Kamis, 01 November 2012
Christine Glanz
Keaksaraan dewasa dalam arti multilingual yaitu menerima semua bahasa sebagai dampak globalisasi di seluruh dunia akan tetapi tidak meninggalkan bahasa ibu. Dalam pelaksanaan keaksaraan multi language harus bekerja sama dengan pemerintah, para pakar dan masyarakat untuk keberhasilan program tersebut. Keaksaraan merupakan salah satu elemen dalam proses komunikasi. Tujuannya yaitu pola pendidikan aksara memberikan kontribusi terhadap budaya membaca dan menulis.
konsep pembelajarannya yaitu dengan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk memakai bahasa yang disukainya yang nantinya akan memperkaya bahasa yang mereka miliki. Kebijakan sangat berpengaruh dalam pengembangan program multi language karena jika kebijakan tersebut diterapkan dapat mengembangkan program multi language tersebut. Multi language tersebut dapat digabungkan dengan bahasa yang lainnya yaitu dalam dua bahasa atau yang disebut bilingual.
Bicara tentang inklusi pendekatan menurut UNESCO yang didasarkan pada HAM yang merupakan suatu mediasi dalam dunia pendidikan. Inklusi merupakan suatu respon tepat, bukan isu marginal yang bukan pendidikan yang bersifat transformasi.