IMADIKLUS Goes to Campus Exhibition PNF UNESA 2014 Sabtu, 29 November 2014 di BG Juntion Mall
Setelah menempuh perjalanan selama 19 jam akhirnya sampai juga di kota pahlawan Surabaya. Kegiatan Exhibition ini berlangsung dengan meriah di dalam ramainya pengunjung yang hadir di BG Junction Mall untuk berakhir pekan. Lenggak-lenggok para model cantik di atas catwalk membuat acara menjadi semakin heboh. Namun ada yang unik dalam fashion show kali ini, semua gaun dan aksesoris yang digunakan merupakan barang-barang yang seharusnya sudah berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Berkat tangan dingin dari para desainer muda SLTA sederajat se Jawa Timur, barang-barang yang sudah dianggap sampah itu menjadi mahakarya dengan nilai seni yang tinggi dan tentunya bernilai jual tinggi pula.
Minggu, 30 November 2014
Pada hari kedua pelaksanaan kegiatan exhibition ini, saya dipercaya oleh teman-teman panitia untuk memberikan sebuah talk show kepada para mahasiswa baru PLS Unesa dan pengunjung Mall yang juga menyimak kegiatan ini. Dalam kesempatan ini saya berusaha membuka pikiran para peserta talk show akan fungsi dan peran pendidikan non formal (PNF) di masyarakat sebagai objek sasaran, dan tidak lupa pula menyampaikan kebijakan-kebijakan terbaru dari pemerintah terkait penyelenggaraan pendidikan non formal. Dalam acara ini pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh peseta, diantaranya:
Kenapa masyarakat tidak mengenal pendidikal non formal dan informal, dimana pendidikan itu sudah mereka dapat sebelum mereka lahir (dalam kandungan) ?
Pendekatan apa yang digunakan, agar masyarakat bisa mengenal PNF ?
Apakah PNF bisa masuk ke dalam pendidikan formal ?
Ini semua bisa dikatakan pertanyaan wajib dari mahasiswa baru PLS, karena pertanyaan ini paling sering muncul hampir di seluruh kampus yang ada jurusan/prodi PLS di Indonesia. Sudah sewajarnya juga kita tidak boleh bosan untuk menjawabnya, karena dulu kita juga pernah seperti mereka.
Setelah talk show berakhir ada kesempatan untuk mengenalkan Imadiklus pada peserta yang hadir pada saat itu. Mulai dari ringkasan sejarah, kegiatan yang sudah dilaksanakan sampai dengan alat-alat kelengkapan imadiklus dan media sosial penunjang aktifitas imadiklus. Kemudian kita secara bersama-sama menyanyikan lagu mars Imadiklus dimana kita memberikan kesempatan pada peserta yang memandu menyanyikannya. Peserta terlihat cukup antusias dan sampai berulang kali ingin mengulanginya lagi. Terakhir ada sdikit oleh-oleh untuk peserta berupa atribut Imadiklus. “Thanks to my family, PLS Unesa”