ERA PANDEMI: BERPELUANGKAH PNF, Pendidikan Non Formal Perubahan besar yang terjadi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan pendidikan wajib tidak dapat berjalan secara ideal dan optimal. Sehingga membuat para anak muda kehilangan kesempatannya untuk mengikuti pendidikan nonformal, seperti pelatihan dan kursus. Pendidikan nonformal memiliki nilai yaitu kemampuan khusus serta bekal yang tidak didapatkan di sekolah.
Dampak ataupun akibat dari pembatasan sosial dan fisik terhadap penyelenggaraan pendidikan harus diperhatikan tidak hanya pendidikan formal saja. Namun, pendidikan nonformal juga penting. Kegiatan nonformal sebagai pendamping dari pendidikan wajib keberadaannya semakin menghilang. Padahal hasil dari pendidikan nonformal itu mampu meningkatkan dan melengkapi ilmu dari pendidikan formal guna memasuki jenjang profesionalitas.
TANTANGAN PENDIDIKAN
- Pembelajaran Daring: Efektifkah?
- Infrastuktur Internet: Memadaikah?
- Orang Tua: Sanggupkah?
- Guru: Siapkah?
- Anak Didik: Mampukah?
Survey Inventure-Alvara
- 80,8% = Tatap muka
- 85,3% = Belajar daring membuat siswa tertinggal
- 57,3% = Mementingkan lembaga pendidikan memiliki kurikulum digital dibandingkan reputasi
selangkapnya
Saat ini penerapan proses belajar secara daring masih terkendala banyak hal, baik dari segi kompetensi tenaga didik, orang tua, ataupun sarana prasarana pendukung. Terlepas dari itu, pasti terdapat cara ataupun juga inovasi yang dapat dilakukan seluruh stakeholders agar peserta didik tetap mendapatkan haknya dan kemudahan dalam akses materi. Sehingga, menuntut agar inovasi pembelajaran harus lebih fleksibel yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.