Latar Belakang
PAUD Tunas Bangsa terletak di jalan Ki Ageng Tambak Boyo No.59 A Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Letak taman bermain ini cukup strategis karena berdekatan dengan pemukiman, awalnya PAUD ini tidak memiliki bangunan sendiri namun seiring berjalannya waktu, PAUD ini mampu memiliki bangunan sendiri yang dibantu oleh pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat.
Letak PAUD memiliki keindahan tersendiri karena berdekatan dengan tempat- tempat wisata, seperti air terjun Dlundung, dan lain sebagainya.Berdasarkan letaknya tersebut maka lokasi lembaga ini sangat cocok bagi anak usia dini karena udara yang segar tanpa polusi.
- Keterkaitan PAUD dengan PLS
Pada dasarnya pendidikan luar sekolah lebih menekankan pendidikan non formal dan in formal yaitu pendidikan keluarga, PAUD lebih berpengaruh kepada orangtua sebab peserta didik PAUD dari segi umur masih lebih ditekankan atau menganut pada orangtuanya.
Yang pertama hubungan PAUD dengan orangtua yankni berkomunikasi dengan orangtua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.Demikian juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orangtua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program – program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut. Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi tentang perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut dan juga menggali informasi dari orangtua tentang berbagai hal mengenai anak tersebut.
Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara formal maupun informal, baik secara tertulis maupun lisan.Akan tetapi bukan hal yang mudah baik bagi pendidik maupun orangtua untuk menjalin komunikasi dua arah secara efektif.Ada banyak kendala baik dari pendidik maupun orangtua.
Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orangtua melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home visit, dan pertemuan pendidik-orangtua.
a. Tujuan keterlibatan orangtua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1) Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di lembaga.
2) Menjalin kerjasama antara lembaga dan orangtua dalam melaksanakan program lembaga
3) Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh masing – masing anak.
4) Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5) Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di rumah.
6) Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam program PAUD ini karena banyak sekali peranan orangtua terhadap perkembangan anaknya.
PAUD dengan PLS memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam pendidikan luar sekolah mencakup program PAUD karena termasuk kedalam pendidikan non formal.Pada dasarnya pendidikan luar sekolah lebih menekankan pendidikan non formal dan in formal yaitu pendidikan keluarga, PAUD lebih berpengaruh kepada orangtua sebab peserta didik PAUD dari segi umur masih lebih ditekankan atau menganut pada orangtuanya.
Yang pertama hubungan PAUD dengan orangtua yankni berkomunikasi dengan orangtua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik.Demikian juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini. Orangtua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak. Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program – program dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut. Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi tentang perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut dan juga menggali informasi dari orangtua tentang berbagai hal mengenai anak tersebut.
Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara formal maupun informal, baik secara tertulis maupun lisan.Akan tetapi bukan hal yang mudah baik bagi pendidik maupun orangtua untuk menjalin komunikasi dua arah secara efektif.Ada banyak kendala baik dari pendidik maupun orangtua.
Panduan ini memuat tentang strategi berkomunikasi antara pendidik dan orangtua melalui papan informasi, buku komunikasi, buku profil lembaga, surat, home visit, dan pertemuan pendidik-orangtua.
a. Tujuan keterlibatan orangtua dalam komunikasi dua arah ini yaitu:
1) Menyampaikan informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang ada di lembaga.
2) Menjalin kerjasama antara lembaga dan orangtua dalam melaksanakan program lembaga
3) Berdiskusi tentang perkembangan anak dan permasalahan yang dihadapi oleh masing – masing anak.
4) Berbagi pengalaman dan gagasan dalam membelajarkan anak.
5) Bertukar informasi mengenai perkembangan anak yang ada di lembaga dan di rumah.
6) Memperoleh informasi yang membantu pemahaman mengenai berbagai aspek tentang kemajuan tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam program PAUD ini karena banyak sekali peranan orangtua terhadap perkembangan anaknya.
PAUD dengan PLS memiliki keterkaitan yang sangat erat karena dalam pendidikan luar sekolah mencakup program PAUD karena termasuk kedalam pendidikan non formal.
- Hasil Evaluasi
Setelah melakukan observasi ini dapat diketahui program – program yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran di PAUD Tunas Bangsa, Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan program yang dimiliki PAUD Tunas Bangsa.
Selain itu untuk menambah pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang program yang dimiliki Pendidikan Luar Sekolah, bahwa Pendidikan Luar Sekolah memiliki banyak kegiatan atau lembaga yang bermanfaat bagi swadaya masyarakat salah satunya adalah Program PAUD.
- Pembahasan
Dalam melibatkan calon warga belajar pada perencanaan program PAUD Tunas Bangsa membuat langkah – langkah sebagai berikut :
1) Membuat selebaran atau formulir untuk mencari warga belajar. Pendaftaran terjadwal sebelum proses belajar mengajar berlangsung.
2) Pertemuan 3 bulan 1x dengan orang tua. Kegiatan Tri Wulan antara lain : POSYANDU, Parenting dengan DINKES dan Psikolog.
3) Pendanaan dalam program pembelajaran PAUD Tunas Bangsa mengandalkan bantuan dari DIKNAS, Pembayaran SPP dari peserta didik, dan APBD
4) PAUD ini juga menyediakan buku kegiatan yang digunakan oleh pendidik untuk menunjukkan kemampuan atau kegiatan yang telah dilakukan atau dipelajari siswa dalam proses belajar mengajar selama di kelas.
Dalam perencanaan program lembaga ini melibatkan semua yang terlibat dalam lembaga tersebut yaitu ketua penyelenggaraan, wali murid atau orangtua peserta didik, dewan guru atau pendidik, dan pengurus lembaga.
Untuk kriteria bagi peserta didik baru atau calon peserta didik tidak ada kriteria ataupun persyaratan khusus namun hanya sesuai dengan kurikulum pendidikan yang dianut oleh lembaga tersebut.
Langkah- langkah yang dilakukan pendidik atau pengelola dalam penyelenggaraan sebelum program pembelajaran dilaksanakan, yaitu penyiapkan perangkat pembelajaran, merumuskan program tahunan, program semester, mingguan dan harian secara sistematika yang sudah dirumuskan sesuai dengan tujuan lembaga tersebut.
Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan program yaitu diperoleh dari pemerintahan dinas pendidikan setempat yaitu berupa dua macam mainan yang diletakkan dihalaman gedung pembelajaran, dan untuk menambah saranan tersebut pihak pengelola masih mengajukan bantuan kepada pemerintah yaitu melalui dinas pendidikan setempat.
Didalam lembaga ini tidak diadakannya evaluasi sumatif, dikarenakan peserta didik atau warga belajarnya dari segi umur mereka masih belum memahami tentang adanya evaluasi seperti sumatif namun dalam lembaga ini mengatasinya melalui penilaian harian dari perkembangan peserta didiknya.
Hasil nyata dari proses pembelajaran yang dilakukan dalam lembaga ini yakni mampu meluluskan peserta didik yang siap memasuki dunia pendidikan selanjutnya yakni TK.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu yang paling adalah pendidik sebab mereka yang langsung menjadi pusat dari pembelajaran yang selanjutya yakni metode pembe;ajaran yang dipilih, materi yang disampaikan dan orangtua sebagai pengarah dari peserta didik.
Upaya untuk membantu keberhasilan metode pembelajran yakni memberikan buku kegiatan dan diberikannya tantangan setiap harinya yaitu seperti PR pekerjaan rumah namun ini hukumnya sukarela yang bertujuan untuk memantau perkembangan anak di rumah.
Inovasi dalam metode pembelajaran wajib dilaksanakan dalam lembaga ini sebab untuk pengembangan kegiatan peserta didik.
- Simpulan
Dari evaluasi yang dilakukan didapatkan hasil bahwa program yang dilakukan PAUD Tunas Bangsa ini, cukup memenuhi syarat program Pendidikan Luar Sekolah. Evaluasi yang dilakukan PAUD Tunas Bangsa terhadap siswanya dengan melihat buku kegiatan yang tersedia sebagai penghubung antara pendidik dan orang tua sehingga terjalin kerjasama yang baik antara pendidik dan orang tua. Selain itu untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik, tenaga pendidik memberikan tantangan yang berupa pekerjaan rumah pada peserta didik seperti : menggambar, menulis, menyanyi dan berhitung.
SELENGKAPNYA DI SINI PPT and WORD
daftar pustaka
Sudjana, Djudju. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
http://siswapaudumj.blogspot.com/2012/02/hubungan-lembaga-paud-dengan orangtua.html (diakses pada tanggal 28 Oktober 2013 pukul 20.08)
http://arifsulistyo.wordpress.com/jurusan-pls/pengertian-paud/ (diakses pada tanggal 28 Oktober 2013 pukul 11.38)
Pestalozzi, John Heinrich, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak, Swiss: 1743-1827.
Frobel Friendrich, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak, Jerman: 1782-1852.
Montessori, Maria, Tokoh Pendidikan Kanak-kanak, Italia: 1870-1952.
Parkhust, Helen, Model-Model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini, American: 1871-1900.
http://sinarmentari4u.blogspot.com/2011/05/pandangan-para-ahli-tentang-pendidikan.html (diakses pada tanggal 28 Oktober 2013 pukul 11.48)
by unesa
- Mega Febrianti
- Syarifah Eka Rosdiana
- Elsa Novelia Putri L
- Innayah Atika Putri
- Dwi Rahayu Yuliati
- Gita Amanda Jesika
Tinggalkan Balasan