Makna Pendidikan Non Formal, Formal, dan Informal Pelaksanaan pendidikan akan berlangsung dalam wujud pengajaran, bimbingan atau pelatihan. Hampir seluruh orang tua di dunia menginginkan pendidikan layak dan paling terbaik untuk putra dan putri mereka. Meskipun kebanyakan para orang tua hanya mengupayakan pendidikan formal saja tanpa menyadari bahwa wujud pendidikan bukan hanya melalui jalur tersebut saja.
Dalam poin ini kamu akan mengetahui secara pasti makna pendidikan non formal, formal, serta pendidikan informal dengan lebih rinci dan mendalam. Agar lebih memahaminya, Mamikos juga akan melampirkan apa saja perbedaannya nanti.
Makna Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang kamu tahu dan kamu kenya sejak sekolah dasar, hingga perguruan tinggi. Pendidikan formal ini terselenggara di lembaga resmi bernama sekolah yang kita kenal pada umumnya. Pada jalur pendidikan formal ini sudah memiliki jenjang pendidikan yang jelas dan pasti. Mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi yang pasti sudah kamu kenal sebelumnya.
Jalur pendidikan formal ini merupakan jalur yang paling umum dan lebih sering ditempuh oleh masyarakat di Indonesia. Dikarenakan sifatnya yang formal serta lulusannya akan mendapat pengakuan resmi dari negara. Tujuan pendidikan formal ini tentu saja untuk membentuk pribadi dan individu yang mempunyai kedewasaan dari cara berpikir, sikap, serta dari sisi spiritual.
Contoh dan Karakteristik Pendidikan Formal
Untuk mengenal karakteristik dari pendidikan formal tersebut Mamikos sudah lampirkan beberapa contohnya berikut ini:
- Sudah mempunya kurikulum jelas dan terencana.
- Memberlakukan syarat-syarat khusus bagi para calon peserta didik.
- Materi pembelajaran yang dipakai akan bersifat akademik.
- Proses pendidikan yang harus dijalani terbilang lebih lama.
- Para tenaga pengajar di lembaga pendidikan formal harus memenuhi klasifikasi tertentu.
- Penyelenggaraan pendidikan formal akan berasal dari pihak pemerintah atau dari swasta berupa yayasan.
- Peserta didik akan mengikuti ujian formal untuk dapat memulai proses pendidikan.
- Terdapat pemberlakukan administrasi seragam dan sama di semua lembaga pendidikan resmi.
- Kredensial yang berupa Ijazah, surat atau pernyataan kelulusan memegang peran yang cukup penting untuk melanjutkan pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
Makna Pendidikan Non Formal
Setelah penjelasan mengenai pendidikan formal di atas, maka kini saatnya kamu menyimak apa makna dari pendidikan non formal tersebut. Maka, secara sederhana pendidikan non formal adalah sebuah jalur pendidikan di luar pendidikan resmi yang bisa terlaksana dengan memiliki struktur, berjenjang serta sah demi memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik tertentu.
Tujuannya tentu saja sama seperti pendidikan formal yakni peserta didik diharapkan akan mendapatkan pengajaran, wawasan, informasi, pengetahuan, pelatihan, serta bimbingan sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri di masa mendatang.
Pendidikan non formal terjadi di sekitar kamu tanpa kamu sadari. Contohnya saja Taman Pendidikan Al-Quran yang terdapat di Masjid, atau pada pengajaran yang berlangsung di Sekolah Minggu yang ada hampir di semua Gereja di Indonesia. Selain taman pendidikan baca Al-Quran atau Sekolah Minggu, berbagai pelatihan kursus dan bimbingan belajar juga termasuk dalam lembaga pendidikan non formal.
Pendidikan Non Formal Sebagai Kegiatan Terorganisir
Pendidikan non formal juga bisa disebut sebagai kegiatan pendidikan yang terorganisir serta terselenggara di luar sistem resmi, baik yang perseorangan maupun bagian dari sebuah kegiatan yang lebih luas. Apabila meninjau dari maksud atau faktur tujuan pembelajaran atau pendidikan nya, pendidikan non formal juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencapai serta memenuhi berbagai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Baik secara level, jenis hingga cakupannya.
Contohnya, seorang ayah dapat mengajari putrinya huruf dan angka sebelum ia resmi masuk ke sekolah. Ayah tersebut memberikan pendidikan non formal tanpa ia sadari. Jadi, sederhananya siapapun dapat memberikan pendidikan non formal asalkan tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai.
Contoh dan Karakteristik Pendidikan Non Formal
Di bawah ini ada beberapa contoh dari karakteristik pendidikan non formal yang dapat kamu simak dan ketahui. Contoh dan karakteristik pendidikan non formal tersebut di antaranya adalah:
- Memiliki tujuan untuk memperoleh keterampilan agar dapat segera dipergunakan. Pendidikan non formal menitikberatkan pada sistem belajar yang lebih fungsional serta disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai oleh peserta didik.
- Pendidikan non formal akan berpusat pada peserta didik yang bersangkutan. Sebab dalam sistem pendidikan non formal peserta didik akan ‘ditantang’ untuk lebih kreatif serta mengontrol sendiri kegiatan belajarnya tersebut.
- Waktu penyelenggaraan pendidikan non formal relatif lebih singkat.
- Memiliki kurikulum yang dapat menyesuaikan, dapat dinegosiasi sesuai kebutuhan dan transparan.
- Hubungan pendidik dengan peserta didik bersifat mendatar. Pendidik menjadi fasilitator. Hubungan di antara pendidik dan peserta didik pun bersifat informal dan akrab.
- Secara umum, kredensial kurang begitu memegang peran penting dalam hal penerimaan siswa jika hendak melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi.
Makna Pendidikan Informal
Jalur pendidikan berikutnya yang perlu kamu ketahui dari artikel ini adalah jalur pendidikan informal. Jalur pendidikan informal juga diketahui sebagai salah satu jalur pendidikan dari lingkup keluarga keluarga atau lingkungan belajar yang mandiri serta dilakukan dengan sadar, terbuka dan bertanggung jawab.
Pendidikan informal tersebut dapat kamu temui melalui sekolah rumah atau yang juga dikenal dengan istilah homeschooling, atau Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM yang masih berlangsung di beberapa daerah.
Berikut ini Mamikos lampirkan beberapa alasan mengapa pemerintah kemudian menggagas pendidikan informal tersebut:
- Pendidikan dapat dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga di rumah.
- Homeschooling (sekolah dari rumah) sebagai pendidikan formal namun akan berlangsung secara informal.
- Anak harus mendapatkan pendidikan sejak lahir.
Contoh dan Karakteristik Pendidikan Informal
Berikut ini adalah beberapa contoh dan karakteristik pendidikan informal yang dapat kamu ketahui, di antaranya adalah:
- Pendidikan dapat terselenggara di mana saja terutama di lingkungan keluarga.
- Tidak memiliki persyaratan khusus serta ketentuan yang perlu dilampirkan.
- Peserta didik tidak diharuskan untuk mengikuti ujian tertentu.
- Proses pendidikan dapat dilakukan oleh keluarga serta lingkungan di rumah.
- Tidak terikat pada kurikulum tertentu.
- Tidak memiliki jenjang terstruktur dalam proses pendidikan.
- Proses pendidikan akan dilakukan terus menerus.
- Karena orang tua adalah guru pertama, maka pendidikan informal sudah bisa berlangsung sejak dini.
- Tidak memiliki manajemen jelas dalam proses pembelajaran, semuanya bisa sesuai dengan kreatifitas.
- Tidak perlu kredensial.