembahasan yang masih meluas mengenai Pendidikan Luas Sekali…

    Udah itu aja bung admin.. mohon maaf apabila ada kritikan saya yang kurang berkenan… sebagai bentuk tanggungjawab moral saya, ntar saya juga akan sumbang artikel deh…
    ^_^v

    semangat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *