Mahasiswa PLS Tunjukkan Aksi NYATA: Sosialisasi Aman Berlalu Lintas dengan “Kebaya dan Batik”

Budaya leluhur bangsa.

Tepat tanggal 19 Februari 2017. Saya (Tya 20 tahun) mahasiswi PLS UM bersama kawan kawan Warga Belajar (WB) dan Tutor Kesetaraan menggelar “Sosialisasi Indonesia Aman Berlalu Lintas, Gerakan Peduli Lampu Sein”.

Kegiatan tersebut, Bertempat di PKBM Zam zam Jl. Cakalang No. 209, Polowijen, Blimbing, Kota Malang. Sekitar 29 Wb dan Tutor Kesetaraan, yang menjadi sasaran sosialisasi program Indonesia Aman Berlalulintas. Pesertanya pun beragam dari kesetaraan Paket C setara SMA, Paket B setara SMP, Paket A setara SD.

Saat sosialisasi di PKBM Zam zam, saya mencoba berbincang bincang kepada beberapa narasumber salah satu tutor nya bernama Mohamad Sefri sebagai tutor kesetaraan paket B di Zam zam. Menurut Mas sefri, Memang banyak sekali terjadi kecelakaan yang di akibatkan, kurang kepedulian masyarakat akan lampu sein. Banyaknya kejadian ini dipicu tidak menggunakan lampu sein saat berbelok “Apalagi ini di dominasi oleh kaum hawa mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga”. Melihat fenomena yang ada perlu ada aksi nyata, seperti yang dilakukan oleh Tya dkk dengan berbaju kebaya dan batik, mengkolaborasikan sosialisasi aman berlalu lintas dengan budaya sangat bagus tutur,’ Sefri.

Bentuk sosialisasi ini pun, juga di bumbui unsur tembang-tembang jawa. Agar menarik simpatik masyarakat untuk aman berkendara, Warga Belajar di Zam zam pun sangat antusias mengikuti alunan tembang jawa yang sudah di rangkai, senyum dan tawa mereka pecah saat menyanyikan bersama sama. Metode inilah yang di anggap tepat untuk menumbuhkan rasa aman dalam mengendarai. Harapan yang selalu di sematkan adalah jangan sampai kita dalam berkendara tidak mentaati rambu lalu lintas. Keselamatan diri sendiri dan orang lain adalah tanggung jawab kita bersama, maka dari itu ayo gunakan lampu sein yang baik dan benar.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *