Pendidikan Luar Sekolah ruh perjuangan membantu dan membangun masyarakat

Pendidikan Luar Sekolah ruh perjuangan membantu dan membangun masyarakat. Tahun terakhir SMA (saat-saat akan masuk kuliah S1) adalah waktu yang sibuk dan cukup menekan untuk saya. Di samping harus mempersiapkan Ujian Nasional dari Pemerintah, Ujian Sekolah baik dengan belajar di rumah, di sekolah serta di bimbingan belajar yang rasanya tidak selesai-selesai (setiap hari saya bisa les 2-3 mata pelajaran berturut-turut) – saya juga harus memilih jurusan dan universitas. Rasanya bisa lulus SMA saja sudah merupakan suatu prestasi luar biasa dan cukup membuat deg-degan apakah saya bisa lulus atau tidak. Betapa tidak, saat itu saya termasuk di daftar siswa yang pernah dipanggil kepala sekolah karena nilai Kimia saya yang kurang memuaskan dan karena saya ada di jurusan IPA, ini merupakan suatu hal yang penting. Untungnya setelah bergulat dengan soal-soal IPA yang rasanya tidak ada habisnya, saya lulus SMA dengan nilai cukup memuaskan. Merdeka! Nah, saya tentu saja harus memilih jurusan sebelum lulus karena saat itu (dan saya yakin saat-saat sekarang trennya juga begitu) para institusi pendidikan tinggi sudah berlomba-lomba membuka pendaftaran lebih awal, bahkan dengan diskon early bird, di mana kalau kita mendaftar lebih awal, kita dapat potongan harga.

Memilih Jurusan dan Universitas

Pertanyaan paling penting: apa yang ingin saya pelajari? Apa jurusan yang mau saya geluti selama 3-4 tahun ke depan?

Saat SMP dan SMA, saya sudah bingung memikirkan hal ini, sudah tidak sabar ingin cepat-cepat kuliah, menjadi dewasa dan mandiri. Saya sering ikut tes minat dan bakat serta tes IQ walaupun kadang-kadang hasilnya (rasanya) kurang akurat karena salah satu jurusan yang dianjurkan adalah matematika (salah satu mata pelajaran yang amat sulit bagi saya). Di dalam hati, saya menyimpan impian, saya sangat ingin menjadi seorang dosen/guru. Waktu kecil, saya juga sering bermain istilahnya guru-guruan dengan teman sebaya saya. Sejak SMP saya berkeinginan bisa masuk kuliah pada jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Malang. Jalur apapun saya ikuti mulai dari SNMPTN dan SBMPTN, tapi apalah daya memang bukan rezeki saya, tak ada satupun dari kedua jalur tersebut saya lolos dan rasanya amat sangat kecewa. Meski kecewa tapi tidak membuat saya putus asa. Saya terus mencoba dengan jalur yang terakhir yaitu MANDIRI. Tapi, saya bukan malah memilih jurusan Pendidikan Biologi tetapi milih jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS). bukan pilihan saya sih sebenarnya, itu pilihan orangtua saya. Apa salahnya saya coba meskipun bukan dari jurusan saya waktu SMA yaitu IPA. Dan ternyata saya lolos pada jurusan tersebut, memang kalau pilihan orangtua itu yang terbaik buat masa depan anak-anaknya kelak. Sejatinya saya begitu optimis dengan pilihan yang saya ambil. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) bagi saya adalah ruh perjuangan untuk membantu dan membangun masyarakat mencapai “life long education”(pendidikan sepanjang hayat). Melalui PLS, saya berharap dapat berkontribusi lebih menciptakan SDM yang berkualitas. Menjadikan Pendidikan di Indonesia kembali bangkit. Khususnya, bagi mereka yang tidak tertampung di Pendidikan Formal.


LINDA

Penulis
Nama : Widhah Nur Azizah
Jurusan : S1 Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Malang
Angkatan : 2016

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *