11- 18 Agustus 2014
Minggu, satu hari sebelum kegiatan kita dari Unesa berangkat menuju kota Bandung tepat pukul 09.10 WIB kereta kita melaju, perjalanan yang tidak dekat membuat kita bertiga cukup merasa bosan dengan keadaan yang sama hanya duduk selama 14 jam, saya, bagus, desy mencoba mengurangi rasa bosan dengan canda gurau banyak kekonyolan yang kita ciptakan sampai makanpun satu porsi untuk bertiga. 14 jam telah kita lewati akhirnya kita sampai di Stasiun KA KiaraCondong tepat pukul 23.00 WIB tak terduga ternyata kita segerbong dengan temen- temen imadiklus dari Unej akhirnya kita bersamaan dijemput oleh panitia dari UPI dan dilanjutkan dengan Istirahat ditempat kosan teman- teman UPI.
Keesokkan harinya, hari pertama kegiatan dimulai berawal dari pembukaan di kampus UPI tepatnya di halaman depan Fakultas Ilmu Pendidikan. Kita berkumpul mulai dari Panitia, Peserta dan teman- teman Imadiklus, ada 9 Universitas yang menghadiri kegiatan ini yang berjumlahkan 25 orang. Wajah- wajah baru mulai berjabat tangan dan saling mengenal. Inilah yang saya sangat senang dengan Imadiklus meskipun baru mengenal dan dimanapun jika kita dipertemukan selalu menjadi keluarga. Kekeluargaan yang selalu muncul itulah semangat saya untuk selalu mengikuti kegiatan nasional yang melibatkan Imadiklus. Lanjut, setelah pembukaan acara kita meluncur kelokasi yaitu di Desa Sindang Mekar, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Perjalanan yang memakan waktu 4 jam itu kita lewati dengan menggunakan Delmas, terbayangkan bagiamana serunya dengan jalan yang cukup berbatuan. Sesampai dilokasi kita disamput dengan hujan yang lumayan membuat baju kita basah. Disini terbagai menjadi tiga dusun, kita dari Unesa berpisah dan dibagai dalam tiap- tiap dusun, saya ditempatkan dalam dusun 3, wajah- wajah baru kutemukan lagi ada 8 teman- teman Imadiklus yang tergabung dalam dusun ini.
Program sudah dimulai dihari berikutnya, bahasa Sunda sangat kental dengan masyarakat sekitar, itu sangat menghambat kita yang dari daerah lain untuk berkomunikasi, bukan menjadi masalah sebenarnya bahkan menambah wawasan bahasa kita. Masyarakat sekitar sangat menerima kedatangan kita, rumah mereka sangat terbuka untuk kita entah mandi, cuci baju, atau sekedar hanya cuci muka, selalu mereka menyambut kita dengan hangat makanan dan minuman selalu mereka siapkan dimeja rumah mereka untuk kita. Hari selanjutnya akhirnya program mulai kita jalankan setiap dusun berbeda program ada yang Lifeskill dan Pengabdian Masyarakat, disusun 3 ini menjalankan program Pendidikan yang dibagi menjadi 3 kelompok yakni PAUD, Bimbel, dan Taman Belajar Masyarakat. Kebetulan saya masuk dalam kelompok PAUD, 2 hari kita mengajar PAUD sangat amat menyenangkan dan ini adalah pengalaman pertama saya untuk mengajar PAUD. Meskipun peserta didik di PAUD ini hanya 20 anak namun keceriaan pada anak- anak tak pernah lepas. Setelah program esok harinya berlanjut dengan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya peran pendidikan dengan diikuti antusias wagra yang sangat baik.
Perayaan memeringati HUT RI sebelumnya tak pernah ada pada dudun ini, dan P2M ini mencoba mewujudkan perayaan sederhana untuk memberikan warna perayaan dalam dusun ini, kita mengadakan 10 macam perlombaan kemudian diikuti dengan pentas seni sederhana. Melihat keceriaan warga sekitar itulah kebahagiaan kita semua. Pentas seni yang diadakan hingga larut malam dan menjadi malam terakhir kita disana, perpisahan penuh dengan air mata kekeluargaan yang sangat erat kita selama seminggu, mulai dari makan, tidur, sholat menjalankan program bersama- sama dan pada malam itu menjadi hari terakhir kita bersama. Hari- hari inilah yang sangat kita rindukan ketika kita semua sudah kembali ketempat asal masing- masing. Matahari mulai terbit dan dimana kita harus berkemas untuk meninggalkan desa ini sebelum kita meninggalkan kita semua berkumpul dari mulai dusun 1 sampai 3 untuk perpisahan dan penutupan kegiatan P2M.
City tour, ini diluar kegiatan P2M, sengaja dari Unesa dan beberapa Universitas lain mengundur kepulangan untuk menikmati wisata yang ada di Kota Bandung. Kebaikan teman- teman UPI yang memberi tumpangan kita tidur hingga menjadi Leader Tour kita. Malam hari setelah berakhirnya kegiatan P2M kita berkeliling kota Bandung dengan makan malam bareng hunting foto di Gedung Sate hingga berlanjut esoknya menuju wisata Tangkuban Parahu makan siang hingga berburu oleh- oleh sampai larut malam, mereka dengan senang hati menemani kita. Sampailah pada tanggal 20 Agustus 2014 dimana kita dari Unesa harus meninggalkan kota Bandung, tetap saja kebaikan teman- teman yang mengantarkan kita sampai stasiun KA Kiara Condong. Goodbye Bandung…
Keluarga baruku dari berbagai penujuru daerah, kebaikanmu tak akan pernah hilang dari memori otak ini. Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat dari serangkaian kegiatan P2M, terimakasih keluarga baruku. Semoga kita dipertemukan lagi dilain kesempatan dengan kesuksesan yang kita raih.
Gita Amanda Jesika // PLS Unesa Surabaya