Sistem Pendidikan Luar Sekolah Menurut Cambell (1979:3) sistem adalah komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya sistem menurut Soenardi Ronowisroyo (1982: 71) adalah sekelompok kornponen yang berkaitan satu dengan lainnya sehingga keseluruhannya mampu melakukan fungsi- fungsi tertentu. Pendidikan luar sekolah mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling mendukung antara yang satu yang lainnya. Sudjana (1989: 50) menggambarkan hubungan fungsional antara komponen-komponen tersebut sebagai berikut :
Masukan sarana, (instrumental input) meliputi keseluruhan sumber dan fasilitas yang memungkinkan atau kelompok melakukan kegiatan belajar. Masukan mentah (raw input) yaitu peserta didik dengan berbagai karakteristiknya. Masukan lingkungan (environmental input), yaitu faktor lingkungannya program pendidikan. Proses, menyangkut interaksi antara masukan sarana dan peserta didik (masukan mentah), Keluaran, (out put) yaitu kuantitas lulusan yang disertai kualitas perubahan tingkah laku yang di dapat melalui kegiatan belajar membelajarkan. Masukan lain (other) adalah daya dukung lain yang memungkinkan para peserta didik dan lulusan dapat menggunakan kemampuan yang telah dimiliki untuk kemajuan hidupnya. Pengaruh, (impact); meyangkut hasil yang dicapai peserta didik.
Dalam pelaksanaan program pelatihan keterampilan, pendidikan luar sekolah tetap mengacu pada tujuh komponen pendidikan luar sekolah.[sociallocker]
Masukan Sarana
Masukan sarana meliputi para pengelola program, instuktur, fasilitas serta tujuan program pelatihan keterampilan. Tujuan program pelatihan yaitu:
- mempersiapkan dan membantu peserta didik/masyarakat dengan memberikan kesempatan dan kemudahan agar dapat mengembangkan potensi dan kemampuan rohani, jasmani maupun sosialnya
- menumbuhkan meningkatkan keterampilan kerja dalam rangka memberikan bekal untuk kehidupan dan penghidupan masa depan secara wajar.
Fungsi program pelatihan keterampilan dimaksudkan untuk menggali, mengembangkan,meningkatkan dan memantapkan potensi dan sumber yang dimiliki peserta didik/masyarakat memberikan pelayanan yang bersifat bimbingan pengetahuan, teknologi, seni, sosial, dan keterampilan.
Masukan Mentah
Masukan mentah yaitu peserta didik yang berkala. Mereka para peserta didik dengan berbagai latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi, juga menyangkut
berbagai karakteristik. Karakteristik internal berupa motivasi (dorong, kebutuhan, minat, sikap dan aspirasi). Karakteristik eksternal berhubungan dengan status sosial ekonomi dan cara kebiasaan belajar.
Masukan lingkungan
Dalam upaya meningkatkan dan memperluas jangkauan pelayanan terhadap penerimaan pelayanan, maka para pengelola program pelatihan keterampilan berusaha mendayagunakan semua sarana prasarana dan fasilitas yang ada, baik di lingkungan pemukiman maupun lingkungan desa. Lingkungan disini merupakan segala sesuatu yang memberi dukungan atau hambatan bagi terwujudnya potensial dari individu, untuk mengembangkan bakat, minat, aspirasi dan kreativitas.
Proses
Proses terdiri dari empat tahap, yaitu:
- Tahap pendekatan awal:
- orientasi dan konsultasi
- identifikasi
- motivasi
- seleksi.
- Tahap penerimaan:
- registrasi
- penelaahan dan pengungkapan masalah
- penempatan pada program.
- Tahap pendidikan dan penyuluhan:
- bimbingan pengetahuan dan teknologi tentang kesehatan lingkungan dan pemukiman
- bimbingan prilaku hidup sehat
- bimbingan keterampilan.
- Tahap pembinaan lanjut:
- bimbingan peningkatan usaha
- bimbingan peningkatan hidup bermasyarakat.
Proses belajar membelajarkan pelatihan keterampilan menggunakan metode ceramah sebagai pengantar dalam pembelajaran teori. Menurut hasil-hasil penelitian, cara pengajaran merupakan faktor yang menentukan keberhasilan siswa. Beard (1978) mengutip hasil eksperimen Joyce dan Weatherall yang mengatakan bahwa ceramah adalah metode yang paling efisien untuk pengajaran. Untuk pelajaran praktek keterampilan peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 10
orang. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Suzanna Kindervatter bahwa pendidikan luar sekolah sebagai empowering process, memiliki ciri-ciri dalam pendekatannya, yaitu “small group structur” yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan antara 5-10 orang. Kelompok ini dibentuk atas dasar kesamaan minat.
Masukan Lain
Masukan lain pada pelatihan keterampilan ini memanfaatkan sumber- sumber d i lingkungan dalam maupun luar. Untuk mendukung hal tersebut d i atas, perlu adanya kerjasama yang terpadu antara berbagai pihak terkait kunci keberhasilan pendidikan keterampilan sedikit banyak terkait dengan suksesnya kerjasama dengan dunia Industri.
Keluaran
Komponen keluaran merupakan kualitas dan kuantitas peserta didik hasil pendidikan dan penyuluhan kesehatan lingkungan dan pemukiman. Kualitas dan kuantitas yang dimaksudkan disini ditujukan pada aspek perubahan pola hidup dan perilaku hidup sehat yang terjadi pada para peserta didik, baik aspek kognitif, apektif maupun psikomotor. Dalam kaitan ini Warren (1967:2)mengemukakan bahwa pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan penalaran di samping keterampilan tangan, dan perhatian yang sama harus diberikan pada perkembangan peserta didik d i kawasan kognitif, psikomotorik dan apektif.
Pengaruh[/sociallocker]
Komponen pengaruh atau dampak merupakan tujuan dari program pendidikan penyululuhan kesehatan lingkungan dan pemukiman. Penekanan utama bagi program pendidikan penyuluhan ini bagi peserta didik adalah agar mereka memiliki pengetahuan, pemahaman, perilaku hidup sehat, sehingga dengan demikian mereka dapat berperan serta dalam pembangunan, menuju masyarakat sehat sejahtera, aman sentosa