Mendaki Gunung Sebagai Wadah Belajar Dari Alam Bebas Dan Pembentukan Karakter
Isitilah mendaki sudah tidak asing lagi dari telinga kita. Ketika ada orang yang mengucapkan kata itu, entah apa yang terlintas di dalam pikiran para pendengarnya, entah itu persepsi negatif atau persepsi positif. Orang awam mungkin bertanya-tanya, “Apa sih enaknya mendaki gunung?”. “Capek-capek dari bawah, terus diatas mau ngapain?”. “mau rekreasi aja repot banget, bawa tas gede, kotor-kotoran pula”. “nanti diatas kalo hilang gimana?”. Ya, itulah beberapa pertanyaan yang sering didengar di kalangan pendaki.
Bukan hanya, menyenangkan, mendaki gunung juga merupakan hal yang menantang dan mempunyai makna tersendiri terutama dalam kehidupan bagi para penapaknya. Setiap perjalanan yang dilakukan di tempat yang berbeda, akan memberi ilmu dan pengalaman baru. Menekuni hobi, juga bukan hal yang hanya membuang-buang waktu. Justru, dengan hobi yang kita tekuni, kita akan menemukan jati diri dan passion diri.
Mendaki bukan hanya sekedar naik gunung, bawa carrier (tas gunung), dan sampai puncak poto-poto lalu turun lagi ke bawah. Mendaki gunung banyak sekali manfaatnya, diantaranya adalah melatih kebugaran tubuh, menikmati keindahan alam dan kebesaran Tuhan YME, refreshing dan merelaksasi pikiran, menambah teman baru, belajar hal-hal baru, dan masih banyak manfaat lainnya. Selain itu, kita bisa belajar apapun di alam bebas, belajar menjaga kelestarian alam, dan apapun yang ada disana bisa dijadikan media dan bahan untuk belajar. Belajar tanpa kenal guru dan murid, tidak ada peraturan yang membatasi dalam menyampaikan pendapat dan ide. Dan tidak ada yang paling pintar dan paling bodoh. Kita semua sama, baik tua ataupun muda sama-sama belajar, dan tidak mengenal siapa yang paling benar dan siapa yang paling tahu.
Di setiap tapak jalan yang dilewati, hal apapun yang kami temui bisa jadi perbincangan dan bahan bertukar pengetahuan. Sharing pengetahuan dan pengalaman seputar pendakian akan selalu jadi topik utama. Di alam bebas seperti gunung, banyak sekali flora dan fauna yang tidak bisa ditemui di lingkungan sekitar. Flora adalah salah satu bahan belajar bagi para pendaki untuk lebih mengenal berbagai macam tumbuhan di gunung yang ternyata memiliki banyak manfaat. Seperti edelweiss yang dijuluki sebagai bunga keabadian dan murbei gunung, begitu pendaki menyebutnya. Tumbuhan yang sering ditemui ditepi jurang atau disepanjang jalur pendakian ini tumbuh di ketinggian 1000 meter atau lebih. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat. Kandungan air didalamnya dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga dan rasanya asam segar sebagai pemulih tenaga.
Selain bisa belajar apapun di gunung, mendaki gunung ternyata juga bisa dijadikan sarana pembentukan karakter seseorang. Konon katanya, jika ingin mengetahui karakter asli seseorang, ajak saja dia untuk mendaki gunung. Sepanjang perjalanan akan terlihat jelas bagaimana karakter dia, sikap asli dia, cara dia menyelesaikan permasalahan, cara dia berkomunkasi, cara dia mengontrol emosi, dan seberapa besar tingkat solidaritas dan keegoisan dirinya.
Saat trekking, seseorang yang berpengalaman akan menuntun teman sependakiannya agar memiliki karakter yang baik. Meningkatkan kepedulian antarteman, menyelesaikan permasalahan yang ada dan saling menghargai perbedaan pendapat, mengendalikan emosi dan hawa nafsu, selalu berpikir positif dan menjaga adab, itulah beberapa karakter yang akan terbentuk selama melakukan pendakian.
Apa yang dipaparkan diatas merupakan sebagian kecil manfaat dari mendaki gunung. Mendaki gunung bukan hanya mendapat pemandangan yang indah. Menikmati keindahan alam dari ketinggian, menikmati sunrise, sunset, dan lautan awan, itu adalah bonus dari usaha lengah kita menuju puncak. Dapat mengambil pelajaran dan memaknai setiap hal yang terjadi dalam setiap langkah, adalah hal yang sangat berharga yang kemudian dapat dijadikan pedoman dan diimpelemtasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Belajar tentang alam, mencintai alam, dan tetap dekat dengan alam. Hal itu tak akan membuatmu dijuluki sebagai manusia gagal. Belajarlah dari apapun dan siapapun yang ada dihadapanmu. Dengan itu, kamu layak disebut sebagai seorang pembelajar sejati”.
(Wina Yuiana)
Penulis: Wina Yuliana
DEPT. RPO Imadiklus
Referensi:
Adventure’s Blog. 2017. 6 Tanaman Gunung Yang Bisa Bikin Kamu Jatuh Hati, Selain Edelweiss. Https://Www.Adventuretravel.Co.Id/Blog/Tanaman-Gunung-Selain-Edelweiss. Diakses Pada 15 Desember 2020.
Faisal, Agus, Dan Sugiyanto. 2017. Motif, Motivasi, Dan Manfaat Aktivitaspendakian Gunung Sebagai Olahraga Rekreasi Masyarakat (Study Fenomenologis Tentang Kelompok Masyarakat Yang Melakukan Aktivitas Pendakian Di Taman Nasional Gunung Merbabu). Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga.