MENGENALMU DALAM TAWA YANG MERDU. #SEMNAS DAN KONGRES 2015 PART 4
Ini adalah tentang aku, kamu, dan kita. Selalu ada hikmah di balik peristiwa yang Tuhan ciptakan. Hingga sore hari, rintikan air masih berjatuhan. Seakan menyeru untuk membuat sebuah kenangan. Disini, di tempat ini yang menjadi saksi bahwa kita mengadakan pertemuan. Di gedung Geugeut Winda (PKM/Pusat Kegiatan Mahasiswa) dalam nuansa keharuan. Bertemu menuju satu tujuan dalam ikatan kekeluargaan. Petang telah beranjak, hujan telah berhenti. Kita saling bertatap tapi belum bisa bersua. Kita saling bertatap lalu berjabat tangan. Kita saling bertatap dengan beragam ekspresi ketika mendapat kocokan untuk sebuah penampilan. Tawamu, tawa kita adalah satu kebahagiaan bersama
Medan sampai Ambon, Mulawarnan sampai Pulau Jawa. Satu-persatu mulai memperkenalkan dirinya di hadapan kita. 21 Almamater. Mereka adalah Universitas Negeri Medan, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Ibn Kholdun, Universitas Singa Perbangsa Karawang, Universitas Islam Nusantara, STKIP Siliwangi, Universitas Siliwangi, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Makassar, Universitas Pattimura, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Kita berkenalan, lalu kita menyaksikan sebuah penampilan hasil kocokan. 6 nama telah tersebut. UNJ, UNIB, UNESA, UNPATI, STKIP Siliwangi, dan UNY.
Pertama, dia yang berasal dari UNJ bernyanyi dengan akustikan di hadapan kita. Bersama petikan gitar (sebuah alat yang tersedia dan sederhana), menghangatkan kita semua yang sempat kedinginan. Kedua, dia yang berasal dari UNIB dengan wajah cerianya memipin dan mengajak senam di tengah suasana yang tidak biasa. Senam penguin, gerak sana dan gerak sini, menggerakan badan untuk tetap segar di tengah gelapnya malam. Ketiga, dia yang mencoba berbeda, yang berasal dari UIKA dan UNEJ. Berduet, menyampaikan kata yang menggelakan tawa. Mencoba mengkritik permasalahan yang ada dan juga menghibur dalam kesederhanaan di belakang microphone.
Mengenalmu, anugerah dalam hidupku. Dengan kerendahan hati ini, mencoba merekam wajah, suara, dan karakter yang kau hadirkan dan tunjukkan. Kita berbeda tetapi kita sama, seperti semboyan negara ini : “Bhineka Tunggal Ika”. Hadirnya kita disini adalah tidak mungkin tidak atas izin-Nya. Sebuah takdir yang telah Tuhan tetapkan untuk kita semua.
Ade Sri Mulyani, PLS FIP UPI 2013
mungkin skarang blum terasa namun pastikan suatu saat klian akan kangen suasana ini