Oleh : Lulu Putri Utami _ PLS Universitas Sultan Agung Tirtayasa 2013
Akhir – akhir ini semakin banyak ditemukan kasus mengenai kenakalan remaja. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu, kenakalan remaja bagaikan fenomena gunung es yang terus berlanjut, semakin ditelesik semakin kompleks permasalahanya. Begitu banyak para ahli diberbagai bidang menyoroti permasalah ini, namun tidak pernah ada ujungnya, bagaikan bola api liar yang terus bergerak tak tentu arah, memakan korban dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Sejalan dengan arus globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses serta gaya hidup modernisasi, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, di sisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di berbagai lapisan masyarakat. Hal itu tidak bisa kita pungkiri, pembangunan bangsa yang terus beranjak berkembang juga ikut andil dalam peningkatan angka kenakalan remaja di Indonesia, karena semakin gencar suatu Negara melakukan pembangunan, maka semakin tinggi pula tinggat kenakalan remaja yang terjadi.
Itu terbukti, dengan semakin banyaknya kasus kenakalan remaja yang kita dapat temui. Seperti kasus yuyun yang belum lama terjadi, kasus yang menarik perhatian publik, dimana seorang anak masih berumur empat belas tahun duduk di bangku SMP diperkosa oleh empat belas orang laki – laki hingga tewas, yang menarik perhatian adalah ke-empat belas tersangka diantaranya ialah kakak kelas korban dan tersangka mayoritas masih duduk dibangku sekolah. Kasus ini terjadi pada 5 April 2016 di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Belum lagi kasus remaja yang baru – baru ini menghebohkan, kasus remaja yang terjadi di Kebon Jeruk Jakarta Pusat, dimana remaja disana memerangi aparat kepolisian menggunakan senjata tajam pada sabtu 13 Mei 2016. Banyak kasus yang menghiasi media masa baik cetak maupun online mengenai kasus kenakalan remaja yang semakin menjadi seperti kasus pencurian, narkoba, pergaulan bebas, pembunuhan dan masih banyak lagi.
Berikut adalah data peningkatan kenakalan remaja dari tahun ketahun diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pada tahun 2013 angka kenakalan remaja di Indonesia mencapai 6325 kasus, sedangkan pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 7007 kasus dan pada tahun 2015 mencapai 7762 kasus. Artinya dari tahun 2013 – 2014 mengalami kenaikan sebesar 10,7%, kasus tersebut terdiri dari berbagai kasus kenakalan remaja diataranya, pencurian, pembunuhan, pergaulan bebas dan narkoba. Dari data tersebut kita dapat mengetahui pertumbuhan jumlah kenakalan remaja yang terjadi tiap tahunnya. Dari data yang didapat kita dapat memprediksi jumlah peningkatan angka kenakalan remaja, dengan menghitung tren serta rata – rata pertumbuhan, dengan itu kita bisa mengantisipasi lonjakan dan menekan angka kenakalan remaja yang terus meningkat tiap tahunnya. Prediksi tahun 2016 mencapai 8597,97 kasus, 2017 sebesar 9523.97 kasus, 2018 sebanyak 10549,70 kasus ,2019 mencapai 11685,90 kasus dan pada tahun 2020 mencapai 12944,47 kasus. Mengalami kenaikan tiap tahunnya sebesar 10,7%.
lenpnf2016-luluputriutami-untirta-pls-sebagai-solusi-alternatif-kenakalan-dan-gegradasi-remaja