PERBEDAAN HUMAN CAPITAL,
SOCIAL CAPITAL, DAN CULTURAL CAPITAL
Human Capital
Teori modal manusia menjelaskan proses dimana pendidikan memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi.[1] Dengan adanya teori ini maka dapat dilihat bahwa factor pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Kualitas manusia secara tidak langsung berpengaruh dalam ekonomi. Manusia dituntut agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Pandangan menurut teori ini bahwa manusia yang berpendidikan tinggi akan mendapatkan upah dan posisi yang lebih baik daripada manusia yang berpendidikan rendah. Tapi pada tahun 70-an, tingkat pendidikan tidak selalu sesuai dengan kualitas pekerjaan, sehingga yang berpendidikan tinggi ataupun rendah tidak berbeda produktivitasnya dalam menangani pekerjaan yang sama.[2] Dapat terlihat adanya pergeseran pandangan bahwa tidak ada perbedaan antara yang berpendidikan tinggi atau rendah. Sekarang, yang paling penting dalam modal manusia adalah pengalaman dan keterampilan. Saat ini manusia dapat bekerja, karena mempunyai pengalaman meskipun berpendidikan rendah. Sedangkan manusia yang berpendidikan tinggi yang tidak berpengalaman dan menghasilkan produktivitas yang sama dengan yang berpendidikan rendah, belum tentu mendapatkan pekerjaan. Jadi saat sekarang ini manusia yang mempunyai keterampilan, pengalaman dan pengetahuan yang luas merupakan modal yang penting agar bisa mengimbangi adanya perkembangan teknologi yang terus berkembang.
Social Capital
Kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama dalam berbagai komunitas disebut modal sosial. [3]Manusia dituntut untuk dapat berkembang dan menyalurkan keahliannya di dalam suatu komunitas, dimana manusia tersebut dapat merancang suatu tujuan bersama. Manusia juga diuji bagaimana menangani masalah-masalah yang terjadi, dan untuk dapat mencapai suatu tujuan bersama itu, tidaklah mudah. Social capital juga berhubugan human capital, dimana human capital itu tentang skill yang dimiliki manusia, sedangkan social capital itu terlihat bagaimana manusia yang mempunyai skill tersebut dapat menerapkannya dalam suatu komunitas. Manusia juga diuji dalam cara berproduktivitasnya, dan bagaimana produktivitasnya yang dihasilkan mendapatkan suatu keuntungan, dan semuanya ini juga tak lepas pada sector ekonomi.
Cultural Capital
Keterampilan antar perseorangan yang informal, kebiasaan, gaya bahasa atau pengucapan, kepercayaan, rasa, dan gaya kehidupan merupakan cultural capital.[4] Manusia yang berpendidikan biasanya juga mempunyai kepribadian yang baik, bagaimana cara memperlakukan orang lain yang biasanya berkaitan dengan tradisinya, dan dapat memposisikan sikap sesuai dengan kondisi. Cara bersikap dinilai manusia dapat menunjukkan suatu kemampuan yang dimiliki dan menyakinkan orang lain untuk percaya. Suatu kebiasaan yang dimiliki dapat menunjukkan kepribadian manusia. Pandangan seseorang dalam menilai, biasanya dilihat dari kepribadian yang ditunjukkan, sehingga akan timbul kesan. Dengan adanya cultural capital, kita dapat mengetahui selera konsumen, dimana fungsi dari bahasa diterapkan untuk memperlancar komunikasi.
[1] http://www.theindonesianinstitute.org/janeducfile.htm
[2] Ibid.
[3] http://www.p2kp.org
[4] Turner, Jonatan H. (1998) The stricture of Sosiological Theory (ed.6), Wadsworth Publishing Company.hlm.512
Oleh
Septian Dwi Cahyo
maaf sob,,, namanya juga orang gak tau,,, jadi nanya..? human,social dan cultural capital itu merupakan sebuah teori gitu ta? terimakasih.